photo dirumah-nurina-merah-468.gif

Wednesday, April 01, 2009

Terjadi juga

Setelah sekian lama hanya membaca dari email-email orang tak di kenal, atau di koran-koran yang mana korbannya tidak juga saya kenal, sampailah takdirNya seorang sahabat dekat saya mengalami peristiwa naas tersebut.

Sahabat dekat saya menjadi korban perampokan di dalam taksi. Alhamdulillah tidak terjadi penganiayaan, penghinaan, atau apapun yang membuat trauma korban seumur hidup nya. Alhamdulillah. Memang hanya materi yang hilang, walaupun tetap akan menyisakan trauma tapi Insyaa Allah tidak membekas baik secara fisik maupun mental sahabat saya itu.

Peristiwa itu terjadi Jum'at malam, turun di Kuningan sahabat saya melanjutkan dengan taksi. Biasanya sahabat saya itu amat selektif memilih taksi, tapi karena mendung tebal, guntur menggelegar, satu pikiran di benak sahabat saya itu, "cepat sampai rumah" maka dia pun menghentikan sebuah taksi berbadan hijau. Tidak ada perasaan apapun pada awalnya, dia sempat menelpon suami dan adiknya di dalam taksi. Sampai di pecahan jembatan Kuningan, supir taksi mengarahkan taksi ke arah kiri jalan. Padahal teman saya hendak ke arah Menteng, yang seharusnya bisa ambil kanan. Sahabat saya langsung meminta supir taksi untuk segera ambil arah kanan. Awalnya supir taksi menurut, tapi tidak lama dia mengammbil jalur kiri lagi. Dengan reflek sahabat saya membuka pintu, tapi pintu tidak bisa di buka dari dalam. "Kena gw" itu batin dia. Dan dalam hitungan detik, masuklah dua orang ke dalam taksi sahabat saya itu.

Sahabat saya sempat menendang pria yang masuk dari pintu kiri, tapi pria dari pintu kanan berhasil memaksa dia untuk "tenang", sempat berontak, tapi mereka semakin kuat mencengkeram leher dan kaki sahabat saya itu. Cukup lama sahabat saya memberontak, tentunya disertai ancaman dari ketiga orang pria di dalam taksi itu. Sampai akhirnya sahabat saya itu tersadar, percuma dia melawan, akhirnya dia mencoba untuk tenang. Tas sahabat saya di ambil, di bongkar, diambillah apa yang mereka tuju. Handphone sahabat saya dimatikan, kartu ATM di ambil dan di paksa untuk memberikan nomor pin. Yang awalnya tidak diberikan oleh sahabat saya itu. Penjahat itu pun mengancam dan menghunus leher sahabat saya itu dengan kunci setir yang berujung tajam.

Demi keinginan untuk selamat dan bertemu anak dan suami, akhirnya sahabat saya memutuskan untuk "bekerja sama". Karena penjahatnya itu pun bilang, "lebih baik kerja sama, kami dapat uang, nona tidak akan kami apa-apakan. Daripada nona bersikeras tidak kasih, kami perkosa ramai-ramai, kami hajar nona, dan akhirnya nona toh memberikan juga." Akhirnya penjahat berhasil mendapatkan nomor pin, ambil sebatas maksimal kartu (kena 2 kartu yang di ambil). Dan sahabat saya ditinggalkan di daerah Sunter.

Cincin kawin dikembalikan, sim card dikembalikan, ipod balik (karena pas mereka lengah, sahabat saya berhasil ambil kembali ipod nya), barang belanjaan (abis belanja bulanan) dikembalikan, dan sahabat saya ALHAMDULILLAH selamat tiba di rumah.

Dasarnya sahabat saya ini suka ngobrol dengan siapapun, termasuk supir taksi, lucunya selama proses penyanderaan itu, mereka bisa "ngobrol". Sampai salah satu dari penjahat itu berkata, "enak saya bicara dengan nona ini, nyambung." Alamak...
Pun diberitahu oleh penjahat itu, bahwa target operasi mereka biasanya perempuan keturunan (cina). Tapi karena dari pagi mereka belum dapat korban, melayu pun tak apa. Sampai-sampai mereka bilang, "anggap aja ini apes nya nona, dan rejeki bagi kami." Gilingan!!!!

Sempet² nya juga sahabat saya itu bilang, "bang, hasil rampokan ini jangan buat judi dan main perempuan yah", plis deh jeng..

Hebatnya sahabat saya ini, dia bisa bereaksi cepat untuk bertindak tenang dan tidak gegabah. Sikap tenang memang diperlukan, dalam keadaan apapun.

Tips yang sudah sering dibaca, dan ternyata memang berguna akan saya tulis lagi :

~ tetap tenang, dan jangan panik. apalagi bertindak bodoh, karena itu akan merugikan diri sendiri.
~ usahakan tidak membawa kartu ATM lebih dari satu, dan dengan jumlah uang "seperlunya" saja.
~ tidak menggunakan asesoris berlebihan
~ jangan menggunakan "home", "suamiku", atau sejenisnya di ponsel kalian.
~ gunakan taksi dari perusahaan yang jelas
~ segera sms atau telpon suami / istri / sodara nomor badan taksi (apalagi jika menggunakan taksi ga jelas)

Smoga semua ini bisa jadi pelajaran buat kita semua, dan smoga sahabat saya bisa mengikhlaskan materi yang dia berikan ke penjahat itu.

No comments: