photo dirumah-nurina-merah-468.gif

Wednesday, October 07, 2009

Janji Ibu

Semalam saya membuat perjanjian dengan anak sulung saya, Nasta (1SD).

Saya berjanji akan mulai menabung, dan akan membelikan Game Boy saat Nasta naik kelas 2 kelak. Dengan syarat, nilai-nilai nya harus bagus.

Sempat Nasta ragu.. "tapi kalo aku ga bisa gimana?"

Saya pun meyakini dia, "Nasta harus rajin baca. Apa yang Bu Wiwi ajarkan, kakak dengar dengan baik. Karena soal-soal ulangan itu adalah semua yang kakak telah pelajari di kelas."

"Ibu yakin Nasta bisa!"

Sunday, September 27, 2009

Guitar Espanola for Nasta

Nasta mau belajar gitar, itu sudah dia cetuskan beberapa bulan silam.

Ibu dan ayah sengaja menunggu, sampai sejauh mana keinginan Nasta itu terus dikumandangkan. Dan ternyata Nasta cukup serius dengan keinginannya. Sambil mencari-cari waktu yang pas untuk kegiatan les nya, mengingat dia sudah ambil les gambar di Sabtu pagi. Dan kalo banyak kegiatan di Sabtu, kapan kami jalan-jalan dong??? hehehhe...
Ditambah, lokasi les musik di luar komplek jadi pemikiran kami juga. Kalo ayah ibu lagi ga bisa anter, siapa yang akan anterin dong kalo kejauhan?

Alhamdullillah, belum lama ini ada sekolah musik di Little China (Ruko di Legenda Wisata). Beranggapan, yang penting keinginan Nasta tersalurkan, kalo memang dia serius dan perlu bimbingan lebih lanjut, baru kami cari sekolah musik ternama. (Dengan catatan kalo sekolah musik ini kami rasa kurang lho)

Sebelum libur lebaran, kami sama-sama ke sekolah musik Willy Sumantri itu. Daftarin Nasta les gitar. Insyaa allah baru mulai les nya Oktober.

Dan seriusnya Nasta dengan keinginannya ini, dia sudah bilang, "nanti kan lebaran aku dapat uang banyak ya Bu? Uang nya buat beli gitar aja" Wuih..... semoga keinginan seriusnya itu berdampak positif dengan latihannya kelak. Amiiin.

Kemaren kami menyempatkan diri jalan-jalan ke PIM untuk membeli sebuah gitar kecil untuk Nasta. Dan Nasta dengan bangga berjalan menuju kasir, membuka tas kecil hasil kumpulan uang lebarannya. Dari dompet Nasta keluarlah uang Rp. 250.000,- dan Ibu membayar kekurangannya Rp. 200.000

Smoga Nasta konsisten dengan keinginan dan usaha yang telah dia lakukan. Ibu dan Ayah tidak ada keinginan menjadikan Nasta seorang musisi. Cukup dia menguasai alat musik, dan menyukainya. Amiiin.

Saturday, September 12, 2009

Berita Dari Kawan

Di perjalanan dari Bekasi menuju Cibubur, saya dikagetkan oleh sms Maya, teman kuliah saya.

"Tmn2 yg baik, gw lg dirmh nuni bks.. Tmn2 gw ga tega deh ngeliat nuni sdh parah sakitnya. Sdh ga bs apa2, hny ditmpt tdr. Tmn2 klu bis kmplin dana bt nuni yu .. klu mau transfer ke rek gw aja. OK gw mohon bgt ..."

Antara kaget, sedih, dan bingung.

Nuni teman saya itu seorang yang periang dan menyenangkan pada jaman kuliah dulu. Bisa dibilang, nasibnya kurang beruntung dibanding kami teman-temannya.
Disaat lulus kuliah, sebagian besar sudah langsung bekerja. Seingat saya, cukup lama dia mendapatkan pekerjaan. Sampai akhirnya saya dengar dia bekerja di Hotel Horison - Ancol dulu.
Saat kami kawannya satu persatu menikah, dia belum. Terdengar dia kena PHK karena hotel tempatnya bekerja ganti management. Dan sejak itu dia tidak bekerja lagi.

Dengar kabar lagi, ibu nya meninggal. Beberapa tahun kemudian ayah nya meninggal. Dan sedihnya, tak satupun dari musibah yang dia hadapi mendapat perhatian serius dari saya. Ahh... kawan macam apa saya ini???

Dan sekarang dia terbaring sakit, tak berdaya, hanya ditemani seorang kakak nya yang belum menikah juga. Sempat terbetik pikiran, "ah.. gw ga sempet ke rumah nya besok. Jauh pula. Gw transfer aja deh."

Tapi tak lama kemudian, teman saya Maya menelpon saya sambil menangis, "gw ga tega Mel.. ga tega .... dia sendirian ngadepin semua ini. Dia kena tumor ovarium, udah di angkat. Tapi ga ngerti deh, ada jamur di bekas operasinya. Dan itu bikin dia sakit. Tadi Nuni sms gw, tapi gw ga ngerti, karena nomor dia ga ada di HP gw. Gw telpon, dia ngomong nya dah sesek mel. Sekarang aja pake oksigen. Kurusssss banget Mel."

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun

Ya Allah ya Rabb.. berikan kesabaran pada Nuni. Berikan yang terbaik pada Nuni.

Saya juga ngobrol ma teman saya yang lain, Sari. Dan dia berencana untuk menjenguk Nuni besok pagi. "Mumpung masih ada waktu Mel."

Astaghfirullah..

Iya Ri, Insyaa Allah masih ada waktu.

Wednesday, August 26, 2009

Guru

Pagi ku cerah ku

Matahari bersinar

Kugendong tas merah ku di pundak ku

Selamat pagi semua

Kunantikan dirimu

Didepan kelasku

Menantikan kami

Reff : Guru ku tersayang / Guru ku tercinta / Tanpa mu apa jadinya aku

Tak bisa baca tulis / Mengerti banyak hal

Guru ku terima kasih ku

Itu satu dari sekian banyak lagu yang menceritakan profesi GURU . Profesi yang seringkali terlupakan jasanya. Padahal tak dipungkiri betapa besar jasa mereka terhadap diri kita.

Profesi mulia yang dengan ikhlas mereka lakukan, terkadang bahkan seringkali harus kalah dengan aturan "pihak sekolah". Entah itu pemilik atau penanggung jawab yayasan.

Sedih hati ini, mengetahui jasa mereka seolah tidak tampak, dikalahkan oleh kepentingan lain.

Bagi kami, kalian tetap guru, pendidik dan ibu yang sabar dan ikhlas mendidik anak-anak kami.

Terima kasih. Allah tidak tidur, Dia tahu apa yang terbaik buat ummatNya.

Puasa ala Nasta

Dari awal mendekati Ramadhan, saya sudah meminta Nasta untuk belajar puasa. Paling tidak belajar ikutan bangun sahur (minimal banget deh). Tapi karena kondisi kesehatan jualah, sampai hari ini Nasta belum belajar puasa.

Nasta itu kan susah sekali di suruh minum air putih. Padahal kalo lagi batuk, salah satu obat yang paling andal adalah minum air putih sebanyak-banyaknya. Jadi pada Jum'at malam, saya bilang, "Kakak besok jadi mau puasa?" Dengan cepat dia menjawab, "Aku kan lagi batuk Bu. Kalo abis batuk, aku kan harus minum air putih yang banyak. Kalo puasa, gimana minumnya?" Hhmm... ngeles tingkat tinggi nih. Baiklah, karena alasannya memang benar, Ibu tidak memaksa.

Dan memang setelah ke dokter dan dibantu obat pengencer dahak, kalo batuk dia pasti akan muntah untuk mengeluarkan reak nya itu.

Senin, hari pertama sekolah, ulangan harian pula. Sebenarnya kalo ga ulangan, Ibu mau nya Nasta ga usah sekolah dulu. Tapi anak nya juga ga mau ketinggalan ulangan. Dan ternyata sakit nya Nasta masih cukup parah, karena setelah ulangan dia dititipkan ke ruangan UKS. Dan Ibu di telpon supaya ada yang menjemput Nasta. Kasian anak Ibu.

Selasa, masih batuk. Masih belum mau puasa, padahal katanya teman-teman sekolah udah banyak yang sekolah. Tapi Nasta sudah meminta supaya botol minumannya di taro di dalam tas. MALU, katanya. Hihihihi...

Rabu, masih batuk. Tapi sudah jauh lebih baik. Ibu sudah menawarkan Nasta mau puasa atau tidak. Dengan keringanan, sarapan pengganti sahur. Selama di sekolah sampai pulang tetap puasa. Sampai rumah makan siang, minum obat, lanjut puasa lagi sampai magrib.

Dan komentar Nasta, "Bu, laper dong nanti?"

Ya iyalah Nak, namanya juga puasa.

Saturday, August 08, 2009

Mengetahui Minat & Bakat

Minggu lalu, anak-anak ku abis test (psikotest) menggunakan sidik jari, bahasa keren nya sih Finger Print Test.

Kegunaan finger print test, terutama bagi anak-anak, orang tua akan sesegera mungkin mengetahui minat dan bakat anak(anak) nya.
Dari hasil test ini diketahui, personal drive seorang manusia akan seperti apa, dalam menyerap informasi apakah ketelitian yg lebih dominan atau kecepatan begitu pula dalam bertindak responsive, apakah ketelitian atau kecepatan. Contoh kalo dalam hal menyerap informasi, ketelitian lebih tinggi dari kecepatan, berarti kita termasuk lebih mengutamakan respon yang cenderung lebih lambat akibat proses ketelitian terhadap sesuatu hal/informasi. Begitupun sebaliknya.

Basic needs juga akan ketauan, kita berada dalam bagian otak yg mana : Brain Stem (batang otak), Limbic System (system limbic) atau neo kortex. Ga ada yg benar dan salah, hanya mana dari ketiga factor ini yg paling dominan di kita. Misalkan, anak ku Nara, dia system limbic nya dominan. Jadi dia bekerja / melakukan sesuatu berdasarkan emosi / perasaan. Nah kalo mau nyuruh2 harus bikin dia senang dulu, baru deh kita suruh. Menarik kan?

Characters Traits : mana yg dominan, otak kiri atau otak kanan? Kalo otak kanan ; berkarakteristik pola pikir yg subyektif, holistic, imajinatif, kreatif dan non stuktural. Sedangkan otak kiri; berkarakteristik pola pikir yg obyektif, factual, logis, rasional dan structural.

Jadi mostly atau mungkin orang creative dominan otak kanan nya yah..

Learning Style & thinking style : ketauan juga bagaimana cara kita berpikir – teoritis atau praktikal. Lalu gaya belajar yg sesuai : visual (gambar), auditory (pendengaran), kinestetik (gerak tubuh). Untuk yg punya anak, kalo udah tau, insyaa allah lebih gampang mengarahkan anak-anaknya belajar.

Working style: networking, decision maker, operation, komunikasi, adaptasi. Keliatan mana yg persentasi nya paling tinggi. Misalkan, Nara di komunikasi paling tinggi (di antara yg lain), insyaa allah bidang pekerjaan yg sesuai buat dia antara lain, PR atau dosen atau yg berhubungan dengan “berbicara”. Kalo Nasta, adaptive dgn kata lain, dia punya kemampuan untuk mengamati, mengklasifikasikan adanya perubahan dan adaptasi secara revolutif maupun reformatif, pencitptaan trend baru ataupun kemampuan mengikuti perkembangan trend baru. Ga heran kalo Nasta ini, seneng banget gaya baju acak kadul, maksudnya menurut dia mungkin keren kali yah.. hahaha…

Ada lagi Potentials & Talents : dimana potensi dan bakat kita. Contoh: Nasta dominan di seni gerakan dan seni pengamatan visual … hhmm… kayanya dia bakal jadi fashion sport designer deh.. amiin…

Intinya, bagi yg punya anak, kalo udah ketauan anaknya punya minat, kembangkan minat anak nya.

Untuk finger print test ini bukan hanya untuk anak-anak, karena sidik jari dari lahir sampai mati kan tidak berubah tuh. Waktu aku konsultasi, ada 2 pria dewasa (satu orang cenderung sudah cukup berumur) yg ikutan test ini. Nah, aku jadi pengen ikutan juga.

Kali-kali aja teman2 yg merasa tidak punya bakat seni, ternyata karena lingkungan yg membuat kita tidak bisa mengeksplor minat dan bakat, jadi ketauan.. kalo ternyata unsur visual kita dominan, jadi pengen belajar ngelukis deh.

Dibawah ini ada rangkuman Dear Parents (Bunda Elly, maaf langsung copy paste yah). Smoga lebih bermanfaat yah.


"Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Minat & Bakat Anak"

You are so special

Ayah bunda yang berbahagia, tentu mengenal Hee Ah Lee. Seorang pianis muda asal Korea Selatan yang menjadi perhatian dunia dengan permainan pianonya di tengah keterbatasan fisik yang dia miliki. Hee Ah Lee lahir tahun 1985 dari seorang ibu yang luar biasa bernama Woo Kap Sun. Meski, sejak dalam kandungan, ia mengetahui bahwa anaknya akan lahir dengan kecacatan, namun ia tetap mencintai buah hatinya dengan sepenuh hati. Ternyata benar, saat lahir anaknya menderita down syndrome, dan kedua tangannya hanya memiliki empat jari. Dia juga terlahir dengan kaki hanya sebatas lutut.

Ayah dan bunda, bayangkanlah jika kita yang ditakdirkan oleh Allah memiliki anak seperti Hee Ah Lee ? Bisakah kita menjadi seperti Woo Kap Sun yang menerima kondisi putrinya dengan hati yang ikhlas dan tetap menyayangi dan memperhatikannya dengan sungguh-sungguh. Sehingga akhirnya ia tidak terfokus pada kekurangan putrinya, bahkan dengan kasih sayangnya ia berhasil membantu putrinya menemukan bakat istimewa yang ia sebut sebagai "special gift, anugerah spesial dari Tuhan".

Semoga mata hati kita terbuka dengan fenomena itu. Hee Ah Lee, seorang anak yang memiliki keterbatasan fisik saja, bisa menjadi bintang di bidang yang ia senangi. Tentu, hal ini tak luput dari pengasuhan ibundanya yang luar biasa. Lalu, bagaimana dengan kita ? Kita pun bisa melejitkan anak-anak kita menjadi bintang yang bersinar terang.

