Sejak sebelum menikah pun saya berkeinginan anak-anak saya akan memanggil saya dengan sebutan Ibu. Bukan Mama. Ternyata tingkat kesulitan bagi seorang anak batita mengucapkan kata "IBU" cukup tinggi juga. Terbukti sewaktu Nasta seumuran Nara (<2 thn) dia tidak bisa mengucapkan "Ibu". Tapi dengan lantang dari umur 9 bulan sudah bisa mengucapkan "Ayah". Sedih? Pastinya!! Alhasil sempat sekali waktu Nasta memanggil saya dengan sebutan "Yeye". Hahahaha... ntah darimana dia mendapatkan ide untuk menyebut Yeye itu, dan sebutan itu berlangsung cukup lama. Sampai akhirnya Nasta sudah bisa menyebut Ibu. Alhamdulillah.
Lain Nasta lain pula Nara. Dia cukup fasih mengucapkan kata "Ayah" dari sejak bisa mengeluarkan suara (agak hiperbola dikit boleh dong). Tapi untuk menyebut kata "Ibu" diperlukan usaha dan kesabaran saya sebagai Ibu nya untuk mendengar Nara memanggil saya Ibu. Hiks..
Kalau kami mencontohkan pengucapan "I-BU", dia hanya memonyongkan mulutnya menyerupai seruan "BU", tapi tidak ada suara. Kekekekekkkk... Ada untung nya juga sih, karena dia belum bisa bilang "ibu", jadi kalo terbangun tengah malam yang dipanggil adalah "AYAH". hahahahaha.... jadilah si ayah yang bangun meladeni keinginannya, si ibu? tetep tidur dong..
Sampai akhirnya Nara bisa mengucapkan kata "bu". Alhamdulillah. Eitss.. jangan senang dulu, karena Nara tidak mengucapkan "Ibu", melainkan "A-bu" waksss... dan jadilah beberapa saat Nara manggil saya dengan sebutan Abu. Sesekali dia bisa juga mengucapkan I-BU, atau E-BU. Yang penting "BU" nya jelas deh. Hehehehe...
Kesenangan itu tidak berlangsung lama, karena saat ini Nara memanggil saya dengan sebutan "ibi". Pfewww...
"ndi, bi. ndi" yang artinya mandi ibu, mandi.
1 comment:
Lucu anak2 itu.., awalnya belum bisa, gede dikit..denger temennya punya panggilan yg beda, ikut2an ganti..
skrg daku bertahan di Mamay di Mel :D
Post a Comment