Allah Sayang Inong
Innalillahi wa'inna ilaihi roji'un. Jum'at pagi (1 September), perjalanan ke kantor gw dapat sms dari Rina, "Inong udah ga ada Mel." katanya. Ga percaya, karena semalam baca blog nya Hany, belum ada berita yang baru. Dibalasnya, tadi pagi Mel, jam 7 waktu Singapore. Gw langsung sms Luluk, menanyakan kepastian. Dan ternyata memang, Inong sudah tidak ada. Speechless. Air mata sudah menggantung di pelupuk mata.
Sampai kantor, ga ada keinginan lain, selain membuka blog nya Hany. Dan, ya Allah, Engkau Maha Mengetahui yang Terbaik untuk ummatMu. Tak ayal, air mata membanjiri pelupuk mata tanpa bisa dihentikan. Sesenggukan. Menatap layar monitor. Inong meninggal karena serangan jantung. Kenangan tentang Inong pun bermain-main di ingatan. Inong yang baik hati, ceria, yang tak henti menyuruh gw datang ke Singapore, "pokoknya kalo elo dateng ke singapore, lo nginep di tempat gw aja." Inong yang amat sangat menyayangi dan mengagumi kedua anaknya, Zidan & Syifa.
Ga akan ada lagi laporan mengenai polah Zidan dan Syifa yang menggemaskan, tidak ada lagi teman ngobrol (walaupun di Y!M), Nong masih banyak yang ingin gw tanyakan dan omongin ke elo. Masih banyak Nong.
Smoga Allah memberikan kesabaran dan ketabahan untuk mas Haris, Zidan & Syifa. Smoga mereka dilindungi Allah SWT.
Dan meninggalnya Inong ini memberikan hikmah buat gw, dan mungkin buat temen2 lain yang mengenal dan manyayangi Inong. Dan juga -TERNYATA- Inong mungkin sudah memiliki firasat, dari postingan di blog nya berjudul Terima kasih.
Terima kasih Inong sudah menjadi teman dekat, sahabat & saudara.
No comments:
Post a Comment