Pertama kali yang harus kita tanamkan dalam hati adalah keyakinan bahwa setiap anak kita adalah pibadi yang spesial. Tanamkan kuat dalam hati. Karena, jika kita tidak menganggap anak kita spesial, maka kita bisa terjangkit penyakit yang disebut parentogenik. Apa itu ? Yaitu penyakit suka membanding-bandingkan seorang anak dengan kakak atau adiknya, atau bahkan dengan anak orang lain. Sekali lagi, jika kita tidak menanamkan kuat dalam hati, kita sering lupa dan lalai bahwa anak kita unik. Karena sesungguhnya Allah telah menganugerahkan kepada setiap individu, keunikan dan keistimewaan yang berbeda-beda. Setiap kita adalah pribadi yang spesial, yang berasal dari sel sperma dan indung telur yang berbeda dengan sel sperma dan indung telur kakak atau adik kita. Tak ada dua pribadi yang sama semuanya, bahkan kembar identik sekali pun. Meski secara fisik mereka sama, tapi pasti mereka memiliki potensi dan bakat yang berbeda.. Masing-masing mereka unik dan spesial.

Ayah bunda, yuk kita nyanyikan lagu ini untuk buah hati kita...

You are special, you're the only one
You're the only one like you
The world is better just because
You're here
And you know that we love you
Oh you are special, special
Everyone is special
Everyone is his or her own way

You are special yes you really are
You're the only one like you
There is no body in this whole wide world
Who can do the things you do

Oh you are special, special
Everyone is special
Everyone is his or her own way

Apa itu bakat & minat ? Mengapa sulit menemukannya pada anak kita ?

Karena setiap anak istimewa, maka mereka pun memiliki bakat dan minat yang istimewa pula. Apa bedanya bakat dengan minat ?

Bakat merupakan kemampuan bawaan berupa potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Sedangkat minat adalah aktivitas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau kenikmatan.

Seorang anak bisa saja memiliki miniat dan bakat lebih dari satu. Misalnya, dulu saya memiliki minat di bidang menyulam, tari, drama dan… bola basket. Ada anak yang mengetahui dan menemukan minat dan bakatnya. Namun ada juga anak yang tidak menemukan minatnya dan merasa tidak memiliki bakat apa pun. Mengapa bisa terjadi seperti ini ?

Bakat merupakan potensi terpendam yang tersembunyi dalam diri seseorang. Agar bakat dapat muncul, ia perlu digali, ditemukan, dilatih dan dikembangkan. Seorang anak yang merasa tidak memiliki kemampuan apa pun, bisa disebabkan oleh pengasuhan orang tuanya. Seperti yang telah dijelaskan di atas dan pernah kita bahas di edisi-edisi sebelumnya, gaya pengasuhan kita seringkali tidak sengaja menyebabkan konsep diri anak menjadi jatuh.

Banyak orang tua yang menganggap anaknya biasa-biasa saja, nothing special. Bisa jadi, kita termasuk di dalamnya. Kita tidak memperhatikan minat mereka. Yang terjadi, kita justru sibuk mendaftarkan anak-anak kita dari satu les ke les lain, yang kita inginkan. Niat kita memang baik, ingin anak-anak kita memiliki kemampuan di berbagai hal. Tapi, pernahkah kita bertanya dalam hati, apakah anak kita memang menginginkannya ? Atau jangan-jangan hanya sekedar ‘dendam positif’ diri kita, karena obsesi kita di waktu dulu yang tidak tercapai. Sehingga, kita ingin anak kita yang meneruskannya.

Atau jika bukan karena ˜dendam positif", kita menjadi orang yang latah terhadap lingkungan sekitar. Misalnya,ketika teman-teman kita mendaftarkan anak-anaknya les menghitung cepat dengan metode yang praktis, kita pun ikut-ikutan me-leskan anak kita.

Dampak dari ˜pemaksaan" minat ini, berakibat buruk bagi anak. Anak merasa jiwanya terkekang, tidak merdeka, karena tak mampu mengembangkan minatnya sendiri. Biasanya, anak akan malas mengikutinya dan mencuri-curi waktu untuk bolos bila tidak ketahuan orang tuanya.

Kondisinya semakin parah, di rumah orang tua me-leskan anak dengan berbagai les. Di sekolah, anak-anak juga di'gebrak' dengan beban pelajaran yang banyak dan berat. Karena beban kurikiulum yang padat itu dan target-target yang harus dicapai, anak-anak menjadi kurang di'perhatikan' oleh gurunya.. Banyak anak-anak yang tidak tergali minat dan bakatnya. Dan seringkali, penjurusan anak-anak menjadi dipaksakan.

Bagaimana mengembangkan bakat & minat anak ?

Kita bisa menemukan bakat anak dari minat atau kesukaan mereka. Jadi pertama yang harus kita lakukan adalah melakukan pengamatan, apa saja yang mereka minati atau sukai.. Seringkali mereka menyukai banyak hal. Mungkin, kita menjadi bingung, karena mereka ingin ini ingin itu, tertarik ikut les ini dan les itu. Syukuri hal itu, terlebih dahulu. Jangan kita batasi. Berikan peluang kepada mereka, jika mereka bermaksud mengikuti les tertentu. Namun jangan terlalu banyak me-leskan mereka. Karena mereka jadi tidak fokus. Sesuatu yang tidak fokus, tentu hasilnya kurang baik dan tidak optimal.

Lalu, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa yang mereka sukai merupakan minat mereka dan buka hanya sekedar ikut-ikutan teman ? Minat yang tinggi akan bertahan lama. Jika anak kita menyukai sesuatu dan dalam jangka waktu yang lama, maka kita bisa menilai anak kita memiliki minat di bidang tersebut. Dari minat akan berkembang menjadi bakat. Misalnya, anak kita sangat menyukai permainan catur, dan minatnya bertahan lama. Lalu setelah kita les-kan, ternyata ada peningkatan. Maka berarti ia berbakat menjadi pemain catur yang hebat. Jadi, jika minat anak kita setelah dikembangkan ada peningkatan, maka ia berbakat di bidang yang ia minati.

Setelah kita mengetahui minat dan bakat anak kita, maka selanjutnya kita memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembangkan bakat mereka. Bagaimana caranya ?

Hendaknya kita mengerti tentang perkembangan anak, dari segi kecerdasan, emosi, sosial, fisik, spiritual.

Dengan demikian kita bisa memahami kondisi perkembangan anak kita dan kita mengetahui bagaiamana sebaiknya pengasuhan kita di setiap tahap usia anak.

Memahami cara otak bekerja.

Prinsip kerja otak : "Bila hati senang"otak akan menyerap lebih banyak
Jadi, jangan sekali-kali memaksa anak untuk ikut les tertentu, padahal anak kita tidak menyukainya. Karena, akan sia-sia jadinya.. Anak akan terpenjara jiwanya. Dan otaknya tidak menyerap informasi yang masuk dengan optimal.

Mengenali minat anak.

Mengetahui modalitas belajar.

Kenali gaya belajar anak kita, apa kah lebih banyak visual, auditorial atau kinestetik

Mengetahui apa itu "bermain"
Kita juga bisa melihat apakah anak suka dengan apa yang mereka mainkan, pada saat mereka bermain. Dari sini, kita juga bisa melihat minat dan bakat mereka.

