photo dirumah-nurina-merah-468.gif

Sunday, July 28, 2013

Ciri-ciri Orang Bertaqwa

Orang taqwa itu sabar 

Kesabaran dan ketaqwaan bisa diukur. Contohnya perilaku saat berkendaraan. Seberapa banyak membunyikan klakson atau mengumpat selamat menyetir kendaraan? Jika masih sering akibat tidak sabaran, berarti tingkat ketakwaan masih rendah. 

QS Ali-Imran ayat 17 
(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.

Orang sabar juga banyak kebaikannya. Man Shabara Zhafira - orang yang sabar ia beruntung. 

Jadi mari memupuk kesabaran supaya kita menjadi lebih takwa kepada Allah SWT. 

Orang taqwa itu jujur 

Ucapan benar, perbuatan benar, hati nya benar. Semua nya sinkron. Terhadap diri sendiri harus jujur, apalagi terhadap orang lain. Kejujuran bisa diukur. Jika pasangan kita merasakan kejujuran, jika orang tua merasakan kejujuran kita, jika anak merasakan kejujuran kita, jika atasan / teman kerja, partner bisnis merasakan kejujuran kita. Maka Insyaa Allah Allah sudah memberkahi kita menjadi orang yang jujur. 

Jujur terhadap pasangan itu wajib, supaya hidup diberkahi Allah SWT. 

Orang taqwa itu dermawan 

Menyadari bahwa harta yang didapat adalah dari Allah SWT, sudah sewajarnya untuk dikeluarkan kembali di jalan Allah SWT. Banyak cara untuk "membeli" pahala dengan harta yang kita miliki. Antara lain bersedekah. 

Dengan hartanya bisa memberi manfaat ke orang-orang sekitarnya. Karena Allah SWT menyukai orang-orang yang bermanfaat. 

Orang taqwa itu suka shalat Tahajud 

Dikisahkan Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan shalat malam, padahal Rasulullah SAW adalah manusia yang dijanjikan masuk surga oleh Allah SWT. Aisyah RA menanyakan hal ini, "Ya Rasul, kenapa Engkau masih rajin shalat malam, padahal Allah sudah menjanjikan surga untuk mu? 
Rasulullah SAW menjawab, "Justru karena Allah sudah menjanjikan surga untuk ku, maka aku bersyukur." 

Orang yang bertaqwa menjadikan shalat wajib dan shalat sunah sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT. 

Bukan berarti shalat saat membutuhkan pertolongan Allah itu salah. Hanya saja jangan berhenti saat Allah sudah memberikan yang kita butuhkan. Lanjut terus. 


Wallahu a'lam bishawab 

Wednesday, July 24, 2013

Menghafal Qur'an Semudah Senyum



Rasulullah SAW bersabda, "Barang siap membaca Al-Qur'an  dan menghapalnya, dan menghalalkan apa yang dihalalkannya serta mengharamkan apa yang diharamkannya, maka Allah SWT akan memasukkannya ke dalam surga dan akan menerima syafaatnya untuk sepuluh orang keluarganya yang wajib masuk surga." 
(H.R. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Darami)

Masih banyak lagi faidah menjadi seorang hafidz Qur'an. 

Dulu belajar Qur'an hanya waktu sekolah dasar, itu pun tidak sampai khatam. SMP - kuliah, boro-boro baca Qur'an (Astaghfirullah). Shalat 5 waktu pun angin-anginan. Ya belajar dari kesalahan masa lalu, telat, biarin aja, sejak tahun lalu mulai lagi belajar Qur'an. Mulai ada rasa ingin bisa dan harus khatam Qur'an. Mulai ada rasa ingin bisa hafal Qur'an, dan berharap sangat anak-anak ku - Puti Nasheeta dan Puti Nara Marteeza bisa hafidz Qur'an. Insyaa Allah Aamiiin YRA 

Sabtu - Minggu lalu Nasta Nara mengikuti pesantren kilat yang diadakan oleh Masjid Al-Ittihad Legenda Wisata. Salah satu penceramah adalah ustad Boby Herwibowo memberikan topik Menghafal Qur'an Semudah Tersenyum. 

Pertama-tama Ustad Boby bertanya, "Siapa yang sudah hafidz Qur'an?" Hanya sedikit yang angkat tangan, itu pun tidak hafal 30 juz, melainkan hanya beberapa juz saja. Tausiyah diberikan ba'da shalat Dzhuhur, jadi yang habis shalat bisa ikutan mendengarkan. Tidak hanya peserta sanlat. 

Lalu Ustad Boby meminta peserta sanlat untuk menulis 5 buah benda. Selanjutnya memanggil 4 orang anak. Ustad meminta anak pertama untuk membacakan kelima benda yang sudah ditulis. 
1. buku
2. meja 
3. kursi
4. besi 
5. iqra 

Dan Ustad bisa mengucapkan kelima kata bolak balik tanpa perlu menghafal lama. 

Anak kedua membacakan kelima benda lagi. 
6. mobil
7. Al Qur'an 
8. rumah 
9. hotel 
10. motor 

Dan lagi Ustad membaca kesepuluh kata benda tersebut dari urutan satu hingga sepuluh dan dibaca juga dari urutan akhir ke pertama. 

Anak ketiga membacakan kelima benda lagi. 
11. sajadah
12. kotak amal 
13. speaker 
14. kipas angin 
15. motor 

Kembali Ustad membacakan kelimabelas kata benda - bolak balik - tanpa banyak berpikir (untuk menghafal) 

Anak keempat membacakan kelima benda pilihannya. 
16. buku 
17. kursi 
18. Meja 
19. Pensil 
20. Al Qur'an

Dan lagi Ustad Boby berhasil bikin kagum kami semua yang mengikutinya. Ditantang, ada yang bisa ga? Sebagian besar hanya bisa tersenyum. 

Lalu ustad meminta kami untuk menulis kata demi kata di atas sebuah kertas. Lalu diberi waktu 2 menit untuk menghafal dari urutan 1 hingga 20, bolak balik! 

Hasilnya? 15 orang yang berusaha maju tapi semuanya gagal. 
Ada yang hampir berhasil hingga urutan ke 20, tapi ga bisa mengucapkan dari 20 ke 1. 

Apa yang dilakukan pak Ustad? Beliau mengatakan, "letakkan pensil dan kertas Anda semua, lalu dengarkan saya dan bayangkan." 

Saya memegang sebuah BUKU dan menaruhnya di atas MEJA yang dibawahnya ada KURSI, disampingnya ada BESI panjang dan diujung besi itu ada IQRA. 
Saya berjalan menuju MOBIL sambil membawa sebuah AL-QUR'AN yang saya bawa dari RUMAH dan pergi ke HOTEL naik MOTOR. Didalam kamar ada SAJADAH yang diatasnya ada KOTAK AMAL dan SPEAKER, dipojok kamar ada KIPAS ANGIN dan lukisan pria yang sedang duduk di atas MOTOR. Dibawah lukisan ada BUKU yang diletakkan di atas KURSI dimana ujung kursi tersebut ada MEJA bundar dan beberapa PENSIL yang bisa digunakan untuk menjadi alat tunjuk saat membaca AL-QUR'AN. 

Selesai menceritakan hal diatas, Ustad memanggil seorang bapak dan ajaibnya beliau bisa menyebutkan keduapuluh nama benda yang dimaksud! 

Hal ini yang disebut menghafal Qur'an dengan menggunakan otak kanan. 
Lalu Ustad Boby menceritakan bahwa ayat-ayat Al Qur'an diturunkan bukan dalam bentuk tulisan. Tidak juga berurutan sebagaimana isi Alqur'an seperti yang kita ketahui. 

Nabi Muhammad SAW saat mendapatkan wahyu pertama di Gua Hira hanya diberikan 5 ayat dari surat Al Alaq. Nabi SAW tidak bisa menulis, juga membaca. Kelima ayat tersebut diperdengarkan sebanyak 3x oleh Malaikat Jibril. Pulang dari Gua Hira Nabi SAW dengan ketakutan bercerita ke istrinya Siti Khadijah mengenai pengalamannya itu. 

Tarik garis bawah, MENDENGARKAN DAN MENCERITAKAN. Itulah yang cara yang efektif untuk menghafal Qur'an. 

Menghafal Qur'an dengan cara membaca dan "menghafal" tidak menjamin hafalan akan bertahan lama. Tapi memahami arti dan membayangkan arti ayat demi ayat Insyaa Allah itu cara terbaik untuk menghafal Qur'an. 

Wallahu a'lam bishawab 

Tuesday, July 09, 2013

Berharap Keajaiban

Ketika rencana manusia tidak terwujud sesuai harapan, jangan buru-buru bilang, "Rencana Allah pasti yang terindah". Kenapa? Tanyakan dulu ke dalam hati yang paling dalam, apa penyebabnya?

Sudahkah manusia berusaha sekuat tenaga dan pikirannya?
Sudahkah melakukan apa saja untuk mewujudkannya?
Sudahkah bekerja keras?
Sudahkah konsisten mengerjakannya?

Jika hati sendiri meragukannya, bukan tak mustahil memang kita belum melakukan apapun.

Berharap keajaiban

Padahal tidaklah suatu hal besar terjadi tanpa tindakan besar

Layaknya seorang anak TK menginginkan mobil sport sebagai hadiah ulang tahunnya, manalah mungkin.

Tingkatkan keahlian, tingkatkan usaha, tingkatnya kerja keras nya.. 

Masihkah sekarang "pasrah" dan membiarkan hati merajuk ke Allah. Padahal sudah jelas-jelas Allah mengatakan, “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (Q.S. At-Taubah: 105)