Setiap hari punya cerita
Setiap hari punya masalah
Yang pasti dari setiap masalah, setiap cerita, setiap kejadian .. baik yg gw hadapi sendiri maupun orang lain, pastinya membawa hikmah tersendiri.
Berita duka datang dari seorang teman. Mantan media buyer manager, mba' Vera meninggal dunia, Kamis 18 Mei 2006 pukul 10. Sosok Ibu yg funky, dengan logat Surabaya yang medok, sambil memegang sebatang rokok, kita bisa ngobrol dengan asik. Karena blio tidak pernah merasa, "senior" untuk sekedar ngobrol dengan kami yg muda-muda. Walaupun gw akui, tidak terlalu mengenal sosok blio dgn baik. Tapi ada beberapa hal yang bisa gw ambil pelajaran dari setiap ucapannya. Dan kami cukup terkejut juga, karena blio bisa "menyembunyikan" status single parent dari kami semua. FYI, blio meninggal karena kanker darah. Dan tidak seorangpun hingga yang bersangkutan pun tidak mengetahui penyakit yang di derita nya sampai akhir hayat nya. Terakhir sebelum masuk rumah sakit blio mengeluh mual, pusing dan lemas.
Gw coba ambil hikmah dari kejadian ini, Allah Maha Pemurah, Allah Maha Penyayang. Seandainya alm. M' Vera mengetahui penyakit nya dan harus terapi (tau sendiri kalo udah kena kanker, treatment apa-apa saja yg dilakukan), akan memberatkan M' Vera dan anak-anaknya. Betul ga sih?
Cita-cita gw banget tuh, meninggal tanpa merepotkan keluarga, khusnul khatimah.
Innalillahi wa'inna ilaihi roji'un. Smoga arwah m' Vera di terima Allah SWT, diterima semua amal dan ibadahnya. Dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amin.
Berita duka datang juga dari Yogyakarta dan sekitarnya. Sebuah gempa 5,9 skala richter terjadi dari arah Bantul - Jawa Tengah. Terakhir gw baca, sudah lebih dari 4000 korban yang meninggal. Innalillahi wa'inna ilaihi roji'un.
Musibah memang terjadi saat manusia lengah. Bayangkan saja, kejadian itu terjadi pagi hari, dimana orang-orang mungkin masih pada tertidur. Jika Allah punya kehendak, Kun Fayakun, terjadilah. Padahal, saat ini perhatian kita semua tertuju pada aktifitas Gunung Merapi. Kok ya ndilalah, gempa yang terjadi. Tak terhitung kerugian materi yg mereka alami. Smoga mereka semua mendapatkan kesabaran dan ketabahan dari Allah SWT. Amin.
Berita duka datang dari Padang. Adik nya (alm) Opa gw meninggal. Ibu telpon sambil nangis, memberitahu kabar duka ini. Tapi jujur aja, pada saat itu gw ngerasa "biasa" aja. Pertama, gw tidak terlalu mengenal sosok Opa Bur ini. (Almarhum tinggal di Padang), sedangkan gw dari kecil sampe sekarang di Jakarta. Ga ada ikatan batin antara gw pribadi dengan blio. Kalopun ketemu di jalan, gw yakin almarhum tidak akan mengenali gw sebagai cucu dari kakaknya. Gw sih pasti tau lah, karena paras blio kan mirip almarhum Opa gw. :D
Saat itu gw merasa seperti mantan boss gw (waktu kerja di majalah berita). Kami menganggap blio tidak punya perasaan, karena menolak memberikan ijin kepada staf nya untuk pulang kampung karena ayah teman gw itu meninggal. Gw lupa alasan persisnya, tapi kurang lebih adalah setiap orang (akan) meninggal. Waks??? (note: saat itu memang sedang deadline).
Dan gw baru mengerti, mungkin karena mantan boss gw itu tidak punya ikatan batin dengan ayah teman gw itu, jd blio bisa bilang seperti itu. Pengen tau kalo anak or istrinya meninggal, dia seperti apa yah? Hehehehe....
A mother of two beloved daughters, Nasta and Nara. A lovely wife for my lovely hubby.
