Suatu sore, duduk di samping saya seorang pengasuh anak yang sedang menggendong anak yang sudah bukan bayi lagi. Dia keberatan dengan anak asuh nya, dan sedikit menyesali kenapa anak itu tidak mau duduk tenang di kereta dorong nya.
Kesan pertama melihat anak yang di gendong itu, batin berkata, "pasti ada sesuatu dengan anak ini" dan ternyata dugaan saya benar. Bocah ganteng itu terkulai, tidak bisa menegakkan kepalanya, pandangan mata kosong. Subhanallah, apa yang telah terjadi anak ganteng?
Tak kuat menahan rasa ingin tahu, saya pun bertanya dengan pengasuhnya. Dapatlah cerita itu, terlahir normal, sampai di usia 3 tahun si anak terjatuh di kolam ikan, dan tenggelam cukup lama. Sehingga otak nya sempat kehilangan oksigen. Masyaa Allah!! Ditambahkan pula, semua itu terjadi karena kelalaian sang ayah, yang sedang menerima telpon dan tidak memperhatikan anak berusia 3 tahun itu mendekati kolam ikan. Dan tercebur.
Akibat dari kelalaian sang ayah, bocah ganteng itu harus mengalami nasib tergantung dengan orang seumur hidup nya. Sungguh, bocah itu ganteng sekali. Dan menurut pengasuh itu, ayah dan ibu nya sangat sayang dengan bocah itu, anak bungsu dari 3 bersaudara. Bocah ganteng itu setiap hari harus melakukan terapi, untuk membantu mengaktifkan syaraf-syaraf otak nya. Subhanallah.
Saya seperti diingatkan, bahwa Allah menitipkan anak-anak yang alhamdulillah secara fisik maupun mental normal. Diingatkan, bahwa tidak sewajarnya memarahi mereka hanya karena mereka malas gosok gigi sebelum tidur, memarahi mereka hanya karena mereka tidak mau tidur padahal ayah ibu nya sudah sangat mengantuk, memarahi mereka hanya karena meminta sesuatu dan ayah ibu nya tidak ingin membelikan (karena satu dan lain hal).
Ternyata kami memang harus lebih banyak sabar, menghadapi "kenakalan" anak-anak kami. Yang sebenarnya masih sangat wajar untuk ukuran anak-anak seusia mereka.
Ya Allah, terima kasih sudah Kau titipkan Puti Nasheeta dan Puti Nara Marteeza kepada kami, smoga kami bisa menjaga, mendidik mereka menjadi anak-anak yang sholeha, tangguh, mandiri, sabar, penyayang terhadap sesama. Aamiin.
Tanpa bermaksud apapun, saya salut terhadap teman dan saudara yang mempunyai anak autis atau penyakit apapun, smoga Allah memberikan kalian kesabaran dan keiklasan dalam mengasuh anak-anak kalian.
No comments:
Post a Comment