Setelah kita mengetahui minat dan bakat anak kita, teruslah kembangkan dengan memberinya fasilitas dan kesempatan yang mendukungnya untuk meningkatkan bakatnya tersebut. Dan jadikan ia champion di bidang tersebut.

Pesan

Setiap anak adalah bintang. Allah telah menganugerahi mereka dengan berbagai potensi yang spesial. Potensi atau bakat ini baru akan muncul bila ada kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan. Tugas kita-lah yang harus membantu mereka dalam menemukan setiap bakat istimewa yang terpendam dalam dirinya.

Akui keberadaan dan keunikan mereka
Beri kesempatan kepada mereka untuk meng-eksplorasi bakat dan minatnya
Dukung mereka untuk terus mengasah keistimewaannya
Jadikan mereka champion di bidangnya
Maka kelak bintang dalam jiwa mereka akan bersinar terang dan merdeka.
Selamat menikmati indahnya sinar bintang anak-anak kita
Selamat hari anak nasional, anak-anakku....

-Elly Risman-

Friday, July 24, 2009

Cuci Tangan Cegah Penyakit

Terdengar akrab dengan kalimat diatas?

Maraknya berbagai macam jenis virus di alam semesta ini tentu nya membuat khawatir sebagian besar atau semua orang. Ga usah memikirkan virus babi deh, virus yang sudah menjadi langganan kita semua dan bikin jengkel dan seringkali menghabiskan uang yang tidak sedikit. Apalagi kalo yang sakit anak-anak

Sering cuci tangan dengan sabun. Itulah yang sering kami lakukan. Apapun aktifitas kami, pasti kami langsung cuci tangan.

Tapi bagaimana kalo sedang dalam perjalanan? Alhamdulillah sekarang ini sudah ada produk yang memudahkan kami untuk tetap melakukan kegiatan bersih-bersih ini. Dengan ukuran kecil, tentunya tidak lah menjadi kendala untuk selalu siap sedia dalam tas saya

Saya mengajak teman-teman semua untuk terus menjaga kebersihan. Cuci tangan dengan sabun, apapun aktifitas kalian. Siapkan antibacterial hand gel dalam tas kalian yah.

Pemesanan, bisa lewat saya tentu nya

Sunday, July 12, 2009

My Big Baby is Six y/o

Dear Nasta,

Happy Birthday my dearest one

As always, I love you very much and keep praying for your life.
Hope Allah SWT will give me a chance to be your mother who will protect you, teach you, be your friend and love you always.

Hope Allah SWT bless your life, make you a tough little girl who will be wise and tough woman someday.

Hope Allah SWT love you always.

Love you dear,
Ibu

Saturday, July 11, 2009

Menyiapkan diri menuju Pensiun

The key to realizing a dream is to focus not on success but significance - and then even the small steps and little victories along your path will take on greater meaning.
Oprah Winfrey, O Magazine, September 2002
US actress & television talk show host (1954 - )

Apa bakat saya?
Apa hobi saya?
Apa ketrampilan yang saya kuasai?

Jika sepertinya saya begitu bodoh, untuk tidak mempunyai ketrampilan, bakat maupun hobi yang menonjol, maklumi saja.

Sudah lama saya memikirkan apa yang akan saya lakukan jika tenaga saya sudah tidak terpakai lagi di kantor. Waktu SMP, saya mengambil extra kulikuler ~ mengetik. Dengan cita-cita saya ingin kerja kantoran. Dan Alhamdulillah tercapai. Ga ada tuh keinginan untuk belajar memasak atau menjahit. Duh.. ga gw banget gitu lho.

Saat teman-teman satu persatu memutuskan untuk mundur dari dunia perkantoran dan memilih usaha sendiri ~ tentunya usaha dari rumah supaya bisa dekat dengan anak-anak. Mayoritas mereka punya usaha yang berawal dari hobi atau ketrampilan yang mereka miliki. Usaha catering, buka butik, jualan baju, dll,dsb.

"Jadi EO aja Mel, lo kan seneng tuh ngatur-ngatur acara kantor," beberapa teman menyarankan hal itu. Hhmm... bisa dipikirkan. Tapi saat ini, saya pun bekerja di dunia periklanan yang menangani event / activation. Walaupun bukan orang lapangan, tapi masih di area yang sama.

"Jadi penulis aja," kata teman yang lain. Halahh.... masih banyak tulisan teman-teman saya yang lebih baik, baik dari cerita maupun tutur bahasanya. Ya iya lah.. mereka memang penulis / copy writer.

Jualan ... sepertinya saya kurang pandai dalam hal ini, walaupun 50% mengalir darah minang. Ntah lah, saya harus banyak belajar untuk "meyakinkan" orang lain membeli dagangan saya.

Memasak ... ehem .. bagi yang mengenal saya dengan baik, tentu tau betapa saya "kurang" suka dengan kegiatan ini.

Menjahit.. halahhh... jahit kancing baju aja berantakan...

Saya suka membaca, koleksi buku saya lumayan banyak
Saya suka jalan-jalan, walaupun kendala keuangan membuat saya jarang jalan-jalan

OK, dari dua kesukaan saya itu, apa yang bisa saya optimalkan untuk bekal saya menuju masa pensiun ya?

to be continue

Monday, June 15, 2009

Instink

Is it a feeling?
Is is true?

Saya pernah berbicara dengan seorang teman, apakah berarti instink saya kuat jika apa yang saya rasakan atau pikirkan menjadi kenyataan? Jawabannya, iya. Apakah beda instink dengan halusinasi (maksudnya pikiran saya yang ngelantur kesana kemari gitu), katanya lagi, kalo instink itu terjadi tiba-tiba tanpa pikiran apapun sebelumnya. Kalo rekayasa atau halusinasi itu, jika saya sudah memikirkan dan "mengarang" kejadian dalam otak saya. Duh... ngerti ga sih bahasa saya???

Sebenarnya maksud saya sih simple banget, kalo kamu berkenalan dengan seseorang lalu merasakan "aura positif" dan merasa nyaman dengan orang tersebut, itu yang dinamakan instink. Betul ga?
Tapi kalo kamu bertemu orang, tanpa kenalan, denger dari orang bahwa dia gini gitu gene gono, lalu kamu mengasumsi di dalam pikiran dan hati kamu, itu yg namanya rekayasa.

Semua hal sudah ditakdirkan oleh Allah SWT, itu saya percaya 100%. Jadi tidak ada yang namanya "kebetulan". Dan segala sesuatu pasti ada maknanya. Ntah untuk diri sendiri, maupun untuk orang lain. Selama bermanfaat untuk diri, orang lain dan lingkungan tentunya.

Beberapa hari lalu, saat saya makan di mall deket kantor, saya melihat sosok laki-laki, yang sepertinya saya kenal. Saya perhatikan, untungnya blio tidak kenal saya :D. Eh, suami nya si X nih, pikir saya. Pandangan saya beralih ke arah mana pria ini menuju, pikiran saya, jangan-jangan ada si X nih. Mengingat saya sudah cukup lama tidak ketemu dengan X ini, itu harapan saya. Tapi ternyata pria itu tidak bersama X, melainkan seorang wanita dengan 3 orang anaknya. Bahasa tubuh, mencurigakan. Eits.. maksudnya, ga ngapa-ngapain sih .. hanya "instink" saya mengatakan, they have special relationship. Terlihat dari anak-anak nya si mba ini yang cukup "hormat" dengan suami nya teman saya ini.

Lalu pria itu kembali ke meja sebelumnya, bersama tiga orang pria ... teman kantor nya mungkin. Karena saya sudah selesai makan, jadi saya bebas untuk memperhatikan mereka. Dan ketika pria itu pamit duluan ke perempuan dengan tiga anak ini, teman-teman pria itu pun begitu santun berpamitan, kesan yang saya ambil, "Mungkin istri si pria ini"

Hhm... curiga boleh dong ...

Ahh.. Meli, mungkin saja wanita itu adik pria yang suaminya teman saya itu.
Atau .. saudaranya ...
Kan kamu juga ga terlalu dekat dengan teman kamu itu, mungkin aja kan???

Hhhm... iya iya ... penasaran boleh dong .. dan instink saya kan hak saya pribadi. Walaupun "GATAL" rasanya pengen sms teman saya itu...

Tapi ... apa gunanya buat saya yah?? Ah.. sudah lah, ga inget rasanya di interogasi tahun lalu itu?? Cape deh ....

"Cerita Sekarang Aja Bu"



Wuih... senengnya.. akhirnya kejadian juga ajak Nasta dan Nara naik Trans Jakarta ke Staad Huis. Thanks to Nasta yang hari itu tidak terlihat lelah, padahal pagi nya sudah main sepeda dan les renang.

Kami berangkat dari Cibubur jam 3 kurang menuju Al Azhar Kebayoran. Parkir mobil disana, dan perjalanan dilanjutkan dengan Trans Jakarta menuju Kota. Untungnya, Nasta dan Nara cukup tidur di perjalanan Cibubur - Kebayoran, jadi mereka ga tidur di bus. Kondisi bus cukup penuh untuk ukuran hari libur, bikin Nasta Nara tidak leluasa melihat-lihat keluar bis. Sampai di Kota, yang ternyata sudah dibuat jalan bawah tanah ... wuih.. keren lho.. baru tau juga nih, jadi pejalan kaki tidak harus berantem dengan bus/angkot/mobil untuk menyebrang ke tujuan. Kondisi tunnel cukup bersih, walaupun sudah banyak bagian jalannya yang bolong-bolong.. hhmm.. padahal hanya manusia yang lewat sini kan??
Kami keluar menuju pintu Bank Mandiri, jalan kaki menuju Musium Sejarah Jakarta atau Musium Fatahillah (karena terletak di Jalan Taman Fatahillah, dan menikmati ramainya tempat ini.

Dah lama sekali saya tidak ke tempat ini, dan ternyata .. ramai sekali. Impian untuk foto-foto dengan angle yg sudah direncanakan pupus sudah. Gimana mo foto? Semua sudut sudah dikuasai orang-orang?

Nasta sendiri cukup senang, karena dia melihat atraksi orang-orang main skate board dan sepeda. Nara, kurang puas, karena akibat info dari Ibu nya yang kurang akurat, mengakibatkan dia membayangkan banyak burung-burung dan ternyata tidak ada burung disana :( Maaf Nak, kita ke Taman Surapati aja yah kapan-kapan, biar puas ngejar burung nya :D

Karena banyak nya orang, banyak pula tukang jajanan dan sudah dipastikan, BANYAK SAMPAH! Sayang sekali ..

Sesekali saya memberitahu Nasta, apa itu meriam, bangunan ini dulu nya apa, fungsinya apa.. ya.. yang saya tahu aja. Ingin sekali bercerita banyak ke Nasta, tapi hasilnya saya sendiri yang terjebak ...

"Kak, Jakarta ini sudah tua sekali Ta. Umurnya sudah ratusan tahun. Dulu, ini pusat kota nya."
"Tuaan mana ma Cibubur Bu?"
"Ya tuaan Jakarta Ta, Cibubur dulu belum ada. Jakarta dulu namanya Batavia Ta."
"Udah berapa umur nya Bu?"
"Empat ratus tahun lebih Ta, ibu juga lupa persisnya. Minggu depan Jakarta ulang tahun Ta. Nanti deh sampai rumah, Ibu ceritain tentang Jakarta."
"Cerita sekarang aja Bu!"

Yaaaa... Nasta, Ibu kan harus buka kebetan dulu.....

Tuesday, June 02, 2009

Susahnya punya anak Perempuan

Jum'at lalu saya menonton film Virgin 2. Alur film nya sendiri lambat sekali, tapi sinematography nya keren abisss.. kisah nya sendiri konon kabarnya "Based On True Story"

Sepanjang film itu, tak henti-hentinya saya istighfar dan memohon kepada Allah SWT, sang pemilik kehidupan, untuk menjaga dan melindungi anak-anak perempuan saya dari orang-orang yang berniat jahat. (Bagus juga nih film, bikin saya istighfar terus :D)

Tadi malam, tetangga saya yang anaknya sekolah bareng Nasta kirim pesan. Anaknya bercerita bahwa tadi payudara nya di pegang oleh teman-teman lelaki nya. Dan Nasta juga. Hah?????? Pelan-pelan saya dan suami bertanya kepada Nasta, apa yang terjadi. Nasta awalnya "hanya" bercerita, "tas ku di rebut A, sepatu ku dimasukkin ke dalam tas, liat deh Bu, kaki ku sampai sakit." Perlahan saya bertanya, apakah A benar pegang / nyubit tetek nya dia? Awalnya Nasta pun bercerita tanpa rasa sedih atau kesal, mungkin menurut dia hal seperti itu tidak terlalu bermasalah (tapi bermasalah sekali bagi saya!!!) "Iya, tetek ku di pegang, di cubit.. sakit Bu" "Di cubit bagaimana? Tetek nya atau perut nya?" "Tetek nya bu, begini nih .." (dia memperagakan sambil mencubit tetek saya)
"Tapi kan bukan salah ku Bu..." sudah mulai menangis ...
"Oh ga apa2 sayang, Ibu dan Ayah ga bilang kakak salah. Ibu mau kakak cerita ke Ibu. Ibu pernah bilang ke Nasta kan, tidak ada yang boleh pegang badan kakak apalagi tetek dan meki kakak, kecuali IBU!!!"
Nasta mulai terisak, mungkin dia jadi mengingat kejadian itu.
"Apa yang kakak rasakan? Kakak sedih ga? Kakak marah ga?," saya melanjutkan.
"Aku udah bilang berenti, tapi mereka terus-terusan ngeroyok aku dan N bu."
"Kakak bilang ga ke Oom Bagus (supir bisnya)?"
"Iya, aku bilang.. "

Astaghfirullah...

"Kak, ibu jadi sedih nih. Ibu mau kalo ada hal yang bikin kakak sedih, marah, sebel atau bahagia, kakak cerita ke Ibu ya."

Lalu saya menceritakan ke tetangga saya itu. Apa perlu saya adukan ke Ibu masing-masing anak itu?? Tetangga saya bilang, nanti saja, saya sudah lapor ke guru nya.

Tapi saya tidak bisa menunggu sampai besok, saya langsung sms ke orang tua anak laki-laki yang sudah mencubit tetek nya Nasta.

Astaghfirullah ...

Hal yang saya khawatirkan telah terjadi, hiks.. sedih sekali rasanya. Berat memang punya anak perempuan ...

Sepertinya saya harus mengajarkan Nasta dan Nara teknik Tae Kwon Do yang sederhana. Untuk menendang dan memukul teman-teman yang nakal itu.....

Tuesday, May 12, 2009

Kado dari Nasta & Nara

Kemaren sore, kebetulan saya tidak ke kantor karena sakit mata. Dan Nasta pun lagi sakit.
Lagi duduk menatapi hujan, agak-agak kedinginan karena angin dingin. Nasta memulai pembicaraan, "Ibu, ulang tahun ku ga jadi dirayain deh. Tapi aku minta dibeliin PS aja."

"Hah?? Sama aja kali Kak harganya. Game Boy aja yah," saya coba menawar.
"Kaya punya Kak Fika yah Bu? Boleh aja sih, tapi PS lebih keren bu"
"Eh, anggap aja komputer itu kado ulang tahun, malah Ibu udah kasih duluan kan."
"Komputer kan kado ulang tahun buat Ibu," sambung nya cepat.
"Hah? Kado? Itu mah bukan kado dong, Ibu beli sendiri komputer nya."
"Bukan dari ayah?" kata dia (setengah heran kali yah)
"Bukan, itu ibu yang beli." hihihihi... kok sewot ke anak sendiri yah?
"Blackberry yang dari ayah?" kata Nasta lagi
"Bukan juga! Ibu beli sendiri juga. Ibu ga dapat kado apa-apa waktu Ibu ulang tahun." (hiks.. sedih juga ternyata .. hehehe)

Lalu ....

"Ya udah, sini aku kasih kado," Nasta menghampiri saya dan... mencium tiga kali, Pipi kiri, pipi kanan dan jidat saya. Hiks... terharu ..

Lalu Nasta meminta adiknya melakukan hal yang sama, Nara pun menghampiri saya dan "Selamat Ulang Tahun Ibu" ... cium tiga kali juga ... pipi kiri, pipi kanan dan jidat.

Subhanallah, Alhamdulillah, Allah Akbar...

kalian lah kado terhebat yang Ibu punya .. Love you my lovely daughters.

Thursday, April 23, 2009

Sekretaris itu .................

Sudah lama sekali saya bertanya-tanya dalam hati, apa ya keahlian saya selain bekerja kantoran ini? Apa yang akan saya lakukan jika saya tenaga saya sudah diperlukan di kantor? Ada keinginan untuk tinggal di rumah dan mengurus anak-anak saja, tapi sepertinya waktu satu bulan saja bisa membuat saya menjadi MONSTER untuk anak-anak saya :D

Jadi saya harus terus bekerja :D Biar ga jadi monster, maksudnya Ibu yang suka ngomel-ngomel terus ke anak-anak gitu.
Sumpah, kalo lagi kesel ma suami, atau uang belanja kurang, bohong besar kalo anak tidak terimbas.

Kembali ke topik di atas, keahlian apa yang bisa saya upayakan yah? Masak, ga bisa. Jahit? Apalagi! Itu kan dasar banget yah? Jualan?? Kayanya saya nih Padang kafir deh, hihi itu sebutan buat kami sekeluarga, karena ngaku Padang tapi kok ga bisa dagang :D
Jujur aja, saya lagi dan masih mencari, apa kesukaan saya yang bisa saya kembangkan untuk menjadi bekal "pensiun" saya kelak. Atau mungkin bisa jadi usaha sampingan saya. Keep thinking Mel!

Thanks to Ibu dan Bapak, yang tahu banget anak gadis nya kurang minat di urusan rumah tangga, untuk membiarkan saya aktif di sekolah, kuliah dan bekerja kantoran. Ntah lah apakah sekarang saya harus menyalahkan mereka, karena tidak pernah menyuruh saya memasak, mencuci dan meneriska baju. Sumpah, ga pernah!!
Dulu, kalo temen-temen pada cerita, aktifitas harian mereka, dan mereka semua iri dengan saya. Karena urusan membantu pekerjaan rumah, saya hanya berperan sedikiiitt sekali, kalo ga mau di bilang tidak ada peran sama sekali. Sapu dan ngepel rumah, itu pun tidak tiap hari.

Alhamdulillah juga, saya dapat mertua yang tidak menuntut mantu nya bisa masak (padahal orang Padang juga lho). Dulu saya sudah antisipasi, untuk tidak punya calon suami orang Minang. Karena dalam keluarga Ibu saya (Bapak wong Yojo - Jogjakarta), perempuan harus bisa masak, TITIK. Apalagi almarhum Oma saya, ratu dapur. Seingat saya, blio bisa tuh seharian di dapur. Saya suka bangun siang, alhamdulillah Bapak dan Ibu saya jarang protes :D, mertua saya, Alhamdulillah, ga pernah protes juga tuh. Mungkin karena anak-anak gadisnya juga pada bangun siang kali yah? hahahaha...

Well, terlepas dari cerita saya. Ada yang ingin saya ceritakan, dan mungkin bisa menjadi hikmah bagi siapapun yang baca (GR banget yah).

Minggu lalu, HRD saya minta tolong untuk melihat kapasitas seorang calon sekretaris. "Ga pernah kerja Mel, lulusan ASMI, suaminya baru meninggal, anak 4. Dari big boss." Itu kalimat yang diucapkan pertama kali oleh mba HRD ini. Blio menambahkan, "kalo buat memo lemburan ini berapa lama?" katanya sambil memperlihatkan memo lembur. "Itu sih udah ada template-an nya mba, tapi kalo pun harus mulai baru, paling lama 10 menit," kata saya. Berapa menit kemudian saya menambahkan, "mba, tanyain juga dia biasa berurusan ma' travel atau hotel ga?, trus mba, coba bikin chart aja di powerpoint, kan udah ada tuh, tinggal di ketik doang." HRD saya berkata dengan cepat, "Boro-boro Mel, test yang tadi aja juga belum tentu dia bisa??" HAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH
Lalu ngapain di test? Ya udah ga usah aja. Itu pertanyaan saya, dan pastinya pikiran kalian semua.

Lalu HRD saya memberikan informasi tambahan. Dari boss besar, katanya. Ya tapi kan tetap aja liat kualitas juga. Dan wawancara dengan salah satu Account Director, dia sama sekali tidak lulus test. Ga bisa jawab pertanyaan sederhana dalam bahasa Inggris, tidak bisa (tepatnya tidak mau) mencoba test telpon (angkat dan terima telpon), dan tidak ada motivasi kerja. Jadi buat apa dong????????

Singkat cerita, kami diperintahkan untuk memberi kesempatan kepada perempuan "malang" ini. Boss besar secara langsung meminta saya untuk memberikan bantuan 30 menit - 1 jam tiap harinya. Saya tolak?? Ya ga bisa lah!! Dan demi mendengar cerita malang perempuan itu, sebagai perempuan tentunya saya pun ingin membantu.

Jadi mulai lah Senin kemaren perempuan ini mulai bekerja. Pertanyaan saya ke diri sendiri, "Harus mulai dari mana???"

Perempuan ini tidak pernah bekerja, tidak bisa komputer sama sekali, bahasa Inggris nya kurang (malah mungkin tidak bisa kali).

