Semalam pulang kerja.. Alhamdulillah masih ketemu Nasta. Kasian.. hidung nya masih bampet.. dan mulai ada batuk. Tapi Nasta tetap Nasta, walaupun sedikit kesulitan untuk bernafas dikarenakan hidung nya bampet ditambah dengan batuk yang mulai bereak, tapi dia tetap lincah.
"Nasta mau temenin ayah dan ibu makan?" kata saya. "Mau," kata nya. Dan memang, sudah beberapa hari ini setiap melihat orang makan, Nasta ingin ikutan makan.
Tidak lama, saya pun menyiapkan Bel Air andalan, kali ini menggunakan Thyme Flower. Sambil nunggu CB (Catalytic Burner) basah, saya menidurkan Nasta. Kasihan.. hidung nya bampet dan batuk pula... Awalnya saya balurin Transpulmin, tapi sepertinya tidak terlalu membantu..
Dan saya sedikit dilema.. kasih pure menthe atau tidak yah? Takutnya Nasta akan kepanasan.. tapi karena tidak tahan melihat dia masih grabak grubuk akibat hidung bampet nya itu... Bismillah, 2 tetes taruh di telapak tangan, balurin di telapak kaki, pasang kaus kaki. 2 tetes lagi dibalurkan di punggung, dada, dan leher. Sisa wangi yang masih menempel kuat di tangan saya, saya dekatkan ke hidung nya Nasta. Tidak lama.. Nasta sendawa. Pasang Thyme Flower... wanginya segar dan lembut sekali.. Alhamdulillah, Nasta bisa tidur dengan pulas.
A mother of two beloved daughters, Nasta and Nara. A lovely wife for my lovely hubby.
Tuesday, April 26, 2005
Monday, April 25, 2005
Manfaat Sujud
Sujud dalam gerakan shalat tidak hanya mengandung pengertian wujud pengakuan rendahnya diri seorang hamba di hadapan sang Maha Pencipta. Tidak hanya sekedar pengikis sifat sombong, riya, takabur dan sebagainya. Secara kesehatan, ia banyak pula mengandung kebaikan. Kebaikan tersebut antara lain adalah:
- Mengurangi risiko pendarahan otak, bila terjadi pemompaan darah ke otak secara kuat dan tiba-tiba, gerakan sujud akan mengurangi risiko penyakit saluran daran dan pendarahan di otak.
- Menyalurkan darah dan oksigen ke otak.
- Membetulkan kedudukan buah pinggang yang seringkali keluar sedikit dari letaknya akibat berbagai gerakan.
- Membetulkan letak peranakan bagi wanita.
- Mengurangi sakit saat haid
- Mengurangi kegemukan
- Bagi wanita, gerakan sujud juga memperbaiki payudara. Memudahkan fungsi payudara untuk menyusui.
- Pergerakan otot saat sujud memudahkan wanita melaksanakan persalinan, mengembalikan organ perakanan setelah melahirkan.
- Memberikan dorongan untuk mudah tidur bagi penderita insomnia.
- Melegakan sakit hernia.
- Mengurangi sakit bagi penderita apendiks atau limpa.
- Menggerakan oto bahu, dada, leher serta punggung. Pergerakan ini akan membuat otot lebih kuat dan elastis serta memperlancar peredarah darah.
Sumber: Majalah Paras No. 18/Tahun II Maret 2005
- Mengurangi risiko pendarahan otak, bila terjadi pemompaan darah ke otak secara kuat dan tiba-tiba, gerakan sujud akan mengurangi risiko penyakit saluran daran dan pendarahan di otak.
- Menyalurkan darah dan oksigen ke otak.
- Membetulkan kedudukan buah pinggang yang seringkali keluar sedikit dari letaknya akibat berbagai gerakan.
- Membetulkan letak peranakan bagi wanita.
- Mengurangi sakit saat haid
- Mengurangi kegemukan
- Bagi wanita, gerakan sujud juga memperbaiki payudara. Memudahkan fungsi payudara untuk menyusui.
- Pergerakan otot saat sujud memudahkan wanita melaksanakan persalinan, mengembalikan organ perakanan setelah melahirkan.
- Memberikan dorongan untuk mudah tidur bagi penderita insomnia.
- Melegakan sakit hernia.
- Mengurangi sakit bagi penderita apendiks atau limpa.
- Menggerakan oto bahu, dada, leher serta punggung. Pergerakan ini akan membuat otot lebih kuat dan elastis serta memperlancar peredarah darah.
Sumber: Majalah Paras No. 18/Tahun II Maret 2005
Nasta ku Pilek
Oleh-oleh dari Bekasi setelah menginap 3 hari 2 malam adalah Nasta pilek. Banyak faktor memang, yang pertama memang saat itu Rafli lagi pilek juga. Udara panas yang menyengat. angin kering yang kencang menambah kemungkinan untuk terkena virus flu. Alhasil, Nasta ku Pilek juga.
Diawali dengan hidung meler pada Minggu siang. Dilanjutkan dengan sedikit bampet di malam hari. Dan smakin parah. Jam 10 malam Nasta terbangun sambil menangis kencang.. karena kesulitan bernafas. Tidak mempan di bujuk sang ayah, saya mencoba gendong dia. Kasian sekali. Ternyata selain hidung nya bampet, Nasta juga mau pipis. Tidak sempat angkat Nasta, saya biarkan dia pipis di kasur. Setelah ganti celana dan menutupi bekas pipis dengan sehelai kain, saya pindahkan dia ke bagian lain yang tidak terkena pipis. Tapi lagi-lagi Nasta menangis, karena dia tidak bernafas, ditambah keinginanya untuk terus menghisap ibu jari kirinya. Walaupun saya mencoba untuk menjelaskan dengan bahasa seadanya, jika dia menghisap ibu jarinya, dia smakin tidak bisa bernafas. Tapi.. manalah anak sekecil itu mengerti. Yang dia tau, keinginannya untuk menghisap ibu jari tidak tercapai. Menangislah dia.
Suasana tambah seru, karena tiba-tiba lampu padam. Untungnya di kamar kami sudah tersedia emergency lamp. Karena semua orang akhirnya terbangun, dan mendengar tangisan Nasta mereka semua khawatir dan sedikit panik. Bagaimana dengan saya? Berusaha untuk tenang, dan memang sebenernya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kemana yah obat tetes hidung yang terbuat dari larutan NaCL itu? Bagaimana bisa saat diperlukan seperti ini dia menghilang? Kakak saya berinisiatif untuk mencari di apotek terdekat. Entah bagaimana jadinya, malah kami berangkat semua, terdiri dari suami, kakak, adik, saya, suster dan Nasta. Di mobil .. belum juga meninggalkan komplek, Nasta sudah tertidur dalam gendongan suster.