Tuesday, May 30, 2006
Wednesday, May 10, 2006
Anak sakit bikin stres
Bener loh, anak sakit itu bikin stres. Apalagi kalo harus pergi kerja, trus melihat anak lemah tak berdaya.. itu tambah stress. Ata udah dari Sabtu kemaren sakit, waktu selametan di cibubur aja dia sama sekali ga mau makan. Tapi masih mau minum. Sabtu sore dah mulai hangat. Belum demam tinggi (menurut gw). Belajar dari pengalaman, she's strong enough to handle her sickness. Apalagi cuma flu. Bukan.. bukan gw meng-underestimate-kan penyakit flu. GW hanya ga mau gw, suami dan anak-anak gw ketergantungan dengan obat. Apalagi setelah gw tahu bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus, tidak bisa disembuhkan oleh antibiotik. Tolong di catat yah. :D
Agak panik sebenarnya melihat Nasta yg lemah tak berdaya, sambil terus mengingat-ingat panduan anak sakit. Dan so far belum ada yg perlu dikhawatirkan. Jadi gw sedikit lebih tenang. Memang Nasta lemas, karena dia tidak makan. Yang mengkhawatirkan dia tidak mau minum. Walaupun segala jenis permintaan minuman tersedia di meja, dari mulai air putih, jus, susu dan teh. Semua nya hanya di minum 1 teguk :(
Senin sore atas desakan ibu mertua, gw membawa Nasta ke dokter. Sebenarnya Senin itu Nasta udah mulai mau makan dan minum, jadi menurut gw sebenarnya sudah ga masalah. Tapi daripada kesalahan, pun suami bilang, konsultasi aja dulu, kan ga harus di kasih obat nantinya.
Jadilah gw dan Nasta antri di sebuah rumah sakit di kawasan Depok. Dalam hati sudah membatin, hari Senin, dokter anak pasti ngantri. Dan dugaan gw benar adanya, dapat nomer 50 pas gw dateng baru nomer 6. Huahahahahaha.... bisa bulukan deh gw ma' Nasta. Atas persetujuan suami, gw dan Nasta pulang ke rumah. Jika memungkinkan balik lagi jam 9 malam, jika tidak, ya besok pagi ke rumah pak dokter nya deh. Malam itu, Nasta sudah ber-aktifitas. Walaupun belum lincah seperti biasanya, tapi udah ga lemes lagi. Batuk sih masih.
Selasa pagi, ke dokter. Memang banyak lendir, kurangi coklat, makananan ringan. Emang lagi musimnya juga. Di kasih resep, racikan, polypharmacy :( Banyak banget jumlah obat di satu resep itu. Yang pasti ada antibiotik dan pengencer dahak. Ya sudah lah, toh gw udah ke dokter. Jadi obat nya nanti aja gw tebus. Brangkat lah gw ke kantor. Dan gw menasehati Nasta untuk banyak minum air putih. Pulang kantor, suami nyuruh tebus obat. Tebus aja dulu, minum atau tidak nya liat nanti Memang dasarnya sudah dilindungi Allah untuk tidak perlu mengkonsumsi obat kali yah? Karena dari 9 jenis obat yang terdapat di resep tersebut, 2 jenis tidak tersedia di apotik tersebut. Pfuih.. lega sekali rasanya.
Telpon rumah, si mbak laporan, Ata makannya banyak banget Bu. Alhamdulillah Udah mulai kelaperan kali yah?
Sampai rumah, senang nya melihat Nasta sudah lincah kembali.
Tapi tadi pagi, lagi-lagi dia susah di suruh minum air putih. Padahal batuk nya cukup sering. Ya Allah, semoga keputusan ku untuk menyuruh Nasta minum air putih yang banyak, makan yang banyak dan istirahat cukup benar adanya. Smoga Nasta cukup kuat untuk menahan sakit nya ini. Amin.