Gini.. gini ... jadi sekretaris direksi, mungkin lebih mudah. Karena hanya mengurus satu orang, mengatur jadwal meeting, travelling, filing, bikin surat?? Hari gini, jarang banget sekretaris yang bikin surat sendiri (eh, itu di perusahaan saya yah). Udah ada email kok, para boss itu langsung buat email sendiri dong. Eh, tapi sebelum ada yang protes, sekretaris direksi kantor saya sekarang ini juga di multi fungsi, malah jujur aja, kalo saya yang jadi sekretaris direksi jaman sekarang, mungkin belum tentu bisa. Karena SekDir di kantor saya, terlibat banyak urusan pitching, dari mulai ambil form tender sampai menyerahkan form tender. Di antara itu, pekerjaannya...... JUBLEK BLEK. (saking banyak nya).

Nah, sekretaris divisi client service ini, itu tugasnya lebih kompleks dari sekretaris direksi. Dia menangani lebih dari satu orang, saat ini ada 7 (tujuh) orang perempuan di bagian client service. Membantu 7 perempuan dengan banyak client, dibutuhkan keahlian, keluwesan, dan harus gesit. Berhubungan juga dengan bagian keuangan, karena sekretaris ini mengurus seluruh bon-bon (makan, lemburan, taxi) yang berhubungan dengan department ini.
Itu baru beberapa dari sekian banyak tugas sekretaris divisi Client Service lho. Belum lagi mengatur jadwal travelling, membantu mereka untuk meng- up date pekerjaan jika mereka semua berada di luar kantor, dan lain lain.

Seorang sekretaris tanpa pengalaman di bidang advertising aja, perlu waktu untuk beradaptasi dan mengejar ketinggalannya. Nah, kalo tanpa pengalaman APAPUN, kapan dia bisa mengejar ketinggalannya?? Sedangkan pekerjaan tidak bisa menunggu, dan tidak semua orang ada waktu untuk mengajarinya kan?

Monday, April 13, 2009

Happy Birthday Dear

Hari ini ulang tahun abang
Apa yang ada dalam pikiran abang, menginjak usia 42 tahun
Apakah sudah merasa bahagia?
Apakah sudah merasa cukup?


Maafkan aku, jika belum bisa menjadi istri yang baik hati, sabar dan ikhlas dalam melaksanakan tugas kerumahtanggaan.
Kadang ego masih terlalu tinggi, walaupun ntah apa yang aku ingin buktikan.
Susah sekali untuk tidak membalas "kekecewaan" ku dengan memperlakukan hal yang sama.
Rasanya masih ingin mengatakan, "aku pun bisa!!"

Masih banyak kekurangan ku sebagai istri

Maafkan aku

Smoga di usia 42 tahun ini, Abang senantiasa diberkahi Allah SWT, sehat wal'afiat, diberi sisa umur yang bermanfaat, dilembutkan hati dan perkataannya, rejeki yang barokah untuk menafkahi keluarga. Diberi kekuatan untuk menjaga kami para perempuan dalam kehidupan mu, diberi kesabaran mendidik anak-anak perempuan kita, semoga abang berhasil membawa kita semua lebih dekat dengan Allah SWT. Aamiin.

Tuesday, April 07, 2009

rahasia dan saya

Saya akui, salah satu kelemahan saya adalah tidak pintar membaca "tanda-tanda". Insyaa Allah saya adalah penjaga rahasia yang baik. Tapi kalo tidak diberitahukan bahwa "itu rahasia banget", ada kemungkinan saya akan keceplosan ngomong TANPA SENGAJA.

Hal ini cukup sering terjadi, ntahlah karena apa. Apakah saya terlalu naif, tidak pintar baca 'kode' atau lupa. :D

Tapi sering kejadian, yang dianggap rahasia oleh teman-teman dan mereka tidak memberitahukan ke saya, tapi setelah proses sekian lama seringkali TANPA DIKEHENDAKI saya akan tahu juga.

Mungkin saya dikarunia 'penciuman' yang cukup tajam untuk merangkai peristiwa demi peristiwa sehingga bisa mengambil kesimpulan. Hhm.. hanya saja kelebihan ini kurang saya asah, karena saya termasuk orang yang tidak perdulian.

Sudah saya katakan dari awal ke teman-teman pria saya, kalo lagi mau genit-genitan, mendingan saya di kasih tau dari awal. Karena ntah bagaimana Allah memberikan ide kepada istri-istri mereka untuk "bercerita" ke saya atau sekedar "bertanya". Padahal saya tidak paham apa yang dimaksud, dan akhirnya jadi tahu sendiri.

Monday, April 06, 2009

Karyawati selalu "Single"

Karyawati selalu dikategorikan tidak (pernah) menikah alias single.

Sebenarnya saya sudah lama tahu, dan cenderung pasrah. Ya sudah lah.. mau gimana lagi? Walaupun banyak juga perusahaan (terutama perusahaan minyak) yang tidak memberlakukan hal ini. Tapi sayang nya saya bukan bekerja di perusahaan minyak. Jadi status single selalu menyertai saya.

Sebenarnya (lagi), kondisi seperti ini (pastinya) merugikan karyawati yah. Apalagi tidak sedikit karyawati yang bersuamikan pekerja lepas - seperti saya. Belum lagi teman-teman yang status nya janda. Dan mereka harus menghidupi anak (anak) mereka.

Ah.. ini memang sekedar curahan hati saya saja, yang baru menyadari mahalnya biaya dokter gigi anak itu. Belum lagi kalo harus perawatan.

Friday, April 03, 2009

Sentilan

Suatu sore, duduk di samping saya seorang pengasuh anak yang sedang menggendong anak yang sudah bukan bayi lagi. Dia keberatan dengan anak asuh nya, dan sedikit menyesali kenapa anak itu tidak mau duduk tenang di kereta dorong nya.

Kesan pertama melihat anak yang di gendong itu, batin berkata, "pasti ada sesuatu dengan anak ini" dan ternyata dugaan saya benar. Bocah ganteng itu terkulai, tidak bisa menegakkan kepalanya, pandangan mata kosong. Subhanallah, apa yang telah terjadi anak ganteng?

Tak kuat menahan rasa ingin tahu, saya pun bertanya dengan pengasuhnya. Dapatlah cerita itu, terlahir normal, sampai di usia 3 tahun si anak terjatuh di kolam ikan, dan tenggelam cukup lama. Sehingga otak nya sempat kehilangan oksigen. Masyaa Allah!! Ditambahkan pula, semua itu terjadi karena kelalaian sang ayah, yang sedang menerima telpon dan tidak memperhatikan anak berusia 3 tahun itu mendekati kolam ikan. Dan tercebur.

Akibat dari kelalaian sang ayah, bocah ganteng itu harus mengalami nasib tergantung dengan orang seumur hidup nya. Sungguh, bocah itu ganteng sekali. Dan menurut pengasuh itu, ayah dan ibu nya sangat sayang dengan bocah itu, anak bungsu dari 3 bersaudara. Bocah ganteng itu setiap hari harus melakukan terapi, untuk membantu mengaktifkan syaraf-syaraf otak nya. Subhanallah.

Saya seperti diingatkan, bahwa Allah menitipkan anak-anak yang alhamdulillah secara fisik maupun mental normal. Diingatkan, bahwa tidak sewajarnya memarahi mereka hanya karena mereka malas gosok gigi sebelum tidur, memarahi mereka hanya karena mereka tidak mau tidur padahal ayah ibu nya sudah sangat mengantuk, memarahi mereka hanya karena meminta sesuatu dan ayah ibu nya tidak ingin membelikan (karena satu dan lain hal).

Ternyata kami memang harus lebih banyak sabar, menghadapi "kenakalan" anak-anak kami. Yang sebenarnya masih sangat wajar untuk ukuran anak-anak seusia mereka.

Ya Allah, terima kasih sudah Kau titipkan Puti Nasheeta dan Puti Nara Marteeza kepada kami, smoga kami bisa menjaga, mendidik mereka menjadi anak-anak yang sholeha, tangguh, mandiri, sabar, penyayang terhadap sesama. Aamiin.

Tanpa bermaksud apapun, saya salut terhadap teman dan saudara yang mempunyai anak autis atau penyakit apapun, smoga Allah memberikan kalian kesabaran dan keiklasan dalam mengasuh anak-anak kalian.

Tapi Ibu masih keliatan muda kok

Dalam perjalanan mengantar Nasta sekolah, alarm di ponsel Ibu bunyi. Alarm pengingat ulang tahun Bo Gede. Maka terjadilah pembicaraan ini ;

Ibu : Wah.. tante Gede ulang tahun hari ini

Nasta : Tante Gede ulang tahun Bu? Berapa umur nya?

Ibu : Berapa yah Ta.. hhmmm (ibu mikir bentar) .. 37 thn. Ya ampun.. tante Gede udah 37 tahun. Berarti bulan depan Ibu udah 36 tahun.

Nasta : Tiga Enam ya bu?
(Nasta kadang masih suka baca angka nya aja untuk bilangan puluhan)

Ibu : Iya Ta. Wah.. dah banyak nih umur ibu. Ibu dah mulai tua nih Ta

Nasta : Tapi Ibu masih keliatan muda kok.

Ibu : speechless mode on (sambil tersipu-sipu) ..

So sweet ...

Wednesday, April 01, 2009

Terjadi juga

Setelah sekian lama hanya membaca dari email-email orang tak di kenal, atau di koran-koran yang mana korbannya tidak juga saya kenal, sampailah takdirNya seorang sahabat dekat saya mengalami peristiwa naas tersebut.

Sahabat dekat saya menjadi korban perampokan di dalam taksi. Alhamdulillah tidak terjadi penganiayaan, penghinaan, atau apapun yang membuat trauma korban seumur hidup nya. Alhamdulillah. Memang hanya materi yang hilang, walaupun tetap akan menyisakan trauma tapi Insyaa Allah tidak membekas baik secara fisik maupun mental sahabat saya itu.

Peristiwa itu terjadi Jum'at malam, turun di Kuningan sahabat saya melanjutkan dengan taksi. Biasanya sahabat saya itu amat selektif memilih taksi, tapi karena mendung tebal, guntur menggelegar, satu pikiran di benak sahabat saya itu, "cepat sampai rumah" maka dia pun menghentikan sebuah taksi berbadan hijau. Tidak ada perasaan apapun pada awalnya, dia sempat menelpon suami dan adiknya di dalam taksi. Sampai di pecahan jembatan Kuningan, supir taksi mengarahkan taksi ke arah kiri jalan. Padahal teman saya hendak ke arah Menteng, yang seharusnya bisa ambil kanan. Sahabat saya langsung meminta supir taksi untuk segera ambil arah kanan. Awalnya supir taksi menurut, tapi tidak lama dia mengammbil jalur kiri lagi. Dengan reflek sahabat saya membuka pintu, tapi pintu tidak bisa di buka dari dalam. "Kena gw" itu batin dia. Dan dalam hitungan detik, masuklah dua orang ke dalam taksi sahabat saya itu.

Sahabat saya sempat menendang pria yang masuk dari pintu kiri, tapi pria dari pintu kanan berhasil memaksa dia untuk "tenang", sempat berontak, tapi mereka semakin kuat mencengkeram leher dan kaki sahabat saya itu. Cukup lama sahabat saya memberontak, tentunya disertai ancaman dari ketiga orang pria di dalam taksi itu. Sampai akhirnya sahabat saya itu tersadar, percuma dia melawan, akhirnya dia mencoba untuk tenang. Tas sahabat saya di ambil, di bongkar, diambillah apa yang mereka tuju. Handphone sahabat saya dimatikan, kartu ATM di ambil dan di paksa untuk memberikan nomor pin. Yang awalnya tidak diberikan oleh sahabat saya itu. Penjahat itu pun mengancam dan menghunus leher sahabat saya itu dengan kunci setir yang berujung tajam.

Demi keinginan untuk selamat dan bertemu anak dan suami, akhirnya sahabat saya memutuskan untuk "bekerja sama". Karena penjahatnya itu pun bilang, "lebih baik kerja sama, kami dapat uang, nona tidak akan kami apa-apakan. Daripada nona bersikeras tidak kasih, kami perkosa ramai-ramai, kami hajar nona, dan akhirnya nona toh memberikan juga." Akhirnya penjahat berhasil mendapatkan nomor pin, ambil sebatas maksimal kartu (kena 2 kartu yang di ambil). Dan sahabat saya ditinggalkan di daerah Sunter.

Cincin kawin dikembalikan, sim card dikembalikan, ipod balik (karena pas mereka lengah, sahabat saya berhasil ambil kembali ipod nya), barang belanjaan (abis belanja bulanan) dikembalikan, dan sahabat saya ALHAMDULILLAH selamat tiba di rumah.

Dasarnya sahabat saya ini suka ngobrol dengan siapapun, termasuk supir taksi, lucunya selama proses penyanderaan itu, mereka bisa "ngobrol". Sampai salah satu dari penjahat itu berkata, "enak saya bicara dengan nona ini, nyambung." Alamak...
Pun diberitahu oleh penjahat itu, bahwa target operasi mereka biasanya perempuan keturunan (cina). Tapi karena dari pagi mereka belum dapat korban, melayu pun tak apa. Sampai-sampai mereka bilang, "anggap aja ini apes nya nona, dan rejeki bagi kami." Gilingan!!!!

Sempet² nya juga sahabat saya itu bilang, "bang, hasil rampokan ini jangan buat judi dan main perempuan yah", plis deh jeng..

Hebatnya sahabat saya ini, dia bisa bereaksi cepat untuk bertindak tenang dan tidak gegabah. Sikap tenang memang diperlukan, dalam keadaan apapun.

Tips yang sudah sering dibaca, dan ternyata memang berguna akan saya tulis lagi :

~ tetap tenang, dan jangan panik. apalagi bertindak bodoh, karena itu akan merugikan diri sendiri.
~ usahakan tidak membawa kartu ATM lebih dari satu, dan dengan jumlah uang "seperlunya" saja.
~ tidak menggunakan asesoris berlebihan
~ jangan menggunakan "home", "suamiku", atau sejenisnya di ponsel kalian.
~ gunakan taksi dari perusahaan yang jelas
~ segera sms atau telpon suami / istri / sodara nomor badan taksi (apalagi jika menggunakan taksi ga jelas)

Smoga semua ini bisa jadi pelajaran buat kita semua, dan smoga sahabat saya bisa mengikhlaskan materi yang dia berikan ke penjahat itu.