Di klinik 24 jam di jalan raya margonda, tidak ada obat tetes hidung yang saya cari. Kami coba ke.. klinik di Buncit... iya .. Buncit... tapi tetap tidak ada. Apotik di Mampang, tidak ada juga. Akhirnya sampailah kami di Apotik Jaya Panglima Polim, Alhamdulillah menemukan obat tetes hidung itu. Sebenarnya dalam perjalanan pun saya sudah mencari alternatif lain, jika tidak menemukan obat yang saya cari, saya akan menggunakan cara yang benar-benar alami. Taruh air panas di baskom dan ditetesi dengan minyak kayu putih atau pure oil menthe dari Bel Air.
Akhirnya sampai di rumah, lampu sudah menyala, Nasta tetap tertidur walaupun sesekali terbangun dan mengompol lagi untuk kedua kalinya. Ah.. biar lah..
Semoga Nasta kuat menghadapi sakit pilek nya ini, Insyaa Allah.
Dan sepertinya saya tidak perlu khawatir terlalu lama, karena tadi pagi, Nasta sudah minta jalan-jalan dengan sepeda barunya.
Cepet sembuh ya Sayang ...
Diawali dengan hidung meler pada Minggu siang. Dilanjutkan dengan sedikit bampet di malam hari. Dan smakin parah. Jam 10 malam Nasta terbangun sambil menangis kencang.. karena kesulitan bernafas. Tidak mempan di bujuk sang ayah, saya mencoba gendong dia. Kasian sekali. Ternyata selain hidung nya bampet, Nasta juga mau pipis. Tidak sempat angkat Nasta, saya biarkan dia pipis di kasur. Setelah ganti celana dan menutupi bekas pipis dengan sehelai kain, saya pindahkan dia ke bagian lain yang tidak terkena pipis. Tapi lagi-lagi Nasta menangis, karena dia tidak bernafas, ditambah keinginanya untuk terus menghisap ibu jari kirinya. Walaupun saya mencoba untuk menjelaskan dengan bahasa seadanya, jika dia menghisap ibu jarinya, dia smakin tidak bisa bernafas. Tapi.. manalah anak sekecil itu mengerti. Yang dia tau, keinginannya untuk menghisap ibu jari tidak tercapai. Menangislah dia.
Suasana tambah seru, karena tiba-tiba lampu padam. Untungnya di kamar kami sudah tersedia emergency lamp. Karena semua orang akhirnya terbangun, dan mendengar tangisan Nasta mereka semua khawatir dan sedikit panik. Bagaimana dengan saya? Berusaha untuk tenang, dan memang sebenernya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kemana yah obat tetes hidung yang terbuat dari larutan NaCL itu? Bagaimana bisa saat diperlukan seperti ini dia menghilang? Kakak saya berinisiatif untuk mencari di apotek terdekat. Entah bagaimana jadinya, malah kami berangkat semua, terdiri dari suami, kakak, adik, saya, suster dan Nasta. Di mobil .. belum juga meninggalkan komplek, Nasta sudah tertidur dalam gendongan suster.
Di klinik 24 jam di jalan raya margonda, tidak ada obat tetes hidung yang saya cari. Kami coba ke.. klinik di Buncit... iya .. Buncit... tapi tetap tidak ada. Apotik di Mampang, tidak ada juga. Akhirnya sampailah kami di Apotik Jaya Panglima Polim, Alhamdulillah menemukan obat tetes hidung itu. Sebenarnya dalam perjalanan pun saya sudah mencari alternatif lain, jika tidak menemukan obat yang saya cari, saya akan menggunakan cara yang benar-benar alami. Taruh air panas di baskom dan ditetesi dengan minyak kayu putih atau pure oil menthe dari Bel Air.
Akhirnya sampai di rumah, lampu sudah menyala, Nasta tetap tertidur walaupun sesekali terbangun dan mengompol lagi untuk kedua kalinya. Ah.. biar lah..
Semoga Nasta kuat menghadapi sakit pilek nya ini, Insyaa Allah.
Dan sepertinya saya tidak perlu khawatir terlalu lama, karena tadi pagi, Nasta sudah minta jalan-jalan dengan sepeda barunya.
Cepet sembuh ya Sayang ...
Wednesday, April 20, 2005
Wanita
Sempat tadi pagi (atau semalam?) kakak saya bercerita tentang seorang wanita baik hati yang bersedia "menampung" mama, kakak, tante dan anak-anaknya yang sudah dewasa di apartment nya yang mewah di Singapore. Seorang wanita paruh baya yang cantik, baik hati, tidak sombong dan tentu saja : kaya.
Tiga puluh tahun dia menikah, dan sampai sekarang masih tetap "mesra" dengan suaminya. Menurut kakak saya, dalam sehari dia menerima kurang lebih 10 kali telpon dari suami yang bertugas ke luar negeri. Dan setiap menerima telpon dari sang suami, bisa dipastikan matanya akan berbinar-binar sambil berkata, "Halo papa." Tentunya dengan kata-kata lain yang sesuai dengan kondisi si wanita saat itu. Pada malam hari, sewaktu terima telpon lagi, dan mungkin sang suami mengatakan hendak pergi dinner dengan rekan kerja, si wanita berkata, "Selamat malam papa, have a nice dinner." Dan dalam sehari itu, sepuluh kali telpon itu, nada bicara nya tidak pernah berubah. Tetap mesra. Lalu kakak saya bertanya, "Bisa ga Mel seperti itu?" Dan reaksi saya cuma tersenyum, malah mungkin sedikit tertawa.
Belum lagi tiga tahun usia pernikahan saya, fragmen seperti di atas sepertinya jauh sekali dari kehidupan saya. Apakah karena saya maupun suami saya bukan orang yang romantis? Malah belum lama kakak saya menceritakan hal ini, saya memanggil suami saya yang tertidur untuk makan malam bersama, tidak ada manis-manis nya. "Bang... abang... bangun. Makan dulu dong. Buruan. Laper nih." hahahahahahhahahahah.......
Bisa ga yah saya seperti si wanita itu?
Terkadang, saya pun masih terlalu malas untuk sekedar memotong semangka buat suami. "Yun (nama asisten kami), tolong potongin semangka buat bapak. Tolong di jus buat saya yah." Itu adalah kalimat yang pasti keluar dari mulut saya. Kalaupun saya yang melakukannya, bisa dipastikan karena : 1. pembantu saya sudah tidur, atau 2. saya memang lagi rajin.
Hihihihihihihihi....
Sepertinya saya harus banyak belajar dari wanita itu. Belajar untuk lebih melayani.
Tapi..... ah.. nanti keenakan suami saya dong... dia aja kalo buka lemari suka lupa nutup lagi. Kalo dari kamar mandi suka lupa matiin lampu nya lagi.
Yang enak sih, sama-sama belajar untuk lebih mengerti satu sama lain.
Ah... saya masih harus banyak belajar.
Tiga puluh tahun dia menikah, dan sampai sekarang masih tetap "mesra" dengan suaminya. Menurut kakak saya, dalam sehari dia menerima kurang lebih 10 kali telpon dari suami yang bertugas ke luar negeri. Dan setiap menerima telpon dari sang suami, bisa dipastikan matanya akan berbinar-binar sambil berkata, "Halo papa." Tentunya dengan kata-kata lain yang sesuai dengan kondisi si wanita saat itu. Pada malam hari, sewaktu terima telpon lagi, dan mungkin sang suami mengatakan hendak pergi dinner dengan rekan kerja, si wanita berkata, "Selamat malam papa, have a nice dinner." Dan dalam sehari itu, sepuluh kali telpon itu, nada bicara nya tidak pernah berubah. Tetap mesra. Lalu kakak saya bertanya, "Bisa ga Mel seperti itu?" Dan reaksi saya cuma tersenyum, malah mungkin sedikit tertawa.
Belum lagi tiga tahun usia pernikahan saya, fragmen seperti di atas sepertinya jauh sekali dari kehidupan saya. Apakah karena saya maupun suami saya bukan orang yang romantis? Malah belum lama kakak saya menceritakan hal ini, saya memanggil suami saya yang tertidur untuk makan malam bersama, tidak ada manis-manis nya. "Bang... abang... bangun. Makan dulu dong. Buruan. Laper nih." hahahahahahhahahahah.......
Bisa ga yah saya seperti si wanita itu?
Terkadang, saya pun masih terlalu malas untuk sekedar memotong semangka buat suami. "Yun (nama asisten kami), tolong potongin semangka buat bapak. Tolong di jus buat saya yah." Itu adalah kalimat yang pasti keluar dari mulut saya. Kalaupun saya yang melakukannya, bisa dipastikan karena : 1. pembantu saya sudah tidur, atau 2. saya memang lagi rajin.
Hihihihihihihihi....
Sepertinya saya harus banyak belajar dari wanita itu. Belajar untuk lebih melayani.
Tapi..... ah.. nanti keenakan suami saya dong... dia aja kalo buka lemari suka lupa nutup lagi. Kalo dari kamar mandi suka lupa matiin lampu nya lagi.
Yang enak sih, sama-sama belajar untuk lebih mengerti satu sama lain.
Ah... saya masih harus banyak belajar.
Milis Dunia Ibu
Hari ini, 20 April 2005, milis Dunia Ibu merayakan HARI JADI nya yang ke-EMPAT. Niat dalam hati untuk sepagi mungkin mengucapkan HAPPY ANNIVERSARY, tidak dpt dilaksanakan. Email problem. Menyedihkan. 60 menit menjelang makan siang, saya berhasil cek email di Yahoo! dan sudah banyak teman-teman yang mengucapkannya. Sedih euy.. bukan orang pertama..
Intinya saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mengenalkan saya pada milis Dunia Ibu ini, special thanks to Dini, yang ternyata adalah Founder dan Moderator milis tercinta ini.
Melalui milis Dunia Ibu ini, saya punya banyak sekali sahabat. Yang walaupun belum pernah bertemu muka, pertolongan macam apapun, tersedia. Pernah saya cari CD lagu anak-anak bahasa non inggris. Rie Purnama dengan senang hati meminta bantuan sang suami yang kebetulan sedang bertugas ke Belanda, mencarikan lagu/CD anak bahasa Belanda. Bedank.
Perlu teman curhat? Tinggal nge-buzz Wulan R. Martani, Tuti, Aning, atau teman-teman yang lain.
Dapat tambahan uang saku dari Bel Air. Itu lagi-lagi karena Dini Rahma Shanti, founder, moderator, sekaligus upline tersayang... (ehem..) yang siap membantu kapan pun diperlukan. Thanks a million!
Banyak sekali hal-hal yang menguntungkan buat saya, dan juga buat member milis ini. Kapasitas memory di otak saya tidak sanggup mengingatnya.. mau gosip terhangat? perlu informasi tour and travel? tips and trick menghadapi pembantu rumah tangga/baby sitter? sampai..... bagaimana membahagiakan suami?? Disinilah tempatnya...
Dunia Ibu.
Iya.. dimana lagi kita sebagai ibu berkumpul dan beraktualisasi, selain di DUNIA IBU?
Happy Anniversary. I'm so lucky to have you in my life.
Intinya saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mengenalkan saya pada milis Dunia Ibu ini, special thanks to Dini, yang ternyata adalah Founder dan Moderator milis tercinta ini.
Melalui milis Dunia Ibu ini, saya punya banyak sekali sahabat. Yang walaupun belum pernah bertemu muka, pertolongan macam apapun, tersedia. Pernah saya cari CD lagu anak-anak bahasa non inggris. Rie Purnama dengan senang hati meminta bantuan sang suami yang kebetulan sedang bertugas ke Belanda, mencarikan lagu/CD anak bahasa Belanda. Bedank.
Perlu teman curhat? Tinggal nge-buzz Wulan R. Martani, Tuti, Aning, atau teman-teman yang lain.
Dapat tambahan uang saku dari Bel Air. Itu lagi-lagi karena Dini Rahma Shanti, founder, moderator, sekaligus upline tersayang... (ehem..) yang siap membantu kapan pun diperlukan. Thanks a million!
Banyak sekali hal-hal yang menguntungkan buat saya, dan juga buat member milis ini. Kapasitas memory di otak saya tidak sanggup mengingatnya.. mau gosip terhangat? perlu informasi tour and travel? tips and trick menghadapi pembantu rumah tangga/baby sitter? sampai..... bagaimana membahagiakan suami?? Disinilah tempatnya...
Dunia Ibu.
Iya.. dimana lagi kita sebagai ibu berkumpul dan beraktualisasi, selain di DUNIA IBU?
Happy Anniversary. I'm so lucky to have you in my life.
Tuesday, April 19, 2005
Demi anak
Apa memang sudah kodrat setiap ibu atau mungkin ayah nya untuk mengalahkan keinginan pribadinya, demi sang anak?
Sudah banyak cerita tentang pengorbanan seorang Ibu / Ayah untuk anak(anak) nya. Dan sepertinya cerita ini tidak akan berhenti, tapi akan terus ada .. demi anak apapun dilakukan orang tua. Terkadang, sang orang tua rela berbuat yang kurang baik sekalipun, demi memuaskan keinginan sang anak. Itu buruknya.
Banyak juga cerita, demi bisa menyekolahkan sang anak di sekolah bagus / luar negeri, orang tua rela hidup susah. Apes nya kalo sang anak tidak menghargai usaha orang tua nya... Malin Kundang deh judulnya.
Wah.. saya bukan bermaksud menceritakan hal-hal yang menghebohkan... anak saya baru 21 bulan.. pengorbanan yang saya maksud disini pun bukanlah hal (yang menurut saya) besar :D
Sudah beberapa kali saya niat beli baju untuk diri sendiri, mengingat baju kerja saya sudah semakin membosankan. Dengan menetapkan hati belanja untuk diri sendiri, apa daya saya malah melihat dan akhirnya membeli kaos untuk anak saya tercinta. Habis lah uang yang pada saat itu saya bawa secukupnya untuk beli 1 atasan. Kali kedua, sewaktu menunggu Nasta sekolah di Gymboree (Matahari - Citos), masih dengan ketetapan hati untuk mencari baju untuk diri sendiri. Tapi entah kenapa, saya berpikir, "Saya tidak boleh belanja dengan kartu kredit. Saya harus menunggu saat gajian." Maka sudah bisa ditebak, saya tidak jadi beli baju. Tapi begitu saya melewati bagian anak ... saya langsung berpikir, "Oh iya, Nasta perlu kaos kaki, oh iya, kaos dalam nya Nasta sudah pada jelek. Aduh... baju tidur The Pooh... Nasta pasti suka." Dan bisa ditebak, belanja lagi buat Nasta.
Duh... kenapa saya tidak bisa menetapkan hati untuk tidak belanja yah???
Mau tanya dong.. apa kalian sebagai orang tua juga begitu???
Sudah banyak cerita tentang pengorbanan seorang Ibu / Ayah untuk anak(anak) nya. Dan sepertinya cerita ini tidak akan berhenti, tapi akan terus ada .. demi anak apapun dilakukan orang tua. Terkadang, sang orang tua rela berbuat yang kurang baik sekalipun, demi memuaskan keinginan sang anak. Itu buruknya.
Banyak juga cerita, demi bisa menyekolahkan sang anak di sekolah bagus / luar negeri, orang tua rela hidup susah. Apes nya kalo sang anak tidak menghargai usaha orang tua nya... Malin Kundang deh judulnya.
Wah.. saya bukan bermaksud menceritakan hal-hal yang menghebohkan... anak saya baru 21 bulan.. pengorbanan yang saya maksud disini pun bukanlah hal (yang menurut saya) besar :D
Sudah beberapa kali saya niat beli baju untuk diri sendiri, mengingat baju kerja saya sudah semakin membosankan. Dengan menetapkan hati belanja untuk diri sendiri, apa daya saya malah melihat dan akhirnya membeli kaos untuk anak saya tercinta. Habis lah uang yang pada saat itu saya bawa secukupnya untuk beli 1 atasan. Kali kedua, sewaktu menunggu Nasta sekolah di Gymboree (Matahari - Citos), masih dengan ketetapan hati untuk mencari baju untuk diri sendiri. Tapi entah kenapa, saya berpikir, "Saya tidak boleh belanja dengan kartu kredit. Saya harus menunggu saat gajian." Maka sudah bisa ditebak, saya tidak jadi beli baju. Tapi begitu saya melewati bagian anak ... saya langsung berpikir, "Oh iya, Nasta perlu kaos kaki, oh iya, kaos dalam nya Nasta sudah pada jelek. Aduh... baju tidur The Pooh... Nasta pasti suka." Dan bisa ditebak, belanja lagi buat Nasta.
Duh... kenapa saya tidak bisa menetapkan hati untuk tidak belanja yah???
Mau tanya dong.. apa kalian sebagai orang tua juga begitu???
Monday, April 18, 2005
Ternyata ................
Uang saya belum ketemu.. menyedihkan...
Dan yang bikin saya tambah sedih... ternyata bukan hanya saya saja yang pernah kehilangan uang di kantor... dan saya baru tahu menjelang pulang kantor kemaren.
Dan saya jadi berpikir-pikir lagi... apa mungkin uang saya di ambil orang? Mengingat :
1. Uang masih di dalam amplop dan ada tulisan "Mercantile Rp. 1.500.000"
2. Amplop saya taruh di laci paling atas, dan eye catching.
3. Kunci laci saya taruh di atas laci, walaupun saya tutup "seadanya"
4. Mengingat saya sempat "kerja" di tempat Sri, dan meninggalkan ruangan kosong cukup lama
Tapi siapa yang tega ambil uang itu??
Dan yang bikin saya tambah sedih... ternyata bukan hanya saya saja yang pernah kehilangan uang di kantor... dan saya baru tahu menjelang pulang kantor kemaren.
Dan saya jadi berpikir-pikir lagi... apa mungkin uang saya di ambil orang? Mengingat :
1. Uang masih di dalam amplop dan ada tulisan "Mercantile Rp. 1.500.000"
2. Amplop saya taruh di laci paling atas, dan eye catching.
3. Kunci laci saya taruh di atas laci, walaupun saya tutup "seadanya"
4. Mengingat saya sempat "kerja" di tempat Sri, dan meninggalkan ruangan kosong cukup lama
Tapi siapa yang tega ambil uang itu??
Friday, April 15, 2005
I wanna cry..............
Subject di atas adalah status YM saya hari ini...
Dan memang saya mau menangis... menangis dan menangis..
Ini kisah saya ....
Hari ini saya mau bayar tagihan Mercantile boss saya. Sekelebat dalam ingatan saya sudah terima amplop berisi uang dari sang Nyonya. Tapi kok di laci saya ga ada yah?? Saya coba cari.. bongkar-bongkar dikit... tetep ga ada.. ya udah. .saya sms blio, kali-kali aja emang belum kasih uang nya.. ga lama sms terkirim, blio telpon, "sudah saya kasih Mel. Kalo ga sama Bob atau Pa' Daryono" Baiklah.. saya coba cari lagi.. Dan tetep bentuk amplop nya pun tidak keliatan.
Saya tanyakan ke boss saya, apakah sudah pernah kasih uang ke saya untuk bayar Mercantile. Dan jawaban nya, "Sudah. Saya kasih amplop putih dengan uang Rp. 1.500.000,-" Tuing.. tuing.. kembali saya teringat dengan sebuah amplop yang bertulis tangan Mrs. Smith menuliskan jumlah uang di dalam amplop tersebut.
Saya langsung lemas.. kenapa bisa kehilangan lagi?? Duh.. betapa teledor nya saya ini.. ga lama boss saya kembali bertanya, "have you found yet?" Saya menggeleng. "and how about the $ 100? have you found yet?" kembali saya menggeleng.. Dan dia langsung bilang, "somebody stole it" Ya ampun.. gw ga kepikiran itu..
Dengan sedih saya coba me-rekonstruksi, kapan terakhir saya melihat amplop itu. Kapan saya terima dan bagaimana saya menyimpannya. Pelan tapi pasti saya bisa berpikir, bahwa.. iya saya melihat amplop itu.. iya saya menaruh di tray bawah.. siang nya baru saya simpan di laci. Dan ga pernah di pegang-pegang.
Pelan-pelan saya coba mengingat-ingat lagi... dan tetap gambaran bahwa memang saya pernah melihat amplop itu, benar pada mulanya saya taruh di tray bawah ditumpukan kertas (dan saya sudah cari pula di tumpukan kertas yang sudah saya taruh di lemari), dan kemudian saya taruh di laci.. memang posisi nya paling atas.
Semua orang bertanya, laci nya di kunci ga sih? Kunci kok. Tapi kunci nya saya taruh di atas laci plus ditutup buku atau kertas. No wonder (kata mereka)
Siang tadi saya minta bantuan seorang office boy kantor, yang punya sedikit "kemampuan". Dan dibantu kembali pelan-pelan melihat ditumpukan kertas-kertas di lemari, di laci, di stiap sudut ruangan. Feeling nya... uang tersebut masih ada di sekitar ruangan saya.. pelan-pelan dicari lagi..
Pelajaran buat saya... untuk lebih hati-hati lagi.. (bertahun-tahun saya selalu simpan uang di laci, kenapa baru 2 bulan terakhir ini jadi sering ketelingsut?) --> ga mau mengatakan kehilangan.
Musibah... musibah.... semoga tetap ada hikmah yang bisa diambil dari musibah ini. Amin.
Dan memang saya mau menangis... menangis dan menangis..
Ini kisah saya ....
Hari ini saya mau bayar tagihan Mercantile boss saya. Sekelebat dalam ingatan saya sudah terima amplop berisi uang dari sang Nyonya. Tapi kok di laci saya ga ada yah?? Saya coba cari.. bongkar-bongkar dikit... tetep ga ada.. ya udah. .saya sms blio, kali-kali aja emang belum kasih uang nya.. ga lama sms terkirim, blio telpon, "sudah saya kasih Mel. Kalo ga sama Bob atau Pa' Daryono" Baiklah.. saya coba cari lagi.. Dan tetep bentuk amplop nya pun tidak keliatan.
Saya tanyakan ke boss saya, apakah sudah pernah kasih uang ke saya untuk bayar Mercantile. Dan jawaban nya, "Sudah. Saya kasih amplop putih dengan uang Rp. 1.500.000,-" Tuing.. tuing.. kembali saya teringat dengan sebuah amplop yang bertulis tangan Mrs. Smith menuliskan jumlah uang di dalam amplop tersebut.
Saya langsung lemas.. kenapa bisa kehilangan lagi?? Duh.. betapa teledor nya saya ini.. ga lama boss saya kembali bertanya, "have you found yet?" Saya menggeleng. "and how about the $ 100? have you found yet?" kembali saya menggeleng.. Dan dia langsung bilang, "somebody stole it" Ya ampun.. gw ga kepikiran itu..
Dengan sedih saya coba me-rekonstruksi, kapan terakhir saya melihat amplop itu. Kapan saya terima dan bagaimana saya menyimpannya. Pelan tapi pasti saya bisa berpikir, bahwa.. iya saya melihat amplop itu.. iya saya menaruh di tray bawah.. siang nya baru saya simpan di laci. Dan ga pernah di pegang-pegang.
Pelan-pelan saya coba mengingat-ingat lagi... dan tetap gambaran bahwa memang saya pernah melihat amplop itu, benar pada mulanya saya taruh di tray bawah ditumpukan kertas (dan saya sudah cari pula di tumpukan kertas yang sudah saya taruh di lemari), dan kemudian saya taruh di laci.. memang posisi nya paling atas.
Semua orang bertanya, laci nya di kunci ga sih? Kunci kok. Tapi kunci nya saya taruh di atas laci plus ditutup buku atau kertas. No wonder (kata mereka)
Siang tadi saya minta bantuan seorang office boy kantor, yang punya sedikit "kemampuan". Dan dibantu kembali pelan-pelan melihat ditumpukan kertas-kertas di lemari, di laci, di stiap sudut ruangan. Feeling nya... uang tersebut masih ada di sekitar ruangan saya.. pelan-pelan dicari lagi..
Pelajaran buat saya... untuk lebih hati-hati lagi.. (bertahun-tahun saya selalu simpan uang di laci, kenapa baru 2 bulan terakhir ini jadi sering ketelingsut?) --> ga mau mengatakan kehilangan.
Musibah... musibah.... semoga tetap ada hikmah yang bisa diambil dari musibah ini. Amin.
PE-HA-KA
Kemaren sore saya dengar kabar yang mengejutkan... benar-benar mengejutkan.. karena memang tidak ada 'bocoran' sedikitpun mengenai hal ini. Sore kemaren, tiba-tiba Tarti (cashier) duduk di kursi depan meja saya dan mengatakan, "Inar di PHK?" Dan saya pun terbengong-bengong... HAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH????????
Masih dalam keadaan bengong, teman saya yang lain pun berdatangan... dengan kalimat yang sama, "Inar di PHK????" Dan mereka kurang percaya, mengetahui saya memang BENAR-BENAR tidak mengetahui hal ini. Alasan yang mereka dengar, "perampingan"... wah.. BULLSHIT banget kalo itu yang jadi alasannya... karena semua orang sekantor tahu, kalo Grey terus menerus tambah orang.
Sampai akhirnya Nobon datang dan mencoba menjelaskan versi dia. Yang mana hal ini lebih masuk akal. Teman-teman masih penasaran, minta saya cari informasi dari "atasan".. saya langsung sms Managing Director saya. Dan dengan hasil... tidak jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan Nobon.
Satu kata profesionalisme.
Dari dulu saya tahu, Inar ini boleh dibilang orang tanpa ambisi. Tapi herannya.. dia bisa maju di bisnis MLM.
Yah.. smoga bisa di ambil hikmahnya saja.. bagi dia pribadi maupun karyawan Grey yang masih bekerja di sini. Selama masih diberi kesempatan bekerja, bekerja lah dengan baik .
Masih dalam keadaan bengong, teman saya yang lain pun berdatangan... dengan kalimat yang sama, "Inar di PHK????" Dan mereka kurang percaya, mengetahui saya memang BENAR-BENAR tidak mengetahui hal ini. Alasan yang mereka dengar, "perampingan"... wah.. BULLSHIT banget kalo itu yang jadi alasannya... karena semua orang sekantor tahu, kalo Grey terus menerus tambah orang.
