photo dirumah-nurina-merah-468.gif

Wednesday, April 20, 2005

Wanita

Sempat tadi pagi (atau semalam?) kakak saya bercerita tentang seorang wanita baik hati yang bersedia "menampung" mama, kakak, tante dan anak-anaknya yang sudah dewasa di apartment nya yang mewah di Singapore. Seorang wanita paruh baya yang cantik, baik hati, tidak sombong dan tentu saja : kaya.

Tiga puluh tahun dia menikah, dan sampai sekarang masih tetap "mesra" dengan suaminya. Menurut kakak saya, dalam sehari dia menerima kurang lebih 10 kali telpon dari suami yang bertugas ke luar negeri. Dan setiap menerima telpon dari sang suami, bisa dipastikan matanya akan berbinar-binar sambil berkata, "Halo papa." Tentunya dengan kata-kata lain yang sesuai dengan kondisi si wanita saat itu. Pada malam hari, sewaktu terima telpon lagi, dan mungkin sang suami mengatakan hendak pergi dinner dengan rekan kerja, si wanita berkata, "Selamat malam papa, have a nice dinner." Dan dalam sehari itu, sepuluh kali telpon itu, nada bicara nya tidak pernah berubah. Tetap mesra. Lalu kakak saya bertanya, "Bisa ga Mel seperti itu?" Dan reaksi saya cuma tersenyum, malah mungkin sedikit tertawa.

Belum lagi tiga tahun usia pernikahan saya, fragmen seperti di atas sepertinya jauh sekali dari kehidupan saya. Apakah karena saya maupun suami saya bukan orang yang romantis? Malah belum lama kakak saya menceritakan hal ini, saya memanggil suami saya yang tertidur untuk makan malam bersama, tidak ada manis-manis nya. "Bang... abang... bangun. Makan dulu dong. Buruan. Laper nih." hahahahahahhahahahah.......

Bisa ga yah saya seperti si wanita itu?

Terkadang, saya pun masih terlalu malas untuk sekedar memotong semangka buat suami. "Yun (nama asisten kami), tolong potongin semangka buat bapak. Tolong di jus buat saya yah." Itu adalah kalimat yang pasti keluar dari mulut saya. Kalaupun saya yang melakukannya, bisa dipastikan karena : 1. pembantu saya sudah tidur, atau 2. saya memang lagi rajin.

Hihihihihihihihi....

Sepertinya saya harus banyak belajar dari wanita itu. Belajar untuk lebih melayani.

Tapi..... ah.. nanti keenakan suami saya dong... dia aja kalo buka lemari suka lupa nutup lagi. Kalo dari kamar mandi suka lupa matiin lampu nya lagi.

Yang enak sih, sama-sama belajar untuk lebih mengerti satu sama lain.

Ah... saya masih harus banyak belajar.

No comments: