Orang taqwa itu sabar
Kesabaran dan ketaqwaan bisa diukur. Contohnya perilaku saat berkendaraan. Seberapa banyak membunyikan klakson atau mengumpat selamat menyetir kendaraan? Jika masih sering akibat tidak sabaran, berarti tingkat ketakwaan masih rendah.
QS Ali-Imran ayat 17
(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.
Orang sabar juga banyak kebaikannya. Man Shabara Zhafira - orang yang sabar ia beruntung.
Jadi mari memupuk kesabaran supaya kita menjadi lebih takwa kepada Allah SWT.
Orang taqwa itu jujur
Ucapan benar, perbuatan benar, hati nya benar. Semua nya sinkron. Terhadap diri sendiri harus jujur, apalagi terhadap orang lain. Kejujuran bisa diukur. Jika pasangan kita merasakan kejujuran, jika orang tua merasakan kejujuran kita, jika anak merasakan kejujuran kita, jika atasan / teman kerja, partner bisnis merasakan kejujuran kita. Maka Insyaa Allah Allah sudah memberkahi kita menjadi orang yang jujur.
Jujur terhadap pasangan itu wajib, supaya hidup diberkahi Allah SWT.
Orang taqwa itu dermawan
Menyadari bahwa harta yang didapat adalah dari Allah SWT, sudah sewajarnya untuk dikeluarkan kembali di jalan Allah SWT. Banyak cara untuk "membeli" pahala dengan harta yang kita miliki. Antara lain bersedekah.
Dengan hartanya bisa memberi manfaat ke orang-orang sekitarnya. Karena Allah SWT menyukai orang-orang yang bermanfaat.
Orang taqwa itu suka shalat Tahajud
Dikisahkan Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan shalat malam, padahal Rasulullah SAW adalah manusia yang dijanjikan masuk surga oleh Allah SWT. Aisyah RA menanyakan hal ini, "Ya Rasul, kenapa Engkau masih rajin shalat malam, padahal Allah sudah menjanjikan surga untuk mu?
Rasulullah SAW menjawab, "Justru karena Allah sudah menjanjikan surga untuk ku, maka aku bersyukur."
Orang yang bertaqwa menjadikan shalat wajib dan shalat sunah sebagai bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT.
Bukan berarti shalat saat membutuhkan pertolongan Allah itu salah. Hanya saja jangan berhenti saat Allah sudah memberikan yang kita butuhkan. Lanjut terus.
Wallahu a'lam bishawab
No comments:
Post a Comment