photo dirumah-nurina-merah-468.gif

Wednesday, September 30, 2015

Rejeki Itu Datangnya Dari Allah, Bukan Dari Mantan Suami

Pengalaman kemaren, menemani teman ke Pengadilan Agama untuk proses perceraiannya. Bukan hal yang mengejutkan sebenarnya, memang sudah waktunya.

Kenal lebih dari 5 tahun, tahu masalah yang dihadapi lebih dari 2 tahun. Dan sudah memberikan sedikit nasihat, atau opini lebih dari setahun lalu. Mulai dari perkataan menghibur, memberikan solusi, hingga rasanya sudah "menggampar" teman saya ini dengan kenyataan yang ada didepan matanya. Tapi yaa.. sebaik apapun nasihat dan pendapat (menurut kami) yang terbaik, kalau yang bersangkutan gak mau move on, ya sudah.

Sampai akhirnya bulan lalu, teman saya mendapatkan surat panggilan karena (AKHIRNYA) suami nya memberikan talak satu, berniat menceraikan secara resmi melalui pengadilan agama. Walaupun menurut saya pribadi, (dan didukung oleh beberapa teman) hal-hal yang sudah dilakukan calon mantan suami teman saya itu, secara tidak langsung sudah "bercerai"

Sekarang gini, 6 tahun lalu calon mantan suami nya dipindahkan ke kota lain, dan teman saya ini menolak ikut. Walaupun sekarang saya baru tau, katanya, "Gimana mau ikut? Dia pindah udah bawa cewe lain. Dan menghilang 4 bulan gak ada kabar berita."
Dan akhirnya mereka menjalani hubungan jarak jauh. Calon mantan suami (saat itu) berkunjung 2 minggu sekali. Happy family deh ceritanya.
Lalu sekitar 2 tahun lalu, teman saya (akhirnya) memutuskan mau menyusul calon mantan suami nya.  Berkumpul bersama. Sekolah anak-anak sudah di urus, siap pindah. Sayangnya niat baik teman saya tidak ditanggapi baik pula. Ntah apa niat calon mantan suami nya itu. Karena yang saya ketahui akhirnya, hari pertama dia datang, tidak dibawa ke rumah melainkan ke hotel. Ternyata di rumah dinas suami nya itu sudah ada wanita lain (lagi). Bersyukur, teman saya (saat itu) diberikan kesabaran yang luar biasa. Tidak berantem sama WIL suami nya itu.
Tapi penderitaannya tidak cukup sampai disitu.

Mendengar ceritanya, antara sedih, gemes dan sebel. Saya memang tidak ada di posisi dia, dan tidak merasakan apa yang dia rasakan. Hanya saja butuh "orang normal" untuk menyadarkan orang yang lagi gak sadar toh?

Komitmen dalam pernikahan itu PENTING. Kalau hal penting ini saja sudah dilanggar, apalagi hal lain?
Berbagai nasihat, opini, sudah diberikan. Yang intinya, saya dan teman-teman lain, "mau nya" dia move on. Ambil sikap. Jangan mau direndahkan. Bukan masalah pasrah atau ikhlas, karena pasrah, ikhlas dalam kasus ini beda tipis dengan BODOH. Maaf

Tapi saya paham, karena teman saya tidak punya penghasilan. Dan memilih rela disakiti, di madu, pisah rumah, asalkan setoran bulanan lancar. Begitu setoran bulanan berkurang atau tidak lancar, baru deh panik lagi.

Aahh.... sayang sekali.

Padahal, saya nih.. beberapa kali bilang ke dia, "Kalau gw denger dari cerita lo nih, udah dehhh.. gw bisa tau, laki lo udah gak demen sama lo." Case closed.

Tapi... diomongin seperti apapun, teman saya memilih tidak mau cerai.

Sampai akhirnya surat panggilan Pengadilan Agama datang. Kaget pastinya, karena tidak menduga, (akhirnya) calon mantan suami melanjutkan proses cerai. It's about time.

I feel sorry for you dear friend, but this is the fact that you should handle. Face it with pride. Don't let him underestimate you.

Kalau boleh saya berpesan lagi, "Rejeki datang nya dari Allah. Bukan dari mantan suami."

Tuesday, September 29, 2015

Menikah, Bukan Sekedar Cinta

 tulisan Bendri Jaisyurrahman (@ajobendri)

  1. Pernikahan itu bukan sekedar mengenai cinta tapi yang utama adalah komitmen
  2. Betapa banyak pernikahan yang rusak karena yang diperbarui hanyalah cinta bukan komitmen
  3. Pernikahan akan makin berkah jika komitmen makin menguat meski cinta menurun bahkan lenyap
  4. Cinta itu wilayah rasa. Sementara komitmen wilayah logika. Rasa boleh berkurang namun logika harus selalu menguat dalam pernikahan
  5. Logika memahami bahwa pernikahan adalah taqdir. Dan menjalaninya dengan syukur dan sabar adalah ibadah. 
  6. Komitmen kita dalam pernikahan diukur sejauh mana komitmen kita dengan Allah. Sebab akad nikah dan syahadah sama-sama dikenal sebagai "ikatan yang kokoh" 
  7. Allah pengikat jiwa antar pasutri. Sehingga rayuan mesra kepada istri pun tak bisa menjaga keutuhan pernikahan jika hubungan kepada Allah tak dipelihara 
  8. Penyelesaian utama pada saat konflik pernikahan adalah penyelesaian komitmen bukan cinta. Sebab cinta tidak bisa dipaksakan. Tapi komitmen bisa dikuatkan. 
  9. Perbaikan komitmen pernikahan yakni menyadari bahwa akad nikah adalah janji kepada Allah untuk memuliakan istri dan anak. Kelak akan ditagih.
  10. Bertahan dalam sebuah pernikahan meski tanpa cinta tapi karena komitmen saat akad menunjukkan integritas lelaki sholih 
  11. Penguatan komitmen pernikahan dimulai dari penguatan syahadah dengan ibadah kepala pemilik hati yakni Allah SWT 
  12. Sebab pernikahan bukan sekedar pelampiasan cinta dan syahwat. Tapi implementasi dari syahadah yakni ibadah
  13. Pernikahan yang tak ada aktivitas ibadah didalamnya, lebih tepat disebut perkawinan. Kambing, kerbau dan sejenisnya juga bisa melakukannya.
  14. Itulah kenapa jika sekedar untuk "kawin" maka pernikahan tidak butuh komitmen tapi obat kuat dan minuman suplemen
  15. Dalam pernikahan yang tidak didasari komitmen namun mengagungkan cinta maka tampilan fisik itu paling utama
  16. Wajar, Rasulullah menjadikan faktor agama sebagai yang utama dalam merencanakan pernikahan. Sebab hanya orang-orang beragama yang siap berkomitmen
  17. Maka saat konflik rumah tangga melanda, tak perlu cari seribu satu cara untuk tumbuhkan cinta. Fokuslah kepada penguatan aqidah sebagai fondasi perbaruan komitmen
  18. Cinta akan terajak dan makin tumbuh tatkala komitmen makin menguat. Sebab cinta adalah mahluk Allah yang hadir atas perintah dari Nya
  19. Jika "terpaksa" berpisah  adalah konsekuensi dari aqidah. Bukan karena cinta yang pupus sudah. Sebab takkan berkumpul dalam sebuah rumah antara ahlul ibadah dan ahlul ma'siyah
  20. Semoga rumah tangga kita senantiasa diikat karena Allah bukan atas paras cantik dan sebab kemewahan dunia 




Friday, August 21, 2015

Apabila Allah Tidak Meng-Hendaki Kita Lagi .........................

RENUNGAN MALAM...

Apabila Allah Tidak Meng-Hendaki Kita Lagi ...
( Na'udzubillah min Dzalik..)

Allah akan SIBUK-kan kita dengan urusan Dunia...
Allah akan SIBUK-kan kita dengan urusan Anak-anak...
Allah akan SIBUK-kan kita dengan urusan menjalankan Perniagaan...
Alangkah Rugi-nya karena kesemuanya itu akan kita Tinggalkan...
Semua hanya Titipan,
Sekiranya kita mampu bertanya pada orang-2 yang telah pergi terlebih dulu menemui Allah SWT dan jika mereka diberi peluang untuk hidup sekali lagi, sudah semestinya mereka memilih tidak lagi akan bertarung mati-matian untuk merebut dunia.

Karena tujuan kita di-Ciptakan adalah untuk menyembah Allah dan ber-Ibadah kepada Allah...
Allah ber-Firman:
"Aku tidak menciptakan JIN dan MANUSIA melainkan agar mereka ber-Ibadah (Menyembah) kepada-Ku." ( Adz Zariyat : 56 )

Kita mungkin Cemburu apabila melihat orang lain lebih dari kita, dari segi Gaji, Pangkat, Harta, Rumah Besar, Mobil Mewah...

Kenapa kita tidak pernah Cemburu melihat Ilmu orang lain lebih dari kita..
Kita tidak pernah cemburu melihat orang lain lebih banyak Amalan dari kita...
Kita tidak pernah cemburu apabila melihat orang lain bangun di Sepertiga Malam, Shalat Tahajud & ber-Munajat.
Kita Cemburu apabila melihat orang lain ganti Mobil baru dengan yang lebih Mewah...

Firman-Nya....
"Katakanlah,' dengan Karunia Allah dan Rahmat-Nya, Hendaklah dengan itu mereka ber-gembira. Karunia dan Rahmat-Nya itu ( Al Qur'anul Karim ) adalah lebih baik dari apa yang Mereka Kumpulkan ( Kekayaan, Posisi, Jabatan dll )." ( QS Yunus : 58 )

Tetapi jarang kita Cemburu apabila melihat orang lain yang bisa Khatam Al'Quran serta meng-Kaji Hikmah-nya...
Setiap kali menyambut hari Ulang tahun, kita Sibuk mau Merayakan sebaik mungkin, tetapi kita telah lupa dengan bertambahnya umur kita..., maka panggilan Illahi ber-Tambah Dekat..
Kita Patut ber-Muhasabah mengenai persiapan ke satu perjalanan yang jauh, yang tidak akan kembali untuk selama-lamanya. Hidup di dunia menentukan Kehidupan yang kekal nanti di Akhirat.
Allah ber-Firman;
"Dan carilah Pahala Negeri Akhirat dengan apa yang di Anugerah-kan Allah kepadamu dan jangan kamu Lupakan Bagian-mu di dunia. Berbuat baiklah kepada seluruh Manusia sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada-mu, dan Janganlah kamu berbuat Kerusakan, Sungguh Allah tidak menyukai Orang2 yang ber-Buat Kerusakan. "
( QS.Al Qashash : 77 ).

Sesungguhnya...!!!
Mati itu. Benar.....

Alam Kubur itu Benar....
Hisab itu Benar....
Mahsyar Allah itu Benar
Surga dan neraka itu Benar...

Penyelesaian kepada masalah hidup adalah melalui IMAN dan AMAL SOLEH, maka Allah akan Muliakan kita dengan Syurga-Nya.... Aamiin...

Friday, July 31, 2015

Taat Pada Allah dan Hormati Orang Tua

LSC atau Love Supporting Circle yang rutin diadakan oleh AMN Home of Awareness untuk para alumni MBP, dan kali ini special karena sekalian Halal bihalal. 

Mba Auk Murat menceritakan satu rahasia sukses hidupnya, yakni dengan menghormati orang tua. Ingin membanggakan orang tua. Mewujudkan impian orang tua. Dan kami semua di ajak merenung .... tentang orang tua. Mengingat banyak impian saya yang ingin membahagiakan Bapak dan Ibu belum terwujud, membuat saya tak henti henti mengucurkan air mata. Betapa banyak waktu yang saya buang percuma, memanjakan kemalasan saya dalam mencari rejeki di Oriflame yang Alhamdulillah sudah ditekuni selama 6 tahun (dan jika Allah meridhoi, sudah memberikan nikmat luar biasa bagi keluarga saya). Melupakan janji-janji kecil saya yang terucap ataupun tidak ke mereka. Seolah-olah mereka akan sabar menunggu hingga saya berhasil... ntah kapan. Lupa bahwa umur manusia ada batas waktu nya. Bisa bapak, ibu atau saya yang terlebih dulu menghadap Allah... dan tidak berhasil mewujudkannya. 

Kemana saja saya? Ngapain aja saya? Lupa dengan tujuan saya? Apa yang terjadi? 
Berkutat di "comfort zone" yang masih jauh dari comfort (nyaman), kenapa? Karena tagihan hutang masih jauh lebih besar dibandingkan saldo bank :( 

7 bulan sejak membuat vision board, bukannya mendekati impian, boleh dibilang saya justru menjauh. Apakah vision board hanya sekedar tempelan? Apakah saya membesarkan rasa takut saya? Takut tidak berhasil, takut gagal, takut ini takut itu? 

Apakah saya tidak percaya dengan diri saya sendiri? Tidak percaya dengan impian-impian saya? 

Kembali saya akan merenung.. apakah impian saya mendekatkan saya dengan Allah? 
 
Tugas manusia di bumi ini adalah TAAT pada Allah SWT. Dan sebagai anak, menghormati orangtua. Dengan izin Allah, hidup akan berkah. Aamiin

 

Sunday, June 28, 2015

Dhuha Itu Hutang Kita ke Allah

Oleh Ustadz Yusuf Mansur.

πŸš€Ada yang tau ga kalo dhuha itu hutang kita ke Allah? Hutang 2 rokaat sehari. Yang kalo ga dibayar, maka numpuk.
πŸ“ŒLoh loh, kan sunnah?
🚁Betul, dhuha emang sunnah. Tapi sunnah muakkadah. Sunnah yang teramat penting. Yang kalo ditinggal, ya ada juga “resiko”nya.
πŸŽ€Sunnah muakkadah kalo ditinggal dalam waktu yang lama, tidak dijalankan dalam waktu yang lama, sangat negatif ke kualitas kehidupan & rizki.
πŸ“Œ Gini ya, kenapa saya sebut sebagai hutang…?
🌷 Dalam 1 hari, sejak awal pagi, sampe pagi lagi, kita itu sesungguhnya kudu sedekah tanpa putus. Tiap sendi kita, dituntut sedekahnya. Kudu bayar.
πŸ’ͺYa iya lah. Untuk oksigen tambahan aja, kita kudu bayar. Mahal banget. Kalo anfal.
Nah, apalagi oksigen yang kita hirup, free 24 jam.
πŸ“ŒTernyata ga bener kan free itu. Kudu bayar. Dituntut sedekahnya. Belom lagi mata, dll. Pokoknya kudu bayar.
πŸš€Dan ga bakalan kebayar. Siapa juga yang mampu bayar semua rizki & nikmat Allah? Sistem pernafasan yang komplit, sistem pencernaan, sistem penglihatan, pendengaran, dan semua tubuh kita adalah keajaiban-Nya.
πŸ“ŒIni semua Allah adakan sedekah atasNya. Kitanya aja yang merasa free2 aja. Bebas2 aja. Ga ada tanggung jawab, ga ada beban, ga ada kewajiban. Padahal engga gitu.
🐍 Nyatanya tidak sedikit nikmat yang Allah kurangi, bahkan Allah cabut. Sebab di antaranya kitanya ga atau kurang bersyukur.
πŸ†‘Terus persoalannya, kalau bayar, dari pagi sampe pagi, atas semua rizki yang Allah kasih, harus bayar berapa? Ga ada yg sanggup bayar. Dan Allah maklum itu. Ga bakalan ada yang bisa bayar atas semua rizki & nikmat-Nya.
πŸ‘Karena itu Allah cukupkan bayarannya dg dhuha… Allah cukupkan kewajiban kita bayar kepada Allah, dengan dhuha 2 rokaat di pagi hari.
😒Subhaanallaah, baik ya? Tukerannya Maha Ringan. Ya. Harusnya Maha Ringan. Ga ada bandingannya 2 rokaat dengan kewajiban bayar 1 hari POL rizki & nikmat Allah.

Saturday, June 27, 2015

Aneka Tips Bermanfaat

Untuk para IBU.... 
Dibaca yaaaaaaaaaaaa...
1. Agar telur rebus tidak susah dikupas, jangan lupa celupkan kedalam air es saat telur tersebut baru matang/masi panas.
2. Agar cabe tidak meletup-letup ketika digoreng, jangan lupa tusuk ato lukai sedikit cabe tersebut dengan pisau sebelum digoreng.
3. Saat mencuci kangkung, arnong/selada air atau genjer serta tanaman air lainnya jangan lupa dibilasan pertama bubuhkan sesendok garam lalu diamkan sejenak agar binatang-binatan kecil yang mungkin hidup dibatang dan daunnya mati .. biasanya yg hobi nongkrong disitu lintah, keong, ulat dan cacing air.. (brokoli dan kembang kol juga sering ada ulatnya jadi jangan lupa pula gunakan cara ini).
4. Agar tahu awet ketika disimpan, cuci bersih dengan air, kemudian siram dengan air panas, setelah itu lap dengan tisu dapur, simpan didalam tupperware tutup rapat, kemudian letakkan didalam kulkas insya allah bisa tahan 1minggu.
5. Untuk mengetahui telur busuk atau tidak bisa gunakan tes apung air, jika mengapung diatas air tandanya telur busuk.
6. Ketika akan mengocok telur untuk berbagai macam kue, pastikan telur dalam keadaan suhu ruang (bukan dingin karena baru keluar dari kulkas, hal ini bisa membuat adonan tidak ngembang).
7. Jika menyimpan sayuran di dalam kulkas, jangan pakai keresek tapi gunakan koran dan majalah bekas, sebab ini bisa mencegah air embun sayuran menggenang yang bisa mengakibatkan sayur cepat busuk.
8. Untuk menetralisir bau dalam kulkas belah kentang dan letakkan di rak kulkas, kentang bisa menghilangkan bau tak sedap dalam kulkas.
9. Agar ikan tidak lengket dipenggorengan, gunakan wajan yang khusus untuk menggoreng, jangan sekali-kali menggoreng ikan diwajan yang pernah atau sering dipakai untuk menumis, sebab sudah pasti ikan goreng akan lengket dan hancur ketika dibalik, bisa juga olesi sedikit garam ke wajansebelum dituangi minyak.
10. Untuk menghilangkan rasa panas ditangan akibat terlalu lama berkontak dengan cabe ato sambel, (kata orang jawa tangan wedhangen) bisa dengan cara cuci bersih tangan dengan sabun sampai 2 atau 3kali, kemudian lap dan masukkan tangan kedalam beras, benam dan remas-remas beras sebentar,, fiuuhhh dijamin rasa panas ditangan akan hilang.
11. Agar mata tidak pedih ketika mengiris bawang merah, letakkan wadah berisi garam disamping talenan, cara ini insya allah ampuh menghindarkan mata agar tidak pedih.
12. Agar beras tidak dikunjungi kutu beras, letakkan sebungkus plastik yg berisi beberapa sendok kopi bubuk, kemudian beri sedikit lubang plastiknya.. kutu beras tidak suka aroma kopi jadi insya allah dia tidak akan berani datang ke beras.
13. Jika peralatan masak kusam akibat noda dari bumbu yang berwarna seperti kunir, ato panci yang terlalu sering dibuat merebus air jadi kekuningan.. ambil sesendok baking soda beri sedikit air gosok-gosok ke panci.. diamkan sebentar, lalu bilas.. jika masih ada noda bisa diulang lagi.
14. Agar kembang kates, daun kates/pepaya dan pare tidak terlalu pahit ketika dimasak, baiknya sebelum ditumis .. rebus sebentar di air rebusan
daun jambu biji .. (caranya, rebus air, ambil beberapa lembar daun jambu biji, tunggu hingga mendidih, masukkan daun jambu, tunggu 5menit, masukkan kembang/daun pepaya/pare) diamkan sebentar matikan api.. baru setelah itu tiriskan dan siap untuk dimasak sesuai selera.. (kalo daun pepayanya untuk kulupan, bisa direbus hingga matang bersama daun jambu).
15. Agar tempe tidak mudah busuk, jangan simpan didekat garam.
16. Jika menyimpan daging di freezer, pastikan daging tidak keluar masuk freezer berualangkali karena hal ini bisa membuat bakteri berkembangbiak, jadi potong-potong dulu dagingnya sesuai dengan perkiraan kebutuhan per tiapkali masak dan simpan di plastik kecil-kecil secara terpisah sehingga ketika akan mengambil, bisa ambil seperlunya saja.
Selamat mencoba

Inspiring Story : Rumah Kita

RUMAH KITA
(oleh: Cak Nun)
Kita bukan penduduk bumi, 
kita adalah penduduk syurga.
Kita tidak berasal dari bumi, 
tapi kita berasal dari syurga.
Maka carilah bekal untuk kembali ke rumah,
kembali ke kampung halaman.
Dunia bukan rumah kita, 
maka jangan cari kesenangan dunia.
Kita hanya pejalan kaki dalam perjalanan kembali kerumahnya.
Bukankah mereka yang sedang dalam perjalanan pulang selalu mengingat rumahnya dan mereka mencari buah tangan untuk kekasih hatinya yang menunggu di rumah?
Lantas, apa yang kita bawa untuk penghuni rumah kita, Rabb yang mulia?
Dia hanya meminta amal sholeh dan keimanan, serta rasa rindu padaNya yang menanti di rumah. 
Begitu beratkah memenuhi harapanNya?
Kita tidak berasal dari bumi, 
kita adalah penduduk syurga.
Rumah kita jauh lebih Indah di sana.
Kenikmatannya tiada terlukiskan, 
dihuni oleh orang-orang yang mencintai kita.
Ada istri sholeha serta tetangga dan kerabat yang menyejukkan hati.
Mereka rindu kehadiran kita, 
setiap saat menatap menanti kedatangan kita.
Mereka menanti kabar baik dari Malaikat Izrail. 
Kapan Keluarga mereka akan pulang.
Ikutilah peta (Al Qur'an) yang Allah titipkan sebagai pedoman perjalanan.
Jangan sampai salah arah dan berbelok ke rumahnya iblis Laknatullah yaitu neraka
Kita bukan penduduk bumi, 
kita penduduk syurga. 
Bumi hanyalah perjalanan.
Kembalilah ke rumah,
(semoga bermanfaat )

Friday, June 26, 2015

Allah menciptakan mahluk Nya dengan kemampuan yang berbeda. Tidak sama. Jika sadar akan hal itu, maka tidak akan ada perbandingan. Ketika manusia mulai usil, membandingkan diri nya dengan orang lain, maka timbullah rasa tidak puas, rasa kecewa, dan yang terparah.. rasa marah kepada Allah.. dan mempertanyakannya, "kenapa saya berbeda dengan dia?"

Ada hal positif dan negatif yang disebabkan dari perbandingan ini. Hal positif nya dengan melihat orang lain lebih baik, lebih bagus, diri ini jadi termotivasi untuk bisa lebih baik lagi. Tapi hal negatif nya adalah, kurangnya bahkan hilangnya rasa percaya diri. Sangat tergantung dengan kematangan diri dan lingkungan.

Jadi bagaimana diri harus bertindak dengan perbandingan yang menjurus ke arah persaingan?
Yang pertama tentukan tujuan. Apa tujuan diri untuk melakukan hal itu? Karena jika diri tau apa yang dituju, tidak akan terpengaruh dengan godaan sekitar.
Lalu bagaimana dengan niat nya? Sebagai orang

Hasil Nilai Ujian Sekolah

Alhamdulillah ya Allah Nasta dinyatakan LULUS sekolah dasar :)
Dengan nilai yang Alhamdulillah, bagus. Melihat cara belajar Nasta yang boleh dibilang santai. Bahkan menjelang ujian, malah berhenti les. Dengan pertimbangan, kesehatan Nasta menjelang ujian jauh lebih penting. Saya dan suami menghindari Nasta jatuh sakit karena kecapean.

Dari dulu.. saya dan suami sepakat, nilai 10 bukan segalanya. Tapi bukan berarti santai, dan tidak perlu usaha. Tujuan kami mengatakan hal itu semata-mata, kami tidak ingin membebani anak-anak. Kami ingin mereka FUN saat belajar. Lalu mencari segala cara untuk dapat nilai tertinggi. Bukan itu. Kami ingin, anak-anak kami tau proses belajar. Mau jalani proses nya. Hasil akhir, itu kan sesuai usaha dan ketentuan Allah.

Plus minus sebenarnya hahaha... kalau dipikir². Dan jujurnya, jadi dilema juga. Kenapa? Bagaimana tidak, di satu sisi, kami sudah men - declare ke Nasta Nara, nilai bukan segalanya. Tapiiii... suka gemesss... kalau melihat mereka tidak belajar. :p

Kalau di ilmu MBP yang saya pelajari di AMN Home, kondisi seperti ini adalah BERHARAP. Ngarep. Sudah tahu setiap anak punya kemampuannya sendiri, tapi ngarep. Mau nya anak nurut sama orang tua, biar dapat nilai bagus. Kalau nilai nya bagus, orang tua senang. Anaknya? Ya senang, tapi tidak se ambisius orang tua nya kali ya.. hehehe...

Beruntung banget saya belajar MBP deh. Karena jadi tahu, kapan saya mulai ngotot karena ego saya, sehingga saya harus mundur. Kapan saya tulus meminta Nasta belajar, tanpa ngarep. Tidak mudah. Karena kenyataannya, kok lebih sering ego saya yang muncul ya?

Bantu doa, bantu mengingatkan.. kurangi ngoceh nya.. percaya sama Nasta. Sudah itu saja. Dan Alhamdulillah hasil ujiannya .. bagus. Sesuai dengan cara belajar dia. Saya senang.

Matematika 9, IPA 8, Bahasa Indonesia 7.60 dan totalnya 24.60
Rata-rata 8! Bagus. Alhamdulillah

Tapi oh tapi... mendengar anak lain nilai nya di atas Nasta, ada sedikit 'ciiiiit' dan mulai berandai-andai... "seandainya Nasta mau belajar lebih serius, dia bisa kok dapat nilai lebih bagus'

Eitss... itu salah.. salah bangett.. maka saya buru-buru tapping rasa ini.

Nasta adalah Nasta, bukan anak orang lain. Nasta anak saya. Istimewa, pintar dengan apa yang dia peroleh dari pencipta Nya. Gak usah dibanding-bandingkan dengan anak lain.

Love healing ke diri sendiri dan ke Nasta. Mensyukuri.

Selamat ya kak, pembelajaran selama 6 tahun di SD, teman-teman yang bikin sedih dan bikin senang.. itu yang akan di ingat. Nilai ijasah SD hanya digunakan saat mau daftar SMP kok. Selanjutnya, tersimpan rapih di koper atau lemari.

Selamat menjalankan tugas baru sebagai murid SMP. Dunia baru. Pengalaman baru.

I love you to the moon and back


Friday, May 15, 2015

Rahasia Shalat Awal Waktu

Saudaraku...
Inilah Rahasia Mengapa Shalat Harus di Awal Waktu

Ternyata anjuran tersebut ada hikmahnya.

Menurut para ahli, setiap perpindahan waktu sholat, bersamaan dengan terjadinya perubahan tenaga alam dan dirasakan melalui perubahan warna alam.

Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada kesehatan, psikologis dan lainnya.

Berikut ini kaitan antara shalat di awal waktu dengan warna alam.


Waktu Subuh

Pada waktu subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan frekuensi tiroid (kelenjar gondok).

Dalam ilmu Fisiologi (Ilmu biologi yang mempelajari berlangsungnya sistem kehidupan) tiroid mempunyai pengaruh terhadap sistem metabolisma tubuh manusia.

Warna biru muda juga mempunyai rahasia tersendiri berkaitan dengan rejeki dan cara berkomunikasi.

Mereka yang masih tertidur nyenyak pada waktu Subuh akan menghadapi masalah rejeki dan komunikasi.

Mengapa? Karena tiroid tidak dapat menyerap tenaga biru muda di alam ketika roh dan jasad masih tertidur.

Pada saat azan subuh berkumandang, tenaga alam ini berada pada tingkatan optimal.

Tenaga inilah yang kemudian diserap oleh tubuh kita terutama pada waktu ruku dan sujud.


Waktu  Zuhur

Alam berubah menguning dan ini berpengaruh kepada perut dan sistem pencernaan manusia secara keseluruhan. Warna ini juga punya pengaruh terhadap hati.

Warna kuning ini mempunyai rahasia berkaitan dengan keceriaan seseorang.

Mereka yang selalu ketinggalan atau melewatkan sholat Zuhur berulang kali akan menghadapi masalah dalam sistem pencernaan serta berkurang keceriaannya.


Waktu Ashar

Alam berubah lagi warnanya menjadi oranye. Hal ini berpengaruh cukup signifikan terhadap organ tubuh yaitu prostat, rahim, ovarium/ indung telur dan testis yang merupakan sistem reproduksi secara keseluruhan.

Warna oranye di alam juga mempengaruhi kreativitas seseorang.

Orang yang sering ketinggalan waktu Ashar akan menurun daya kreativitasnya.

Di samping itu organ-organ reproduksi ini juga akan kehilangan tenaga positif dari warna alam tersebut.


Waktu Maghrib

Warna alam kembali berubah menjadi merah.
Sering pada waktu ini kita mendengar banyak nasehat orang tua agar tidak berada di luar rumah.

Nasehat tersebut ada benarnya karena pada saat Maghrib tiba, spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis.

Pada waktu ini jin dan iblis amat bertenaga karena mereka ikut bergetar dengan warna alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan sebaiknya berhenti sejenak dan mengerjakan sholat Maghrib terlebih dahulu.

Hal ini lebih baik dan lebih selamat karena pada waktu ini banyak gangguan atau terjadi tumpang-tindih dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama atau hampir sama dan bisa menimbulkan fatamorgana yang bisa mengganggu penglihatan kita.


Waktu   Isya

Pada waktu ini, warna alam berubah menjadi nila dan selanjutnya menjadi gelap.

Waktu Isya mempunyai rahasia ketenteraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kontrol otak.

Mereka yang sering ketinggalan waktu Isya akan sering merasa gelisah.

Untuk itulah ketika alam mulai diselimuti kegelapan, kita dianjurkan untuk mengistirahatkan tubuh ini.

Dengan tidur pada waktu Isya, keadaan jiwa kita berada pada gelombang Delta dengan frekuensi dibawah 4 Hertz dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu rehat.

Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna-warna putih, merah jambu dan ungu.

Perubahan warna ini selaras dengan kelenjar pineal (badan pineal atau “mata ketiga”, sebuah kelenjar endokrin pada otak) kelenjar pituitary, thalamus (struktur simetris garis tengah dalam otak yang fungsinya mencakup sensasi menyampaikan, rasa khusus dan sinyal motor ke korteks serebral, bersama dengan pengaturan kesadaran, tidur dan kewaspadaan) dan hypothalamus (bagian otak yang terdiri dari sejumlah nucleus dengan berbagai fungsi yang sangat peka terhadap steroid, glukokortikoid, glukosa dan suhu).

Saturday, April 18, 2015

Kisah Inspiratif Tentang Suami Istri

BAGI PARA SUAMI DAN PARA ISTRI BACA HINGGA TUNTAS!!!! “Assalaamu’alaikum…!” Ucapnya lirih saat memasuki rumah. Tak ada orang yang menjawab salamnya. Ia tahu istri dan anak-anaknya pasti sudah tidur. Biar malaikat yang menjawab salamku,” begitu pikirnya. Melewati ruang tamu yang temaram, dia menuju ruang kerjanya. Diletakkannya tas, ponsel dan kunci-kunci di meja kerja. Setelah itu, barulah ia menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian. Sejauh ini, tidak ada satu orang pun anggota keluarga yang terbangun. Rupanya semua tertidur pulas. Segera ia beranjak menuju kamar tidur. Pelan-pelan dibukanya pintu kamar, ia tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Benar saja istrinya tidak terbangun, tidak menyadari kehadirannya. Kemudian Amin duduk di pinggir tempat tidur. Dipandanginya dalam-dalam wajah Aminah, istrinya. Amin segera teringat perkataan almarhum kakeknya, dulu sebelum dia menikah. Kakeknya mengatakan, jika kamu sudah menikah nanti, jangan berharap kamu punya istri yang sama persis dengan maumu. Karena kamu pun juga tidak sama persis dengan maunya. Jangan pula berharap mempunyai istri yang punya karakter sama seperti dirimu. Karena suami istri adalah dua orang yang berbeda. Bukan untuk disamakan tapi untuk saling melengkapi. Jika suatu saat ada yang tidak berkenan di hatimu, atau kamu merasa jengkel, marah, dan perasaan tidak enak yang lainnya, maka lihatlah ketika istrimu tidur.... “Kenapa Kek, kok waktu dia tidur?” tanya Amin kala itu. “Nanti kamu akan tahu sendiri,” jawab kakeknya singkat. Waktu itu, Amin tidak sepenuhnya memahami maksud kakeknya, tapi ia tidak bertanya lebih lanjut, karena kakeknya sudah mengisyaratkan untuk membuktikannya sendiri. Malam ini, ia baru mulai memahaminya. Malam ini, ia menatap wajah istrinya lekat-lekat. Semakin lama dipandangi wajah istrinya, semakin membuncah perasaan di dadanya. Wajah polos istrinya saat tidur benar-benar membuatnya terkesima. Raut muka tanpa polesan, tanpa ekspresi, tanpa kepura-puraan, tanpa dibuat-buat. Pancaran tulus dari kalbu. Memandanginya menyeruakkan berbagai macam perasaan. Ada rasa sayang, cinta, kasihan, haru, penuh harap dan entah perasaan apa lagi yang tidak bisa ia gambarkan dengan kata-kata. Dalam batin, dia bergumam, “Wahai istriku, engkau dulu seorang gadis yang leluasa beraktivitas, banyak hal yang bisa kau perbuat dengan kemampuanmu. Aku yang menjadikanmu seorang istri. Menambahkan kewajiban yang tidak sedikit. Memberikanmu banyak batasan, mengaturmu dengan banyak aturan. Dan aku pula yang menjadikanmu seorang ibu. Menimpakan tanggung jawab yang tidak ringan. Mengambil hampir semua waktumu untuk aku dan anak-anakku. Wahai istriku, engkau yang dulu bisa melenggang kemanapun tanpa beban, aku yang memberikan beban di tanganmu, dipundakmu, untuk mengurus keperluanku, guna merawat anak-anakku, juga memelihara rumahku. Kau relakan waktu dan tenagamu melayaniku dan menyiapkan keperluanku. Kau ikhlaskan rahimmu untuk mengandung anak-anakku, kau tanggalkan segala atributmu untuk menjadi pengasuh anak-anakku, kau buang egomu untuk menaatiku, kau campakkan perasaanmu untuk mematuhiku. Wahai istriku, di kala susah, kau setia mendampingiku. Ketika sulit, kau tegar di sampingku. Saat sedih, kau pelipur laraku. Dalam lesu, kau penyemangat jiwaku. Bila gundah, kau penyejuk hatiku. Kala bimbang, kau penguat tekadku. Jika lupa, kau yang mengingatkanku. Ketika salah, kau yang menasehatiku. Wahai istriku, telah sekian lama engkau mendampingiku, kehadiranmu membuatku menjadi sempurna sebagai laki-laki. Lalu, atas dasar apa aku harus kecewa padamu? Dengan alasan apa aku perlu marah padamu? Andai kau punya kesalahan atau kekurangan, semuanya itu tidak cukup bagiku untuk membuatmu menitikkan airmata. Akulah yang harus membimbingmu. Aku adalah imammu, jika kau melakukan kesalahan, akulah yang harus dipersalahkan karena tidak mampu mengarahkanmu. Jika ada kekurangan pada dirimu, itu bukanlah hal yang perlu dijadikan masalah. Karena kau insan, bukan malaikat. Maafkan aku istriku, kaupun akan kumaafkan jika punya kesalahan. Mari kita bersama-sama untuk membawa bahtera rumah tangga ini hingga berlabuh di pantai nan indah, dengan hamparan keridhoan Allah swt. Segala puji hanya untuk Allah swt yang telah memberikanmu sebagai jodohku.” Tanpa terasa air mata Amin menetes deras di kedua pipinya. Dadanya terasa sesak menahan isak tangis. Segera ia berbaring di sisi istrinya pelan-pelan. Tak lama kemudian ia pun terlelap. *** Jam dinding di ruang tengah berdentang dua kali. Aminah, istri Amin, terperanjat “Astaghfirullaah, sudah jam dua?” Dilihatnya sang suami telah pulas di sampingnya. Pelan-pelan ia duduk, sambil memandangi wajah sang suami yang tampak kelelahan. “Kasihan suamiku, aku tidak tahu kedatangannya. Hari ini aku benar-benar capek, sampai-sampai nggak mendengar apa-apa. Sudah makan apa belum ya dia?” gumamnya dalam hati. Mau dibangunkan nggak tega, akhirnya cuma dipandangi saja. Semakin lama dipandang, semakin terasa getar di dadanya. Perasaan yang campur aduk, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, hanya hatinya yang bicara. “Wahai suamiku, aku telah memilihmu untuk menjadi imamku. Aku telah yakin bahwa engkaulah yang terbaik untuk menjadi bapak dari anak-anakku. Begitu besar harapan kusandarkan padamu. Begitu banyak tanggungjawab kupikulkan di pundakmu. “Wahai suamiku, ketika aku sendiri kau datang menghampiriku. Saat aku lemah, kau ulurkan tanganmu menuntunku. Dalam duka, kau sediakan dadamu untuk merengkuhku. Dengan segala kemampuanmu, kau selalu ingin melindungiku. “Wahai suamiku, tidak kenal lelah kau berusaha membahagiakanku. Tidak kenal waktu kau tuntaskan tugasmu. Sulit dan beratnya mencari nafkah yang halal tidak menyurutkan langkahmu. Bahkan sering kau lupa memperhatikan dirimu sendiri, demi aku dan anak-anak. “Lalu, atas dasar apa aku tidak berterimakasih padamu, dengan alasan apa aku tidak berbakti padamu? Seberapapun materi yang kau berikan, itu hasil perjuanganmu, buah dari jihadmu. Jika kau belum sepandai da’i dalam menasehatiku, tapi kesungguhanmu beramal shaleh membanggakanku. Tekadmu untuk mengajakku dan anak-anak istiqomah di jalan Allah membahagiakanku. “Maafkan aku wahai suamiku, akupun akan memaafkan kesalahanmu. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang telah mengirimmu menjadi imamku. Aku akan taat padamu untuk mentaati Allah swt. Aku akan patuh kepadamu untuk menjemput ridho-Nya..” Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrota'ayun waj'alna lil .. muttaqiina imaamaa

Friday, April 17, 2015

Cara Mandi Rasulullah SAW

Cara mandi pagi hari yang sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah. 1. Bermula dari segayung siramkan telapak kaki 2. Segayung betis 3. Segayung paha 4. Segayung perut 5. Segayung pundak 6. Berhentilah sejenak 5-10 detik. Kita akan merasakan seperti uap/angin yang keluar dari ubun-ubun. Bahkan merinding. Setelah itu, lanjutkan dengan mandi seperti biasa. Hikmahnya : Seperti pada gelas yang diisi air panas kemudian kita isi dengan air dingin. Apa yang terjadi? Gelas retak !! Jika tubuh kita .... apa yang retak? Suhu tubuh kita cenderung panas dan air itu dingin, maka yg terjadi jika kita mandi langsung menyiram pada badan atau bahkan kepala, angin yang harusnya keluar jadi terperangkap. Atau yang paling fatal adalah pecahnya pembuluh darah. Maka kita sering menjumpai orang jatuh di kamar mandi tiba-tiba struk. Bisa jadi kita sering masuk angin karena pola mandi kita yg salah. Bisa jadi kita sering migrain karena pola mandi yang salah. Pola mandi ini baik bagi semua umur terutama yang punya sakit diabetes, hypertensi, kolesterol dan migrain. Silahkan dicoba...