Bener loh, anak sakit itu bikin stres. Apalagi kalo harus pergi kerja, trus melihat anak lemah tak berdaya.. itu tambah stress. Ata udah dari Sabtu kemaren sakit, waktu selametan di cibubur aja dia sama sekali ga mau makan. Tapi masih mau minum. Sabtu sore dah mulai hangat. Belum demam tinggi (menurut gw). Belajar dari pengalaman, she's strong enough to handle her sickness. Apalagi cuma flu. Bukan.. bukan gw meng-underestimate-kan penyakit flu. GW hanya ga mau gw, suami dan anak-anak gw ketergantungan dengan obat. Apalagi setelah gw tahu bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus, tidak bisa disembuhkan oleh antibiotik. Tolong di catat yah. :D
Agak panik sebenarnya melihat Nasta yg lemah tak berdaya, sambil terus mengingat-ingat panduan anak sakit. Dan so far belum ada yg perlu dikhawatirkan. Jadi gw sedikit lebih tenang. Memang Nasta lemas, karena dia tidak makan. Yang mengkhawatirkan dia tidak mau minum. Walaupun segala jenis permintaan minuman tersedia di meja, dari mulai air putih, jus, susu dan teh. Semua nya hanya di minum 1 teguk :(
Senin sore atas desakan ibu mertua, gw membawa Nasta ke dokter. Sebenarnya Senin itu Nasta udah mulai mau makan dan minum, jadi menurut gw sebenarnya sudah ga masalah. Tapi daripada kesalahan, pun suami bilang, konsultasi aja dulu, kan ga harus di kasih obat nantinya.
Jadilah gw dan Nasta antri di sebuah rumah sakit di kawasan Depok. Dalam hati sudah membatin, hari Senin, dokter anak pasti ngantri. Dan dugaan gw benar adanya, dapat nomer 50 pas gw dateng baru nomer 6. Huahahahahaha.... bisa bulukan deh gw ma' Nasta. Atas persetujuan suami, gw dan Nasta pulang ke rumah. Jika memungkinkan balik lagi jam 9 malam, jika tidak, ya besok pagi ke rumah pak dokter nya deh. Malam itu, Nasta sudah ber-aktifitas. Walaupun belum lincah seperti biasanya, tapi udah ga lemes lagi. Batuk sih masih.
Selasa pagi, ke dokter. Memang banyak lendir, kurangi coklat, makananan ringan. Emang lagi musimnya juga. Di kasih resep, racikan, polypharmacy :( Banyak banget jumlah obat di satu resep itu. Yang pasti ada antibiotik dan pengencer dahak. Ya sudah lah, toh gw udah ke dokter. Jadi obat nya nanti aja gw tebus. Brangkat lah gw ke kantor. Dan gw menasehati Nasta untuk banyak minum air putih. Pulang kantor, suami nyuruh tebus obat. Tebus aja dulu, minum atau tidak nya liat nanti Memang dasarnya sudah dilindungi Allah untuk tidak perlu mengkonsumsi obat kali yah? Karena dari 9 jenis obat yang terdapat di resep tersebut, 2 jenis tidak tersedia di apotik tersebut. Pfuih.. lega sekali rasanya.
Telpon rumah, si mbak laporan, Ata makannya banyak banget Bu. Alhamdulillah Udah mulai kelaperan kali yah?
Sampai rumah, senang nya melihat Nasta sudah lincah kembali.
Tapi tadi pagi, lagi-lagi dia susah di suruh minum air putih. Padahal batuk nya cukup sering. Ya Allah, semoga keputusan ku untuk menyuruh Nasta minum air putih yang banyak, makan yang banyak dan istirahat cukup benar adanya. Smoga Nasta cukup kuat untuk menahan sakit nya ini. Amin.
Friday, May 05, 2006
Getting Old
Getting Old
Bulan ini genap 33 tahun umur ku. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah sudah memberikan kenikmatan, rezeki dan berkah sehingga aku bisa menikmati semua hal-hal baik dan buruk yang terjadi selama 33 tahun kehidupan ku. Punya suami, punya 2 putri yang cerdas, cantik dan bikin senang hati.
What’s next? Hhm... make a wish.
