Sependek ingatan saya, Ibu tercinta tidak menjelaskan tentang haid ke saya. Tapi mungkin saya benar-benar lupa. Tapi saya memutuskan untuk memberitahu Nasta, hal-hal yang perlu dia ketahui.
Hal pertama yang saya lakukan adalah mencium kepala Nasta. Dan memberitahu hal dasar cara menggunakan pembalut. Wajib mencuci celana yang terkena noda, juga membersihkan pembalut terlebih dulu sebelum membungkus rapi dengan koran bekas untuk dibuang ke tempat sampah.
Tidak ada keluhan sakit perut, atau badan pegel dari Nasta. Tidak juga menangis. Saat menjelang tidur, kata-kata bijak memberikan pengertian ke Nasta pun terucap.
Nak, kamu sudah besar sekarang. Shalat 5 waktu jangan di tinggal, karena saat ini dosa-dosa sudah kakak tanggung sendiri. Belajar menutup aurat jika keluar rumah. Jangan malas mandi, karena remaja yang sudah baliq mudah terkena bau badan. Pintar-pintar jaga diri, jaga sikap ya nak.
Anak bayi Ibu sudah remaja. Menangis haru dan terselip kekhawatiran.
Ya Allah, lindungi dan jaga anak-anak perempuanku. Mampukan saya dan suami membimbing mereka jadi wanita sholeha, tangguh, mandiri, penyayang. Dan kelak mendapatkan suami sholeh. Mampukan saya dan suami memberikan pendidikan yang terbaik bagi mereka, limpahkan rejeki yang barokah kepada suami, saya, nasta dan nara.
Satukan kami kembali dalam surga Mu ya Allah. Aamiin allahuma aamiin
No comments:
Post a Comment