Kisah Merbuat Masjid

(Kisah nyata dari Masjid di Puncak, Bogor) Ada dua sahabat yg terpisah cukup lama; Ahmad dan Zaenal. Ahmad ini pintar sekali. Cerdas. Tapi dikisahkan kurang beruntung secara ekonomi. Sedangkan Zaenal adalah sahabat yang biasa2 saja. Namun keadaan orang tuanya mendukung karir dan masa depan Zaenal. Setelah terpisah cukup lama, keduanya bertemu. Bertemu di tempat yang istimewa; yakni koridor wudhu &toilet sebuah masjid megah dengan arsitektur yang cantik, yang memiliki view pegunungan dengan kebun teh yang terhampar hijau di bawahnya. Sungguh indah mempesona. Kala itu Zaenal, sudah menjadi seorang manager perusahaan cukup besar. Selalu necis. Perlente tetapi tetap istiqomah menjaga kesalehannya. Setiap keluar kota, selalu ia sempatkan singgah di masjid di kota yang ia singgahi. Tujuannya untuk sholat fardhu, sekedar untuk memperbaharui wudhu dan sujud syukur, atau hanya untuk shalat sunnah tambahan. Ketika melihat Masjid indah di daerah Puncak, Bogor, ia pinggirkan mobilnya dan bergegas masuk ke dalamnya. Di sanalah ia menemukan Ahmad sahabatnya dulu. Betapa kaget Zaenal melihat Ahmad yang sekarang. Dulu sahabatnya ini meski berasal dari keluarga tak punya, tapi cerdas dan pintarnya minta ampun. Zaenal tidak menyangka bila berpuluh tahun kemudian ia menemukan Ahmad sebagai merbuat masjid..! “Maaf,” katanya menegor sang merbuat. “Kamu Ahmad kan? Ahmad kawan SMP saya dulu?”. Yang ditegor tidak kalah mengenali.  Lalu keduanya berpelukan. Puji Ahmad, “Keren sekali Kamu ya Mas… Manteb…”. Karena Zaenal masih dalam keadaan memakai dasi. Lengan yang digulungnya untuk persiapan wudhu, menyebabkan jam bermerknya terlihat oleh Ahmad. “Ah, biasa saja…”. Zaenal merendahkan hati. Zaenal merasa iba melihat Ahmad yang sedang memegang kain pel, celana digulung, dan peci didongakkan sehingga jidatnya yg lebar dan hitam bekas sujud terlhat jelas. “Mad… Ini kartu nama saya…”. Ahmad melihat. “Manager Area…”. Wuah, bener2 keren." “Mad, nanti habis saya shalat, kita ngobrol ya. Maaf, kalau kamu berminat, di kantor saya ada pekerjaan yang lebih baik dari sekedar merbot di masjid ini. Ahmad tersenyum. Ia mengangguk. “Terima kasih ya… Nanti kita ngobrol. Selesaikan saja dulu shalatnya. Saya pun menyelesaikan pekerjaan bersih2 dulu… Silahkan ya. Yang nyaman”. Sambil wudhu, Zaenal tidak habis pikir. Mengapa Ahmad yg pintar, kemudian harus terlempar dari kehidupan normal. Ya, meskipun tidak ada yg salah dengan  pekerjaan sebagai merbot, tapi merbot… ah, pikirannya tidak mampu membenarkan.  Zaenal menyesalkan kondisi negerinya ini yang tidak berpihak kepada orang2 yang sebenernya memiliki talenta dan kecerdasan, namun miskin.  Air wudhu membasahi wajahnya… Sekali lagi Zaenal melewati Ahmad yg sedang membersihkan lantai toilet. Andai saja Ahmad mengerjakan pekerjaannya ini di perkantoran, maka sebutannya bukan merbuat. Melainkan “office boy”. Singkat cerita ada yg shalat di belakang Zaenal. Sama2 shalat sunnah agaknya.  Ya, Zaenal sudah shalat fardhu di masjid sebelumnya.   Zaenal menyelesaikan doanya secara singkat. Ia ingin segera bicara dengan Ahmad. “Pak,” tiba2 anak muda yang shalat di belakangnya menegur. Anak ini rupanya tadi sempat memperhatikan obrolannya dengan Ahmad di tempat wudhu. “Iya Mas..?”  “Pak, Bapak kenal emangnya sama bapak Insinyur Haji Ahmad…?”  “Insinyur Haji Ahmad…?”  “Ya, insinyur Haji Ahmad…”  “Insinyur Haji Ahmad yang mana…?”  “Itu, yang barusan ngobrol sama Bapak…”  “Oh… Ahmad… Iya. Kenal. Kawan saya dulu di SMP. Emangnya udah haji dia?”  “Dari dulu udah haji Pak. Dari sebelum beliau bangun ini masjid…”. Kalimat itu begitu datar. Tapi cukup menampar hati Zaenal… Anak muda ini kemudian menambahkan, “Beliau orang hebat Pak. Tawadhu’. Saya lah yang merbuat asli masjid ini. Saya karyawannya beliau. Beliau yang bangun masjid ini Pak. Di atas tanah wakafnya sendiri. Beliau bangun sendiri masjid indah ini, sebagai masjid transit mereka yang mau shalat. Bapak lihat mall megah di bawah sana? Juga hotel indah di seberangnya? … Itu semua milik beliau... Tapi beliau lebih suka menghabiskan waktunya di sini. Bahkan salah satu kesukaannya aneh, yaitu senang menggantikan posisi saya. Karena suara saya bagus, kadang saya disuruh mengaji dan azan saja…”. Entahlah apa yg ada di hati dan di pikiran Zaenal… ***** Bagaimana menurut kita ? Jika Ahmad itu adalah kita, mungkin begitu ketemu kawan lama yang sedang melihat kita membersihkan toilet, segera kita beritahu posisi kita siapa yang sebenernya.  Dan jika kemudian kawan lama kita ini menyangka kita merbot masjid,  maka kita akan menyangkal dan kemudian menjelaskan secara detail begini dan begitu. Sehingga tahulah kawan kita bahwa kita inilah pewakaf dan yang membangun masjid ini. Tapi kita bukan Haji Ahmad. Dan Haji Ahmad bukannya kita. Ia selamat dari rusaknya nilai amal, sebab ia tetap cool saja. Tenang saja. Adem. Haji Ahmad merasa tidak perlu menjelaskan apa2. Dan kemudian Allah yg memberitahu siapa dia sebenarnya... "Al mukhlishu, man yaktumu hasanaatihi kamaa yaktumu sayyi-aatihi"  (Org yg ikhlash itu adl org yg menyembunyikan kebaikan2nya, spt ia menyembunyikan keburukan2nya) (Ya'qub rahimaHullah, dlm kitab Tazkiyatun Nafs)

Thursday, April 16, 2015

Makanan Pencetus Alergi

Nasta (bentar lagi 12 tahun) sejak bayi sudah ketahuan berbakat alergi. Satu - dua bulan sekali batuk :( 
Dulu pernah ke dokter anak spesialis alergi, maaf saya lupa namanya. Antri nyaaa... dan bisa-bisa dapat giliran masuk ruang dokter jam 1 malam! Kasihan deh anak (anak) nya. Udah lah lagi sakit, di bawa jalan ke dokter malam-malam, dulu kami tinggal di Depok. Dokternya di daerah Kebayoran Baru. Kesimpulannya, Nasta ada bakat asma. Karena dari pihak suami, memang ada turunannya. Opa nya Nasta, asma. Salah satu pencetus adalah alergi. Tidak ada obat alergi (saya inget banget omongan pak dokter bagian ini), yang bisa dilakukan adalah menghindari pencetus alergi. Seperti : debu, tungau, coklat, tomat, dan yang lain saya lupa. 