Sampai akhirnya Nobon datang dan mencoba menjelaskan versi dia. Yang mana hal ini lebih masuk akal. Teman-teman masih penasaran, minta saya cari informasi dari "atasan".. saya langsung sms Managing Director saya. Dan dengan hasil... tidak jauh berbeda dengan apa yang diungkapkan Nobon.
Satu kata profesionalisme.
Dari dulu saya tahu, Inar ini boleh dibilang orang tanpa ambisi. Tapi herannya.. dia bisa maju di bisnis MLM.
Yah.. smoga bisa di ambil hikmahnya saja.. bagi dia pribadi maupun karyawan Grey yang masih bekerja di sini. Selama masih diberi kesempatan bekerja, bekerja lah dengan baik .
Thursday, April 14, 2005
Nasta ku sensitive...
Pagi tadi saya sudah buat Nasta menangis.. tangis yang memilukan.... ihik.. ihik....
Mata masih terlalu berat untuk dibuka.. abang sudah siap-siap mau shalat shubuh, ngelirik jam.. 5.30... tiba-tiba Nasta terbangun.. dan langsung bilang, "uwa.. uwa..." (keluar red.) Mau ga mau saya harus buka mata .. dan tujuan utama adalah kamar mandi. Sudah beberapa hari ini Nasta tidur tanpa menggunakan diaper, bagus kan? Tapi diwajibkan, begitu dia buka mata.. toilet lah tujuan utama.
Nah.. tadi Nasta pengen bawa handuk, guling Pooh, guling Dora dan boneka Dora nya.. ya terang lah ga bisa semuanya dia bawa... jadi saya bantu bawain guling Pooh dan guling Dora nya.. sambil nyuruh dia berdiri sendiri. Tanpa disangka dan diduga... Nasta menangis keras... memilukan... Lalu saya angkat dan tetap bawa ke kamar mandi, saya dudukan di toilet. Saya peluk dan dia balas memeluk kencang... sambil tetap menangis... menyedihkan...
Selesai menangis, saya bawa lagi masuk kamar untuk minum susu. Saya.. lagi-lagi.. tutup mata.. karena masih ngantuk.. Selesai dengan susu nya, Nasta minta keluar.. "bu.. bu.. uwa.." Tidak mau dengan ayah, tidak mau dengan Ira.. "bu.. bu... uwa" ya sudah.. saya berdiri dan keluar... menyusul Nasta dibelakang saya. Tidak lama.. terdengar lagi suara tangis....
Ternyata oh ternyata... Nasta mau saya menggendong dia, memeluk dia.. mendekap dia.. saat dia menangis, saya peluk dengan erat.. dan dia pun kembali memeluk saya dengan keras.. seakan-akan tidak ingin ditinggal saya lagi.. maafkan ibu Nak... Ibu ga tau....
Kasian Nasta, dia kangen ibu nya...
Mata masih terlalu berat untuk dibuka.. abang sudah siap-siap mau shalat shubuh, ngelirik jam.. 5.30... tiba-tiba Nasta terbangun.. dan langsung bilang, "uwa.. uwa..." (keluar red.) Mau ga mau saya harus buka mata .. dan tujuan utama adalah kamar mandi. Sudah beberapa hari ini Nasta tidur tanpa menggunakan diaper, bagus kan? Tapi diwajibkan, begitu dia buka mata.. toilet lah tujuan utama.
Nah.. tadi Nasta pengen bawa handuk, guling Pooh, guling Dora dan boneka Dora nya.. ya terang lah ga bisa semuanya dia bawa... jadi saya bantu bawain guling Pooh dan guling Dora nya.. sambil nyuruh dia berdiri sendiri. Tanpa disangka dan diduga... Nasta menangis keras... memilukan... Lalu saya angkat dan tetap bawa ke kamar mandi, saya dudukan di toilet. Saya peluk dan dia balas memeluk kencang... sambil tetap menangis... menyedihkan...
Selesai menangis, saya bawa lagi masuk kamar untuk minum susu. Saya.. lagi-lagi.. tutup mata.. karena masih ngantuk.. Selesai dengan susu nya, Nasta minta keluar.. "bu.. bu.. uwa.." Tidak mau dengan ayah, tidak mau dengan Ira.. "bu.. bu... uwa" ya sudah.. saya berdiri dan keluar... menyusul Nasta dibelakang saya. Tidak lama.. terdengar lagi suara tangis....
Ternyata oh ternyata... Nasta mau saya menggendong dia, memeluk dia.. mendekap dia.. saat dia menangis, saya peluk dengan erat.. dan dia pun kembali memeluk saya dengan keras.. seakan-akan tidak ingin ditinggal saya lagi.. maafkan ibu Nak... Ibu ga tau....
Kasian Nasta, dia kangen ibu nya...
Met ulang tahun Sayang....
Suami ku ulang tahun... ga ada yang special sih.. karena pagi-pagi udah sibuk mau nganterin mama ke airport. Light kiss aja sih udah :D
Pesen tiramisu dan pavlova ke Bunda Inong, ga nyobain :( ... gimana juga.. kantor nya jauh gitu..
Siang nya sengaja creambath dan blow rambut, dengan harapan diajak dinner. Ternyata oh ternyata... harapan tinggalah harapan... Ga terlalu malam juga sih pulang nya... tapi udah keburu males keluar rumah lagi..
And guess what?? Birthday man nya tidur dengan pulas nya ... menyusul Nasta.. lelap sampai pagi...
Well, selamat ulang tahun sayang.. smoga diberkahi Allah SWT, dimudahkan rejeki nya, diberi kesabaran dan semua yang Insyaa Allah bagus dari Allah SWT. Aminnnnnn... Jangan galak-galak lagi yah...
Pesen tiramisu dan pavlova ke Bunda Inong, ga nyobain :( ... gimana juga.. kantor nya jauh gitu..
Siang nya sengaja creambath dan blow rambut, dengan harapan diajak dinner. Ternyata oh ternyata... harapan tinggalah harapan... Ga terlalu malam juga sih pulang nya... tapi udah keburu males keluar rumah lagi..
And guess what?? Birthday man nya tidur dengan pulas nya ... menyusul Nasta.. lelap sampai pagi...
Well, selamat ulang tahun sayang.. smoga diberkahi Allah SWT, dimudahkan rejeki nya, diberi kesabaran dan semua yang Insyaa Allah bagus dari Allah SWT. Aminnnnnn... Jangan galak-galak lagi yah...
Monday, April 11, 2005
Hari ini : males kerja
Bener loh... beneran ngerasain I Hate Monday...
Entah karena pengaruh badan lagi ga enak (baca : flu) bisa juga karena lagi period. Pengennya sih ga masuk sekalian.
Pagi-pagi udah di-sms-in boss. Begini nih, kalo boss ga ke kantor, lebih cerewet dibanding dia ngantor. Ya masalah email lah (yg biasanya bikin dia super duper BT), masalah lain sih ga ada. Gila yah? Betapa teknologi itu bener2 bikin orang jadi "aneh". Boss gw itu, kalo ga bisa nge-cek email sehari aja, pasti langsung heboh. Wah.. beneran super duper heboh. Dia mau nya tiap hari terkesan sibuk. Kalo ada kesibukan.. langsung bingung... kesannya... no activity no good. Lebih sebel lagi, kalo dia lagi keluar negeri or kota. Tiap hari pasti nelpon, dengan satu kalimat andalan, "Any problem?" Ampunnnn deh... dia itu nelpon jam 8.30 pagi. Dimana orang-orang pun belum ada yg dateng... Terus kalo kantor sepi-sepi aja, ga ada laporan "problem" versi dia. Di kira orang-orang ga kerja. Duh.. ampun deh...
Tapi kok yah herannya, gw betah 9 tahun kerja ma' dia yah??
Well, hari ini gw lagi males kerja. Makan siang pun mengandalkan lasagna Pa' Djoko yang kemaren berulang tahun. Oh iya, lupa cerita... tadi pagi sengaja beli HOT MOCCA nya Starbuck. Agak lumayan dah tuh...
Kalo udah begini, semangat lagi deh ngurusin bisnis nya dengan harapan, segera pensiun, tapi tetap bisa menikmati hidup dengan baik. Amin
Entah karena pengaruh badan lagi ga enak (baca : flu) bisa juga karena lagi period. Pengennya sih ga masuk sekalian.
Pagi-pagi udah di-sms-in boss. Begini nih, kalo boss ga ke kantor, lebih cerewet dibanding dia ngantor. Ya masalah email lah (yg biasanya bikin dia super duper BT), masalah lain sih ga ada. Gila yah? Betapa teknologi itu bener2 bikin orang jadi "aneh". Boss gw itu, kalo ga bisa nge-cek email sehari aja, pasti langsung heboh. Wah.. beneran super duper heboh. Dia mau nya tiap hari terkesan sibuk. Kalo ada kesibukan.. langsung bingung... kesannya... no activity no good. Lebih sebel lagi, kalo dia lagi keluar negeri or kota. Tiap hari pasti nelpon, dengan satu kalimat andalan, "Any problem?" Ampunnnn deh... dia itu nelpon jam 8.30 pagi. Dimana orang-orang pun belum ada yg dateng... Terus kalo kantor sepi-sepi aja, ga ada laporan "problem" versi dia. Di kira orang-orang ga kerja. Duh.. ampun deh...
Tapi kok yah herannya, gw betah 9 tahun kerja ma' dia yah??
Well, hari ini gw lagi males kerja. Makan siang pun mengandalkan lasagna Pa' Djoko yang kemaren berulang tahun. Oh iya, lupa cerita... tadi pagi sengaja beli HOT MOCCA nya Starbuck. Agak lumayan dah tuh...
Kalo udah begini, semangat lagi deh ngurusin bisnis nya dengan harapan, segera pensiun, tapi tetap bisa menikmati hidup dengan baik. Amin
Flu Berat
Suara masih bindeng, kepala masih sedikit pusing.. tapi harus ngantor, karena besok ada workshop di Hotel Intercontinental MidPlaza. Paling tidak semua peralatan yang perlu dibawa sudah saya titipkan ke Pa' Pras.
Saya sakit, abang sakit, suster nya Nasta pun kena flu. H2C nih judul nya (harap-harap cemas), menunggu giliran Nasta kena Flu juga. Walaupun sambil berharap, semoga fisiknya cukup kuat untuk menahan gempuran virus yang mengelilinginya. Amin.
Tidak bisa tidak, makanan yang bergizi buat Nasta haruslah diberikan, tambahan vitamin, minum banyak cairan dan tidak bisa tidak... eucalyptus setiap hari.
Semoga Nasta kuat.
Saya sakit, abang sakit, suster nya Nasta pun kena flu. H2C nih judul nya (harap-harap cemas), menunggu giliran Nasta kena Flu juga. Walaupun sambil berharap, semoga fisiknya cukup kuat untuk menahan gempuran virus yang mengelilinginya. Amin.
Tidak bisa tidak, makanan yang bergizi buat Nasta haruslah diberikan, tambahan vitamin, minum banyak cairan dan tidak bisa tidak... eucalyptus setiap hari.
Semoga Nasta kuat.
Thursday, April 07, 2005
Kangen Nasta
Sudah 4 hari ini saya pulang malam terus. Bukan karena kerjaan kantor. Melainkan karena menunggu jemputan suami. Niat pulang duluan, belum terealisasikan.
Alhasil, saya pulang -- Nasta sudah tidur -- huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...... pagi-pagi.. cuma main sebentar... karena saya harus siap2 brangkat kantor.
Saya kangen Nasta......
Jadi ga sabaran pengen buru-buru wiken. Biar bisa main ma' Nasta.
Alhasil, saya pulang -- Nasta sudah tidur -- huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa...... pagi-pagi.. cuma main sebentar... karena saya harus siap2 brangkat kantor.
Saya kangen Nasta......
Jadi ga sabaran pengen buru-buru wiken. Biar bisa main ma' Nasta.
Tuesday, April 05, 2005
Jam 8.18pm
Hari gini masih di kantor?????????????????????????????????????
Saat ini menunjukkan pukul 8 lebih 18 menit waktu Buncit dan sekitarnya... dan gw masih di kantor... chatting dan nulis2 blog.
Menunggu suami dari arah Kali Malang.. mau pulang sendiri... kok yah belum tega dengan uang di dompet.. mengingat tarif taxi sudah naik 30%.
Tapi mungkin ada hikmah nya gw nunggu, paling tidak, blog gw dan Nasta sudah ada tambahan cerita. :D
Saat ini menunjukkan pukul 8 lebih 18 menit waktu Buncit dan sekitarnya... dan gw masih di kantor... chatting dan nulis2 blog.
Menunggu suami dari arah Kali Malang.. mau pulang sendiri... kok yah belum tega dengan uang di dompet.. mengingat tarif taxi sudah naik 30%.
Tapi mungkin ada hikmah nya gw nunggu, paling tidak, blog gw dan Nasta sudah ada tambahan cerita. :D
Ayam Belatung
Hush.. ini bukan resep baru.
Ini hanya hasil olahan pembantu mertua saya. Dan cukup membuat saya kapok (untuk sementara) makan ayam dan juga makan masakan olahan dia. Saya udah bilang ke pembantu saya (bukan pembantu mertua saya), "untuk sementara saya hanya mau makan masakan kamu." Agak susah sebenarnya.. karena di rumah mertua saya ini, yang masak si pembantu ini. Posisi pembantu saya hanya sekedar "membantu" jika diperlukan (untuk urusan masak).