Gw berharap semoga kehidupan gw dan keluarga diberkahi Allah SWT, dihindarkan dari perbuatan sia-sia, smoga hidup nya menjadi lebih bermanfaat – baik untuk diri sendiri maupun orang banyak. Selalu bersyukur atas semua rezeki, kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT. Sabar dan tabah dalam menghadapi semua musibah yang telah dan akan di dapat. Smoga menjadi lebih dekat dengan Allah SWT. Smoga anak-anak gw terhindar dari hal-hal buruk, dan selalu dilindungi Allah SWT. Smoga gw bisa menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak-anak gw. Smoga gw menjadi anak yang berbakti dan bisa membahagiakan orang tua. Amin
Alhamdulillah banget, kalo gw suka kilas balik di kehidupan lalu gw, alhamdulillah Allah selalu melindungi gw dari perbuatan2 yang merugikan diri sendiri. Kalo di pikir-pikir gw jaman dulu bukannya orang rumahan juga. Apalagi setelah kerja. Gw suka traveling, sesekali dugem, dan Alhamdulillah gw tidak terjerumus ke hal-hal negative. Merokok tidak (karena memang gw ga suka asap rokok), alcohol tidak (pernah nyoba sekali dan ternyata gw alergi. Hihihih norak banget ga sih?), free sex tidak (yah.. nakal-nakal dikit wajar lah.. LOL). Dan gw inget banget, mungkin alas an gw bisa tidak sampe keluar jalur adalah nasehat ibu tercinta. Simple banget kok. Blio Cuma ingin anak-anaknya tidak sampe bikin malu orang tua. That’s it! Makanya gw berusaha untuk tidak bikin repot orang tua gw. Walaupun belum bisa dikatakan berhasil dan membahagiakan orang tua, paling tidak gw cukup bangga karena tidak merepotkan orang tua sekarang ini. Eh.. sesekali direpotin ngurus cucu ga apa-apa dong. Terutama kalo pas mo lebaran. :D
Ke depan, tentunya gw punya banyak harapan. Namanya juga manusia. Gw pengen kaya raya. Gw pengen menjadi orang kaya yang bermanfaat buat orang sekitar. Bisa membantu sesama, bisa membahagiakan orang lain. Gw pengen dengan kekayaan gw itu, bisa lebih mendekatkan gw ke Allah SWT. (note: naik haji perlu uang banyak kan?) Ya Allah, jika permohonan/harapan ini memberikan kebaikan / manfaat baik buat kami sekeluarga, maka kabulkanlah. Amin
Bulan ini genap 33 tahun umur ku. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah sudah memberikan kenikmatan, rezeki dan berkah sehingga aku bisa menikmati semua hal-hal baik dan buruk yang terjadi selama 33 tahun kehidupan ku. Punya suami, punya 2 putri yang cerdas, cantik dan bikin senang hati.
What’s next? Hhm... make a wish.
Gw berharap semoga kehidupan gw dan keluarga diberkahi Allah SWT, dihindarkan dari perbuatan sia-sia, smoga hidup nya menjadi lebih bermanfaat – baik untuk diri sendiri maupun orang banyak. Selalu bersyukur atas semua rezeki, kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT. Sabar dan tabah dalam menghadapi semua musibah yang telah dan akan di dapat. Smoga menjadi lebih dekat dengan Allah SWT. Smoga anak-anak gw terhindar dari hal-hal buruk, dan selalu dilindungi Allah SWT. Smoga gw bisa menjadi istri dan ibu yang baik untuk suami dan anak-anak gw. Smoga gw menjadi anak yang berbakti dan bisa membahagiakan orang tua. Amin
Alhamdulillah banget, kalo gw suka kilas balik di kehidupan lalu gw, alhamdulillah Allah selalu melindungi gw dari perbuatan2 yang merugikan diri sendiri. Kalo di pikir-pikir gw jaman dulu bukannya orang rumahan juga. Apalagi setelah kerja. Gw suka traveling, sesekali dugem, dan Alhamdulillah gw tidak terjerumus ke hal-hal negative. Merokok tidak (karena memang gw ga suka asap rokok), alcohol tidak (pernah nyoba sekali dan ternyata gw alergi. Hihihih norak banget ga sih?), free sex tidak (yah.. nakal-nakal dikit wajar lah.. LOL). Dan gw inget banget, mungkin alas an gw bisa tidak sampe keluar jalur adalah nasehat ibu tercinta. Simple banget kok. Blio Cuma ingin anak-anaknya tidak sampe bikin malu orang tua. That’s it! Makanya gw berusaha untuk tidak bikin repot orang tua gw. Walaupun belum bisa dikatakan berhasil dan membahagiakan orang tua, paling tidak gw cukup bangga karena tidak merepotkan orang tua sekarang ini. Eh.. sesekali direpotin ngurus cucu ga apa-apa dong. Terutama kalo pas mo lebaran. :D
Ke depan, tentunya gw punya banyak harapan. Namanya juga manusia. Gw pengen kaya raya. Gw pengen menjadi orang kaya yang bermanfaat buat orang sekitar. Bisa membantu sesama, bisa membahagiakan orang lain. Gw pengen dengan kekayaan gw itu, bisa lebih mendekatkan gw ke Allah SWT. (note: naik haji perlu uang banyak kan?) Ya Allah, jika permohonan/harapan ini memberikan kebaikan / manfaat baik buat kami sekeluarga, maka kabulkanlah. Amin
Back to Work
Back to work
Tiga bulan full di rumah setelah melahirkan putri cantik yang kami nama kan Puti Nara Marteeza tidak membuat gw rajin menulis blog. Alasan klasik, disibukkan oleh dua orang anak, menjadikan gw bener2 harus mencuri waktu untuk sekedar membuka computer.
