Jadwal remedial ujian teori SIM A sudah ditunggu-tunggu. Setelah minggu lalu gagal, baca di sini ya. Rasa khawatir (takut ga lulus lagi), deg-deg-an, pusing karena baca UU Lalu Lintas no. 22 Tahun 2009 yang berlembar-lembar (baca dari komputer kok, karena sayang lah kalau pake di print) dan juga latihan lagi ujian online. Insyaa Allah saya sudah lebih siap.
Tentu saja di tambah shalat Hajat, minta doa Ibu dan suami serta anak-anak ... wkwkkwkw... kalah deh ujian waktu jaman sekolah dulu. Lebih siap lah.
Brangkat barengan anak-anak yang mau sekolah, jalanan pagi plus hujan tentunya bikin macet dong. Uni Anis memilih mencoba lewat jalur Gunung Putri - Citereup untuk menuju Cibinong. Karena dikhawatirkan jalan trans yogi macet sampai Cibubur Junction. Saya bilang sih, ga tau di situ macet atau tidak, karena emang ga pernah lewat situ di jam kerja kan. Trial deh, akhirnya kami lewat Wanaherang - Gunung Putri - Citeureup - Cibinong. Dan yang buat pengen tahu atau pengen nyoba rute ini, ga usah dicoba deh kalau tidak terpaksa hehehehe.... Jalanannya banyak yang rusak, banyak "kubangan" di tengah jalan. Ditambah truk / container juga tidak sedikit, karena memang rute tersebut banyak pabrik. Bikin pantat pegel :(
Berharap bisa sampai Pemda Cibinong pagi, tiba disana jam 10an juga. Langsung menyerahkan kertas tanda TIDAK LULUS UJIAN TEORI dibagian pendaftaran lalu di minta menunggu. Tidak lama, mungkin karena sepi yang ujian, saya dan uni Anis dipanggil. Baca doa? Tentu! Komat kamit deh sebelum mulai, sampai tangan terasa dingin karena keinginan untuk berhasil begitu tinggi. Ciyaaaa :D
Malam sebelumnya saya sempatkan mencari informasi tentang rambu lalu lintas, dan Alhamdulilah sekitar 8 soal tentang rambu. Tentu saya lebih hati-hati mengerjakannya, dan Allah Maha Baik. Saya lulus dengan nilai 77 dan uni Anis mendapatkan nilai 80.
Pfewww... senangnyaaaaaaaaaa....
Selanjutnya ke loket pembayaran dan mengisi formulir lengkap. Biaya bikin SIM A baru adalah Rp. 120.000
Lanjut photo, oh iya sebelum dipanggil photo dandan dulu aja. Biar cakepan dikit ^.^ Proses photo dan pengambilan sidik jari tidak lama kok, begitu juga proses SIM jadi. Ada biaya tambahan lain yakni kartu asuransi kecelakaan diri pengemudi sebesar Rp. 30.000.
Jadi ya untuk buat SIM dengan cara urus sendiri ini, total biaya yang diperlukan sekitar Rp. 170.000 saja.
Udah ga jaman lagi ngurus SIM pake calo :)
Sukses ya!
A mother of two beloved daughters, Nasta and Nara. A lovely wife for my lovely hubby.
Wednesday, January 09, 2013
Friday, January 04, 2013
Cara Membuat SIM A
Akhirnyaaaaaaa....
Mungkin kata itulah yang bisa saya keluarkan, akhirnya mau bikin surat ijin mengemudi :D (itu maksudnya)
Saya ceritain dulu proses nya ya, jadi buat teman-teman yang mau ngurus SIM di Polres Cibinong bisa punya gambaran.
Usahakan datang pagi yaa, loket buka jam 08.00
Karena seminggu sebelumnya saya datang 10 menit lewat dari jam 11, loket pendaftaran sudah tutup :(
Sampai loket hanya disuruh ambil map, dan diarahkan ke klinik dokter yang berjarak sekitar 200 meter dari loket pendaftaran, ke arah masjid menuju gang kecil. Lokasi klinik di belakang polres. Ambil nomor yang sudah disiapkan ditusukan besi, lalu duduk manis aja dulu. Ada warung kecil kok kalau mau sarapan atau beli minum dulu, toilet nya juga cukup bersih. Karena saat saya datang sudah pegang nomor 118, dan yang masuk periksa itu baru nomor 40-an.