Ceritanya hari ini saya membawa lauk ke kantor, berupa Kangkung Belacan buatan pembantu saya. Tapi pikir punya pikir.. masa cuma bawa kangkung aja. Akhirnya saya bawa juga ayam cabe ijo buatan pembantu mertua saya itu. "Ayam kampung, bu", katanya. Wah.. saya suka sekali ayam kampung, lebih gurih.
Saya makan kangkung dulu, baru nasi sedikit. Kangkung tinggal sedikit baru saya makan daging ayam nya. Ada yang aneh dengan ayam ini. Karena warnanya yang masih putih... ah.. cuek lah.. saya santap juga.. di mulut lagi mengunyah ayam ini... mata saya melihat ke potongan ayam yang telah saya gigit. Ada yang aneh...
OH.... MY .... GOD.......
Ada sesuatu di daging ayam itu... sesuatu seperti..... ulat kecil... ada satu... ups no.. dua... ups.. oh no... saya langsung mual... dan dengan segera memuntahkan makanan, membuang makanan ke tempat sampah.. minum air putih satu gelas.. dan lemas...
Telpon ke rumah, bicara dengan suster nya Nasta, memerintahkan "Buang ayam cabe ijo nya!!"
Astaghfirullah... apes banget yah???
Ini hanya hasil olahan pembantu mertua saya. Dan cukup membuat saya kapok (untuk sementara) makan ayam dan juga makan masakan olahan dia. Saya udah bilang ke pembantu saya (bukan pembantu mertua saya), "untuk sementara saya hanya mau makan masakan kamu." Agak susah sebenarnya.. karena di rumah mertua saya ini, yang masak si pembantu ini. Posisi pembantu saya hanya sekedar "membantu" jika diperlukan (untuk urusan masak).
Ceritanya hari ini saya membawa lauk ke kantor, berupa Kangkung Belacan buatan pembantu saya. Tapi pikir punya pikir.. masa cuma bawa kangkung aja. Akhirnya saya bawa juga ayam cabe ijo buatan pembantu mertua saya itu. "Ayam kampung, bu", katanya. Wah.. saya suka sekali ayam kampung, lebih gurih.
Saya makan kangkung dulu, baru nasi sedikit. Kangkung tinggal sedikit baru saya makan daging ayam nya. Ada yang aneh dengan ayam ini. Karena warnanya yang masih putih... ah.. cuek lah.. saya santap juga.. di mulut lagi mengunyah ayam ini... mata saya melihat ke potongan ayam yang telah saya gigit. Ada yang aneh...
OH.... MY .... GOD.......
Ada sesuatu di daging ayam itu... sesuatu seperti..... ulat kecil... ada satu... ups no.. dua... ups.. oh no... saya langsung mual... dan dengan segera memuntahkan makanan, membuang makanan ke tempat sampah.. minum air putih satu gelas.. dan lemas...
Telpon ke rumah, bicara dengan suster nya Nasta, memerintahkan "Buang ayam cabe ijo nya!!"
Astaghfirullah... apes banget yah???
Komputer
Dari hari Jum'at siang komputer saya "rusak". Dan dari kemaren saya numpang "kerja" di komputer Sri yang lagi cuti melahirkan. Kata Oom Awin, komputer saya sudah beres dari kemaren, tapi dia minta orang gedung yang mengerti listrik untuk cek arus listrik di ruangan saya. Karena sudah dua kali kejadian, komputer saya crash gara-gara hal ini.
Baru tadi orang gedung datang dengan hasil, kondisi arus listrik baik-baik saja. Hanya, posisi stop kontak nya kendor. Dan sudah diperbaiki. Sarannya, pake stabilizer.
Tadi setelah dari bank, saya coba cari stabilizer. Ditanya, mau yang berapa watt? Aduh.. saya kurang begitu paham. Saya coba telpon Denny, bagian IT. Dan dia janji untuk telpon saya lagi, karena dia harus melihat dulu.
Tahu ga sih? Sampai saya kembali ke kantor, dan sampai saya menulis cerita ini, Denny belum juga telpon saya untuk mengabari berapa watt stabilizer yang saya perlukan.
Sedangkan saya sudah membeli stabilizer nya.
Sungguh menyebalkan.
Baru tadi orang gedung datang dengan hasil, kondisi arus listrik baik-baik saja. Hanya, posisi stop kontak nya kendor. Dan sudah diperbaiki. Sarannya, pake stabilizer.
Tadi setelah dari bank, saya coba cari stabilizer. Ditanya, mau yang berapa watt? Aduh.. saya kurang begitu paham. Saya coba telpon Denny, bagian IT. Dan dia janji untuk telpon saya lagi, karena dia harus melihat dulu.
Tahu ga sih? Sampai saya kembali ke kantor, dan sampai saya menulis cerita ini, Denny belum juga telpon saya untuk mengabari berapa watt stabilizer yang saya perlukan.
Sedangkan saya sudah membeli stabilizer nya.
Sungguh menyebalkan.
Monday, April 04, 2005
Little Girl Cake nya Gede
Minggu kemaren, 3 April 2005 teman dekat saya Gede ulang tahun. Saya pesan kue ke Inong sudah beberapa hari sebelumnya. Sempet hari Jum'at sore, Nobon mengusulkan ide bentuk kue. Dengan berat hati, saya mencoba ngomong dengan Inong. Dan seperti dugaan saya, Inong keberatan, "ga ada "model" nya Mel" hihihihihihi..... ga mungkin juga suami nya jadi model..
So, tema kue tetap seperti yang direncanakan. Kue bentuk anak kecil. Kenapa kue anak kecil? Karena teman saya ini, pecinta anak-anak. Tengoklah ke laci meja kerjanya, maka anda akan menemukan puluhan foto anak-anak. Bukan... bukan... dia bukan pencari bakat...
Dan dengan "sumringah" Gede minta di photo bersama "anak" nya itu.
Gede.... gede..... smoga segera menemukan pendamping yang cocok dan segera pula punya anak. Biar tidak mengganggu anak orang lagi.
So, tema kue tetap seperti yang direncanakan. Kue bentuk anak kecil. Kenapa kue anak kecil? Karena teman saya ini, pecinta anak-anak. Tengoklah ke laci meja kerjanya, maka anda akan menemukan puluhan foto anak-anak. Bukan... bukan... dia bukan pencari bakat...
Dan dengan "sumringah" Gede minta di photo bersama "anak" nya itu.
Gede.... gede..... smoga segera menemukan pendamping yang cocok dan segera pula punya anak. Biar tidak mengganggu anak orang lagi.
Subscribe to:
Posts (Atom)