Tindakan pencegahannya : 
  1. Tidak boleh ada buku-buku di dalam kamar, karena tumpukan buku bikin banyak debu. 
  2. Gorden di cuci 2 minggu sekali 
  3. Bersihin AC kamar minimal 1 bulan sekali 
  4. Tidak boleh ada karpet!
  5. Boneka bulu 
Alhamdulillah, Oma Lies pengertian banget... semua karpet di tarik dari tempat nya hehe..
Nasta ulang tahun pertama, dapat banyaaak sekali hadiah boneka berbulu. Langsung di simpan. Kasihaaaan... :)


Singkat cerita perjalanan Nasta selama hampir 12 tahun dengan batuk, sesak nya masih berlanjut. Sigh .... 

Dua bulan lalu di kasih rejeki untuk menginap di hotel Rumah Sakit Permata Cibubur hehehe... karena sudah seminggu sakit (batuk dan sesak), ternyata lanjut kena typhus hikss.. 
dr. Sandra udah mewajibkan opname, karena lihat hasil darah. Karena kalau perawatan di rumah, dr. Sandra khawatir perut Nasta ga kuat (karena obat). 5 hari di rumah sakit, ketinggalan try out 1, badan kurus.. ya dinikmati aja deh. 

Nah.. dua hari lalu, Nasta mulai flu. Pilek. Tanpa batuk. Alhamdulillah, Nasta (sepertinya) nurut untuk tidak makan coklat, apapun bentuknya, minimal ujian akhir selesai. Tapi sayangnya, kami tidak tegas melarang Nasta untuk tidak makan es / minuman dingin, permen, dan mie.
Mulai semalam Nasta menunjukkan gejala batuk... duuh.. ga bisa didiemin kalau batuk, karena bisa berakhir sesak nafas. Jadi tadi pulang les, saya antar ke dr. Sandra.

Daaan... resmi sudah .. keluar list pantangan makanan untuk Nasta. Makanan pencetus alergi, dan kalau sudah muncul alergi jadi batuk dan bikin sesak. 

Sabar ya nak, ikuti aturan tante dokter. Semua demi kebaikan kakak. 



Wednesday, April 15, 2015

Aku Suka nya Banyak

Obrolan sebelum tidur dengan Nasta, sambil mijitin kaki dia :p

Nasta : Bu, Ibu suka nonton film Bones kan? Bones kan tulang-tulang, kenapa di tonton?
Saya : Itu cerita tentang Dr. Temprence Brennan kak, dia dokter khusus tulang. Keren deh.. dia bisa tau dari tulang orang yang udah mati... bla bla bla ...
Kakak nanti jadi dokter forensik aja kak. Keren lho. pasien nya mayat :D
Nasta : Gak. Aku ga mau jadi dokter.
Saya : Ooh... ya udah. Nanti suami nya dokter ya
Nasta : Ya ga tau.. gak lah
Saya : Terus kakak suka nya apa? Kakak mau jadi apa?
Nasta : Belum tau, aku suka nya banyak
Saya : ooh.. belum ketauan ya kak lebih suka apa
Nasta : Iya. Gantian pijitin tangan dong Bu

:p

***************************************************

Saya : Kamu lebih suka Ibu panggil apa? Nas? Ata? Kak?
Nasta : Kakak aja. Eh terserah deh.
Saya : Di panggil Mbak aja ya? Mba Nasta. Atau Uni? Uni Nas?
Nasta : GAK MAUU


Tuesday, March 31, 2015

Cinderella Eh.. Pangeran Kit

Hampir semua anak perempuan di dunia ini  tahu kisah Cinderella. Seorang anak yatim piatu yang hidup dengan ibu tiri dan kedua kakak tiri. Dengan akhir cerita yang membahagiakan, Cinderella menikah dengan sang Pangeran tampan. 

Duluuu... waktu saya kecil, pernah juga kok punya impian bertemu pangeran tampan dan diajak tinggal di istana. Hehehe... tapi ga mau punya ibu tiri dan kakak tiri yang jahat. Tahun 2015 ini Disney membuat film Cinderella, tapi bukan animasi. Versi orang alias manusia! Wow... 
Alhamdulillah saya punya anak-anak perempuan, jadi ada alasan untuk nonton hehehe... 

Kali pertama nonton, nemenin Nara yang sudah janjian dengan teman sekelasnya Karine. Awalnya saya hanya akan nitip Nara ke mama nya Karine. Mengingat masih ada tugas menjemput Nasta dari sekolah dan antar les. Tapi suami memutuskan untuk berangkat kerja setelah Nasta pulang les, maka saya pun akhirnya nemenin Nara nonton. Dan saya menikmatinya :D 

Karena sudah tahu jalan cerita, saya sangat menikmati artistik, wardrobe, dan hal lain yang tidak berhubungan dengan jalan cerita. Kasarnya, ga pake mikir deh. Termasuk saat .... Pangeran Kit muncul dan bikin saya melotot.... kagum. Masyaa Allah... ada ya mahluk Allah ganteng begini... wkwkwkwkw.... 

Kali kedua hari ini, nemenin Nasta yang waktu itu belum  nonton. Alhamdulillah ada rejeki. Dan saya pun tidak menolak hehehe... Kali ini.. saya lebih fokus dengan ... Pangeran Kit atau nama aslinya Richard Madden. Pfewww... maafkan saya suami ku... hihihihi.... 

Bisa ga ya dia diairkerasin lalu kirim ke rumah saya? Wkwkwkwkw....

#postinganiseng 



Sunday, March 29, 2015

Harapan Atau Tuntutan?

Menjadi seorang Ibu dan mengharapkan anak-anak nya menjadi anak yang sholeha, santun, mandiri dan bertanggung jawab dengan diri sendiri tentulah sangat wajar. Baik pula akhlak dan akidah nya. Ahh.. nikmat sekali rasanya. Dan siapa yang dapat nama? Orang tua tentu ;) 

Tapi sudahkah saya sebagai Ibu, dan suami sebagai Ayah memberikan contoh seperti yang diharapkan diatas? Anak-anak mencontoh perilaku orang tua, bukan mendengarkan apa yang seharusnya menjadi harapan orang tua. 

Don't get me wrong, maksudnya gini. Berharap, berdoa, tentu boleh dan bahkan sangat diwajibkan. Hubungan orang tua dengan anak itu mutual simbiolisme dalam hal doa mendoakan kok. Anak mendoakan orang tua, orang tua mendoakan anak. Bahkan doa anak yang sholeh / sholeha menjadi penolong kita sebagai orang tua di akhirat kelak. 

Tetapi terkadang saya sebagai Ibu suka lupa, besar kemungkinan karena telat belajar bahwa anak-anak punya jiwa sendiri. Mereka ingin diakui keberadaannya, tanpa dibanding-bandingkan. Saya suka khilaf. Kalau lagi sadar, ya sadar untuk tidak membebani anak-anak. Tapi... itulah.. perlu banyak berlatih untuk selalu sadar. 

Harapan atau tuntutan? Tipis sekali perbedaannya. Yang membedakan adalah ego. Mengharapkan anak-anak mendapatkan nilai terbaik, tapi saat mereka tidak mendapatkan nilai terbaik (menurut saya), disitulah ego saya berbicara. Padahal mereka sudah berusaha keras. Berusaha keras menurut mereka. Nah tuh kaaaan... ego saya lagi yang bicara. Apakah standard saya yang terlalu tinggi? Apakah saya menuntut lebih? 

Baiklah, saya tuturkan dulu "pembelaan diri" saya ini. 
Saya tahu anak-anak saya anak cerdas. Mereka bisa. Hanya saja mereka terlalu cepat puas dengan apa yang mereka sudah dapatkan. Dan yang saya harapkan adalah, mereka mampu mendapatkan apa yang mereka impikan. Tidak cepat puas. Menjadi yang terbaik dari yang terbaik. 

 
 

Friday, March 27, 2015

Laporan Pajak 2015



Selesai tugas tahunan, laporan pajak.