Ga sampai 1 jam, nomor 118 pun dapat giliran. Periksa tinggi dan berat badan. Hasilnya? Tinggi saya 146cm dan berat 47kg. Mungil kan? Lalu cek tensi dan hasilnya 110 / 70 - alhamdulillah bagus. Cek mata dengan membaca angka yang kartu mozaik. Terus apalagi? Udah kok. Oh iya, untuk dapetin surat dokter ini, bayar Rp. 20.000 per orang.
Oh iya, didalam amplop itu foto kopi ktp dan surat dokter nya yah. Saya balik ke loket pendaftaran dan diminta untuk menunggu giliran di tempat ujian praktek. Rasa percaya diri yang cukup tinggi di awal langsung ngedrop melihat orang-orang dan keahlian yang harus dimiliki untuk lulus ujian praktek ini. Kenapa? Karena saya belum terlalu ahli parkir mobil. Apalagi paralel mundur! Walaupun udah pernah liat di youtube, tetap aja ga yakin. Dan bikin tambah stres karena ratio kelulusan 7 : 1 !!
Iya, dari 7 orang yang ujian, hanya 1 yang lulus. Padahal saya yakin, semua yang ambil ujian ini sudah biasa mengendarai kendaraan mobil. Keuntungan yang mungkin bisa menolong saya adalah kendaraan yang digunakan biasa saya gunakan sehari-hari yakni Suzuki APV. Selanjutnya giliran kakak ipar saya yang memang sudah puluhan tahun nyetir, hanya karena SIM Depok nya hilang dan dia malas urus mutasi. "Bikin baru aja deh," katanya.
Dan alhamdulillah, setelah lebih dari 7 orang PRIA (iya pria, kakak ipar saya adalah perempuan pertama yang ujian praktek hari itu) Uni Anis dinyatakan lulus ujian praktek.
Tiba giliran saya, pak polisi yang jadi tukang parkir sekaligus hakim bagi peserta ujian memanggil nama saya dan memberi pesan singkat, "Santai aja bu, tadi udah liat kan kakak nya. Diikuti aja gerakannya"
Masuk mobil, pak polisi yang jadi navigator pun menenangkan saya, "Tenang aja bu, santai. Saya bantu kok"
Parkir paralel mundurnya ga boleh maju mundur gitu loh, harus mundur sekali dan maju sekali. Gubrak! Jadi posisi setir menentukan banget. Alhamdulillah, berhasil. Yeaaayy...
Parkir mundur normal, berhasil. Yeayy.... kalau yang ini kan emang sudah biasa juga. Walaupun suka mepet-mepet :p
Lanjut ke jalan tanjakan, "ga boleh berhenti", oh iya tanjakannya sekitar 30 derajat lalu datar 5 meter dan langsung turunan. Selanjutnya slalom (eh, slalom ya namanya?) yang jalan mengular ngelewatin patok-patok gitu. Waktu liat orang-orang ujian, saya sempet khawatir tuh, "duh.. kan harus patah banget untuk bisa lewatin setiap patoknya", tapi alhamdulillah... saya berhasil!!
Yeay...!! Baik saya dan Uni Anis berhasil lolos ujian praktek. Selanjutnya adalah ujian teori. Saya berusaha tenang, dan kembali meningkatkan rasa percaya diri wkwkwkw.... 2 -3 x coba ujian teori online, gagal terus. Lah emang saya ga pernah belajar, apalagi kalau ada soal yang berhubungan dengan muatan truk, denda tilang, dll.
Menunggu cukup lama, akhirnya giliran kami dipanggil. Ada pencetan tombol di setiap kursi yang kami duduki. 30 soal akan diberikan selama 30 menit, dengan pembagian waktu 1 soal = 1 menit.
5 soal pertama saya bisa jawab dan benar (ada kunci jawabannya setelah akhir soal), soal berikutnya saya sempat "curang" karena ada jawaban di akhir soal, saya menjawab SETELAH kunci soal muncul!!! Ketololan ini berlangsung sekitar 5 - 7 soal. Kenapa saya bilang ketololan, ya karena kalau kunci soal sudah muncul, berarti 60 detik waktu untuk menjawab soal kan sudah habis, jadi jawaban saya dianggap kosong!! Gubrak!
Karena sudah kesel merasa tolol gitu, saya jadi kehilangan mood, lah? merasa sudah lebih dari 10 soal yang salah. Sedangkan dinyatakan lulus jika 18 dari 30 soal yang diberikan benar.
Dan hasilnya? Saya tidak lulus! Nilai perolehan pun minim banget, hanya 34 dari 60 yang dibutuhkan. Berasa tolol ga sih? Uni Anis pun tidak lulus, tapi dia lebih nyesek, karena hanya butuh 3 point lagi untuk standard kelulusan, iya dia dapat nilai 57.
Minggu depan jadwal remedial (kata Nasta Nara : "Ibu remedial ya?" )
Bantu doa semoga saya lulus ujian teori yaaa... Harus baca UU Lalu Lintas dan latihan ujian teori online di sini nih.
Oh iya, saya belum bayar apapun loh. Mungkin bayar kalau kita lulus dan dapat SIM ya, biaya nya tertera di papan pengumuman adalah Rp. 120.000,-
Jadi yang mau bikin SIM di Polres Cibinong, siapin aja foto kopi ktp, latihan parkir mobil mundur paralel dan slalom, juga belajar teori yah.
Alamat Polres: Jl. Tegar Beriman Cibinong Bogor (biasa dikenal Pemda Cibinong)
Mungkin kata itulah yang bisa saya keluarkan, akhirnya mau bikin surat ijin mengemudi :D (itu maksudnya)
Saya ceritain dulu proses nya ya, jadi buat teman-teman yang mau ngurus SIM di Polres Cibinong bisa punya gambaran.
Usahakan datang pagi yaa, loket buka jam 08.00
Karena seminggu sebelumnya saya datang 10 menit lewat dari jam 11, loket pendaftaran sudah tutup :(
Sampai loket hanya disuruh ambil map, dan diarahkan ke klinik dokter yang berjarak sekitar 200 meter dari loket pendaftaran, ke arah masjid menuju gang kecil. Lokasi klinik di belakang polres. Ambil nomor yang sudah disiapkan ditusukan besi, lalu duduk manis aja dulu. Ada warung kecil kok kalau mau sarapan atau beli minum dulu, toilet nya juga cukup bersih. Karena saat saya datang sudah pegang nomor 118, dan yang masuk periksa itu baru nomor 40-an.
Ga sampai 1 jam, nomor 118 pun dapat giliran. Periksa tinggi dan berat badan. Hasilnya? Tinggi saya 146cm dan berat 47kg. Mungil kan? Lalu cek tensi dan hasilnya 110 / 70 - alhamdulillah bagus. Cek mata dengan membaca angka yang kartu mozaik. Terus apalagi? Udah kok. Oh iya, untuk dapetin surat dokter ini, bayar Rp. 20.000 per orang.
Oh iya, didalam amplop itu foto kopi ktp dan surat dokter nya yah. Saya balik ke loket pendaftaran dan diminta untuk menunggu giliran di tempat ujian praktek. Rasa percaya diri yang cukup tinggi di awal langsung ngedrop melihat orang-orang dan keahlian yang harus dimiliki untuk lulus ujian praktek ini. Kenapa? Karena saya belum terlalu ahli parkir mobil. Apalagi paralel mundur! Walaupun udah pernah liat di youtube, tetap aja ga yakin. Dan bikin tambah stres karena ratio kelulusan 7 : 1 !!
Iya, dari 7 orang yang ujian, hanya 1 yang lulus. Padahal saya yakin, semua yang ambil ujian ini sudah biasa mengendarai kendaraan mobil. Keuntungan yang mungkin bisa menolong saya adalah kendaraan yang digunakan biasa saya gunakan sehari-hari yakni Suzuki APV. Selanjutnya giliran kakak ipar saya yang memang sudah puluhan tahun nyetir, hanya karena SIM Depok nya hilang dan dia malas urus mutasi. "Bikin baru aja deh," katanya.
Dan alhamdulillah, setelah lebih dari 7 orang PRIA (iya pria, kakak ipar saya adalah perempuan pertama yang ujian praktek hari itu) Uni Anis dinyatakan lulus ujian praktek.
Tiba giliran saya, pak polisi yang jadi tukang parkir sekaligus hakim bagi peserta ujian memanggil nama saya dan memberi pesan singkat, "Santai aja bu, tadi udah liat kan kakak nya. Diikuti aja gerakannya"
Masuk mobil, pak polisi yang jadi navigator pun menenangkan saya, "Tenang aja bu, santai. Saya bantu kok"
Parkir paralel mundurnya ga boleh maju mundur gitu loh, harus mundur sekali dan maju sekali. Gubrak! Jadi posisi setir menentukan banget. Alhamdulillah, berhasil. Yeaaayy...
Parkir mundur normal, berhasil. Yeayy.... kalau yang ini kan emang sudah biasa juga. Walaupun suka mepet-mepet :p
Lanjut ke jalan tanjakan, "ga boleh berhenti", oh iya tanjakannya sekitar 30 derajat lalu datar 5 meter dan langsung turunan. Selanjutnya slalom (eh, slalom ya namanya?) yang jalan mengular ngelewatin patok-patok gitu. Waktu liat orang-orang ujian, saya sempet khawatir tuh, "duh.. kan harus patah banget untuk bisa lewatin setiap patoknya", tapi alhamdulillah... saya berhasil!!
Yeay...!! Baik saya dan Uni Anis berhasil lolos ujian praktek. Selanjutnya adalah ujian teori. Saya berusaha tenang, dan kembali meningkatkan rasa percaya diri wkwkwkw.... 2 -3 x coba ujian teori online, gagal terus. Lah emang saya ga pernah belajar, apalagi kalau ada soal yang berhubungan dengan muatan truk, denda tilang, dll.
Menunggu cukup lama, akhirnya giliran kami dipanggil. Ada pencetan tombol di setiap kursi yang kami duduki. 30 soal akan diberikan selama 30 menit, dengan pembagian waktu 1 soal = 1 menit.
5 soal pertama saya bisa jawab dan benar (ada kunci jawabannya setelah akhir soal), soal berikutnya saya sempat "curang" karena ada jawaban di akhir soal, saya menjawab SETELAH kunci soal muncul!!! Ketololan ini berlangsung sekitar 5 - 7 soal. Kenapa saya bilang ketololan, ya karena kalau kunci soal sudah muncul, berarti 60 detik waktu untuk menjawab soal kan sudah habis, jadi jawaban saya dianggap kosong!! Gubrak!
Karena sudah kesel merasa tolol gitu, saya jadi kehilangan mood, lah? merasa sudah lebih dari 10 soal yang salah. Sedangkan dinyatakan lulus jika 18 dari 30 soal yang diberikan benar.
Dan hasilnya? Saya tidak lulus! Nilai perolehan pun minim banget, hanya 34 dari 60 yang dibutuhkan. Berasa tolol ga sih? Uni Anis pun tidak lulus, tapi dia lebih nyesek, karena hanya butuh 3 point lagi untuk standard kelulusan, iya dia dapat nilai 57.
Minggu depan jadwal remedial (kata Nasta Nara : "Ibu remedial ya?" )
Bantu doa semoga saya lulus ujian teori yaaa... Harus baca UU Lalu Lintas dan latihan ujian teori online di sini nih.
Oh iya, saya belum bayar apapun loh. Mungkin bayar kalau kita lulus dan dapat SIM ya, biaya nya tertera di papan pengumuman adalah Rp. 120.000,-
Jadi yang mau bikin SIM di Polres Cibinong, siapin aja foto kopi ktp, latihan parkir mobil mundur paralel dan slalom, juga belajar teori yah.
Alamat Polres: Jl. Tegar Beriman Cibinong Bogor (biasa dikenal Pemda Cibinong)
Subscribe to:
Posts (Atom)