Back to work. Apakah berarti gw akan punya waktu atau bisa mencuri-curi waktu untuk selalu meng-ap-det blog gw dan Nasta? Kita lihat saja nanti.
Hari pertama kerja, ditandai dengan demo buruh. Hmm.. jujur aja, gw kurang terlalu paham mengenai UU tersebut, tapi gw pernah baca pasal-pasal yang merugikan karyawan. Walaupun tidak terjun ke jalan untuk demo, sebagai buruh – gw dukung!
Situasi kantor ga jauh beda waktu gw tinggal. Hanya beda nya waktu gw tinggal, masih di basement, sekarang balik ke lt. 5. Trus beberapa teman resign, ada juga teman baru. Selebihnya, masih orang yang sama. :D
Tugas kantor, masih sama. Hanya ditambah tanggung jawab untuk setiap urusan yang berhubungan dengan keuangan di departemen ini. Naik gaji? I wish!
Menempati cubicle pojok, sendiri, ditemani kertas-kertas, dus-dus, box files yang menumpuk. Karena cubicle gw dekat dengan gudang. Tapi lumayan strategis lah. Kalo gw dateng terlambat, ga ada yg notice. :D
Yah.. welcome back to the real world. Perusahaan yang sudah menafkahi gw selama (hampir) 10 tahun. GILA.. 10 TAHUN GW KERJA DI GREY. Kira-kira berapa tahun lagi gw di kantor ini yah? (Tetap berharap bisa pindah kantor).
Tiga bulan full di rumah setelah melahirkan putri cantik yang kami nama kan Puti Nara Marteeza tidak membuat gw rajin menulis blog. Alasan klasik, disibukkan oleh dua orang anak, menjadikan gw bener2 harus mencuri waktu untuk sekedar membuka computer.
Back to work. Apakah berarti gw akan punya waktu atau bisa mencuri-curi waktu untuk selalu meng-ap-det blog gw dan Nasta? Kita lihat saja nanti.
Hari pertama kerja, ditandai dengan demo buruh. Hmm.. jujur aja, gw kurang terlalu paham mengenai UU tersebut, tapi gw pernah baca pasal-pasal yang merugikan karyawan. Walaupun tidak terjun ke jalan untuk demo, sebagai buruh – gw dukung!
Situasi kantor ga jauh beda waktu gw tinggal. Hanya beda nya waktu gw tinggal, masih di basement, sekarang balik ke lt. 5. Trus beberapa teman resign, ada juga teman baru. Selebihnya, masih orang yang sama. :D
Tugas kantor, masih sama. Hanya ditambah tanggung jawab untuk setiap urusan yang berhubungan dengan keuangan di departemen ini. Naik gaji? I wish!
Menempati cubicle pojok, sendiri, ditemani kertas-kertas, dus-dus, box files yang menumpuk. Karena cubicle gw dekat dengan gudang. Tapi lumayan strategis lah. Kalo gw dateng terlambat, ga ada yg notice. :D
Yah.. welcome back to the real world. Perusahaan yang sudah menafkahi gw selama (hampir) 10 tahun. GILA.. 10 TAHUN GW KERJA DI GREY. Kira-kira berapa tahun lagi gw di kantor ini yah? (Tetap berharap bisa pindah kantor).
Subscribe to:
Posts (Atom)