Kemaren ke KPP Depok, karena saya dan suami masih juga belum lulus untuk ngisi form pajak nya hehehe... Mengisi berlembar-lembar form, menulis aset dan hutang... Alhamdulillah masih punya aset rumah.. hehehe dan berharap akhir tahun, hutang kartu akan berkurang minimal 60% dari sekarang. Aamiin. Untuk hidup lebih baik, in syaa Allah.

Karena pekerjaan saya sebagai konsultan MLM Oriflame, dikenakan norma khusus MLM. Jadi dari total penghasilan saya pertahun, dikenakan 35% saja untuk setoran pajak. Suasana ruang konsultan KPP Depok di Jalan Pemuda tersebut cukup penuh, tapi teratur. Paling tidak, kami tidak antri lama. Dan pelayanannya sangat memuaskan. Ramah banget.

Tidak bisa langsung diserahkan, karena belum tulis NIK anak-anak yang ada di kartu keluarga.
Jadilah tugas saya lagi untuk cari booth pajak terdekat, Alhamdulillah sudah baca sebelumnya ada di Giant Metland Transyogi. 

Setelah antar anak-anak sekolah, saya mampir ke Fresh Market untuk sarapan dengan beberapa teman. Untungnya nanya lagi arah posisi Metland. Hehehe.. rasanya saya emang pernah lewatin, bertahun-tahun lalu saat ke Mekarsari. Tapi ga inget lagi. Desi, teman saya bilang, lewat pintu Montreal aja nanti ketemu jalan yang ke Bekasi, ambil kanan, lalu ambil kiri arah Metland. Ga sampe Cileungsi. Karena menjelang jembatan Cileungsi macet.
Agak-agak ga kebayang sebenernya, tapi tidak ada salahnya mencoba. Karena saya sudah ngebayangin macetnya jembatan Cileungsi itu duluan :D 

Dan ternyata emang jauuuh lebih enak, dan lebih dekat. Alhasil jam 9 kurang sudah sampai depan Giant, bahkan parkiran Giant pun belum dibuka wkwkwk..
Setelah pintu parkir dibuka, dapat pula parkir VIP persis di depan pintu masuk Giant. Belum terlihat petugas pajak, jadi saya melipir ke toilet dulu. Alhamdulillah... pihak Giant mempersiapkan tempat untuk urusan pajak ini di dalam. Jadi adem deh. Sempet tergoda untuk jalan-jalan ke dalam, tapi mau cari apa? Lagipula, saya harus segera balik ke sekolah, karena dapat SMS dari guru nya Nara, masih belum sehat dia. 

Urusan pajak beres, saya langsung balik ke sekolah. Oh my.... macet menjelang terminal Cileungsi. Jarak 700 meter memakan waktu 30 menit.
Alhamdulillah, sudah selesai sebelum akhir bulan hehehe... (biasanya mepet banget)

Thursday, March 26, 2015

Peranan Suami Istri Dalam Rumah Tangga

Tuhan menciptakan setiap mahlukNya untuk berpasang-pasangan, saling melengkapi. Bukan untuk saling menandingi. 

Dalam sudut pandang ke-ideal-an, tugas seorang suami adalah menafkahi istri dan anak-anaknya. Dan memang sudah menjadi kewajiban. Tapi apa yang terjadi jika posisi suami sebagai pencari nafkah utama tidak maksimal? Dalam arti tidak bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga, bahkan untuk hal yang mendasar sekalipun? 

Jaman sekarang sudah banyak istri yang ikutan mencari nafkah, suka tidak suka, mau tidak mau. Ya harus kerja, supaya mencukupi kehidupan rumah tangga. Demikian alasannya. 

Contoh soal: suami seorang pegawai negeri misalkan, sedangkan anak-anak memerlukan biaya sekolah yang tidak sedikit, jadi lah istrinya sibuk mencari cara lain mendapatkan penghasilan tambahan. Daripada suami korupsi? :D 

Naudzubillah min dzalik.

Yang sering terjadi adalah, istri berpenghasilan lebih tinggi dari suami. Istri, merasa sudah ikutan cari duit, bahkan penghasilannya lebih banyak dari suami. Tapi sampai di rumah, suami tetap menyerahkan urusan rumah tangga seperti memasak, membereskan rumah, bahkan menemani anak-anak belajar, tetap istri yang kerjain. Suami? Nonton TV. 

Kebayang dong, sama-sama pergi dari rumah pagi hari. Seharian di kantor sibuk ngurusin pekerjaan, sampe rumah, ngurusin rumah tangga juga. Walaupun tau banget, bahwa memang itu adalah tugas utama sebagai seorang istri dan ibu dari anak-anaknya. Tapi mana bantuan suami? Begitu mungkin yang ada dipikiran para istri. 

Belum lagi kalau ada keperluan biaya di luar biasanya, suami menyerahkan ke istri. Ya karena suami emang ga punya duit. Tapi, istrinya yang di suruh mikirin. Lah kok ya istri nya mau aja pusing mikirin sendirian. :p 

Sebelum saling menyalahkan niiih... yukk.. mundur dulu ke tahun-tahun masa pacaran. Hehehe....
Apakah suami sekarang pilihan sendiri, atau pilihan orang tua? 
Kalau jawabannya pilih sendiri, sudah tahu belum calon suami tipe giat pencari nafkah atau ................. seadanya? 
Kalau sudah tau bahwa calon suami pilihannya, bukan orang yang giat mencari nafkah, tapi masih mau menikah dengan dia, apa yang jadi kelebihannya? 
Pasti ada dong kelebihannya? 
Ooh.. ternyata calon suami itu rajin shalat, dan tidak pernah berkata kasar. OK. Nah, jadi ketauan kan, mau menikah dengan calon suami ini karena dia rajin shalat dan tidak pernah berkata kasar. 

Ada bagian lain yang harus "di isi" oleh istri, yakni giat cari duit tambahan. Kalau memang memiliki standard hidup yang berbeda dengan suami. 

Paham ya maksudnya? 

Kita nih, saat memilih pasangan hidup... pasti cek dulu dong plus minus calon pasangan kita? Bukan turun dari langit atau seperti membeli kucing dalam karung. Boooo... hari giniiiiiiiii! 

Satu hal yang pasti, kita tidak bisa mengharap : "dia akan berubah seperti yang saya mau" JANGAN! Akan sakit jiwa kalau harapan itu tidak terwujud :) 

Contoh nih, Anda sudah tau bahwa calon suami suka mukul. Hellooo... baru jadi pacar aja sudah suka mukul, apalagi setelah resmi dinikahin??? Berharap dia akan berubah setelah menikah? Ck ck ck .... 

Atau, anda sudah tau calon suami genit, pernah ketauan selingkuh. Jangan bangga kalau Anda dipilih jadi istri. Bukan berarti dia akan berhenti selingkuh. 

Jadi harus gimana dong? 

Pastikan mencari calon suami yang seiman dan beriman. :) 
Yang rajin shalat aja belum tentu paham agama, bagaimana dengan yang tidak rajin shalat? Terus, anak-anak mau diajari apa? 

Sudah terlanjur menikah dengan orang yang salah? 
Tanyakan ke diri sendiri, apakah Anda merasa nyaman dan tentram dengan kondisi rumah tangga Anda? Bukan di-nyaman-nyaman-in yah. Karena kalau di-nyaman-nyaman-in, seperti makan bola api. Suatu waktu akan meledak dan membakar Anda. 

Merasa agak kurang nyaman, tapi tidak ada niat untuk berpisah? Butuh keikhlasan yang luar biasa, butuh pembelajaran juga buat para istri yang memutuskan menjalani hidup seperti ini. Melengkapi kekurangan pasangan dengan ikhlas. Suami kurang taat beribadah, istri wajib belajar agama dan menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Suami kurang giat mencari nafkah, istri turun tangan membantu perekonomian keluarga. 

Lah enak dong jadi suami nya? 
Gak ada yang enak atau tidak enak... masing-masing peran akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. Jadi, kenapa kita tidak memainkan peranan kita menjadi apa yang sudah ditakdirkan Allah dengan baik. Sesuai arahan Allah? 

Dengan begitu, hidup akan menjadi lebih ringan. Karena semua yang dilakukan ikhlas karena mengharap ridho Allah SWT.