photo dirumah-nurina-merah-468.gif

Tuesday, June 26, 2007

Asa

Kehilangan kesempatan pastinya bikin semua orang sedih, dan mungkin semuanya akan berpikir, seandainya kita bisa kembali ke suatu masa dimana kita bisa memperbaiki sesuatu sehingga kita tidak kehilangan kesempatan itu.

Tapi mungkin sebagian besar orang akan mengatakan, ambil hikmah dari semua kejadian dan belajar dari kegagalan. Saya 100% setuju. Saya pun berusaha untuk ikhlas dan semoga lebih mengerti dari kegagalan saya ini.

Mengawali kejadian ini pun, saya sudah berusaha untuk berpikir positif dan siap kecewa jika hasilnya tidak sesuai keinginan. Menjalani proses sebaik-baiknya. Dan berdoa, jika memang hal ini terbaik dari Allah SWT, please make it happen. Tapi jika tidak, smoga saya diberi kesabaran, keihlasan dan pengertian akan semua hal ini.

Ya Allah, Engkau lah yang Maha Mengetahui apa-apa yang terbaik buat ummat Mu ini. Berkahilah kehidupan kami sekeluarga. Amiiin.

Friday, June 08, 2007

Ulah Nasta

Potong Rambut

Akhirnya.... iya, kalo boleh saya bilang "akhirnya" kejadian ini terjadi juga di anak saya. Seringkali saya mendengar anak kecil ada masanya akan menggunting rambutnya sendiri. Dan terus terang saya menunggu saat itu. Hahahaha... maksudnya sih pengen tau aja, apa anak gw se"creative" anak-anak lain yang pernah melakukannya. Dan ternyata sekarang sudah terbukti.

Pulang kantor langsung dapat laporan, Nasta potong rambut. Sekilas saya lihat, ga ada yang aneh dengan rambut nya. Poni masih tetap sama panjang, bagian depan juga mulus. Ternyata dia potong bagian belakang. Hahahaha.... hhmmm.... ga keliatan kok. Tapi kalo diperhatikan baik-baik, memang aneh.

Dasar anak, dia bangga sekali lho bisa "potong rambut sendiri". Dan pastinya, dia ngomong itu tanpa ada perasaan bersalah, mungkin Nasta pikir, "kenapa sih, potong rambut dikit aja heboh banget."

Pfuihh... Ata..... ata.....


Masak "Kreppy Patty"

Semalam ayah cerita kalo Dani menangis karena Nasta. Deg. Saya langsung sedih. Apa yang sudah Nasta perbuat? Kok Dani bisa nangis? FYI, Dani itu lelaki dan lebih tua 1,5 tahun dari Nasta. Saya tidak ingin Nasta & Nara jadi anak yang suka mukul.

Sampai rumah, kebetulan Nasta belum tidur. Saya langsung ajak dia ngobrol.
Saya : Ibu denger tadi siang Dani nangis. Kenapa?
Ata : Iya, aku mau bikin Kreppy Patty, sama Dani ga boleh.

Terus dilanjutkan penjelasan dari mbak nya, Nasta ngejar-ngejar Dani pake sodet. Dani nya lari-lari ketakutan gitu, takut kena pukul. Trus Dani nangis. Ga lama Nasta nya juga nangis, karena sodet nya di ambil.

Ya Tuhan...

antara mau ketawa, tapi juga prihatin. Ternyata anak saya "galak" juga. alhasil, saya mencoba terus menjelaskan ke Nasta bahwa perbuatannya itu tidak baik. Dan tidak boleh di ulang lagi. Kepada Dani pun saya berpesan, kalo Nasta berbuat nakal lagi, kasih tau saya.

Ulangan Umum di TPA

Semalam saya baru membaca lembaran pengumuman dari TPA Adz-Dzikri, tempat Nasta sehari-hari menghabiskan waktu nya di sore hari. Nasta belum terdaftar resmi sebagai murid TPA itu. Hanya karena sang Oma pengurus mesjid, jadi status nasta adalah, "murid titipan".

Pengumuman itu berupa pemberitahuan Ulangan Umum di TPA tersebut. Jujur saja, saya dan suami sedikit panik. Karena kami kurang mengikuti pelajaran yang telah Nasta pelajari selama di TPA itu. Kami selalu berpikir, Nasta hanya murid titipan. Jadi belum terlalu banyak pelajarannya.

Ternyata oh ternyata.. walaupun ada "contekan" bacaan hadist dan surat pendek serta menghitung dengan bahasa Arab, saya jadi ketakutan sendiri. Hah? Bisa ga Nasta ngikutin "ujian" ini. Akhirnya kami sepakat, ya sudah lah, biar Nasta belajar "ulangan umum". Hihihihi....

Doakan yah, smoga minggu depan Nasta bisa mengikuti "ulangan umum" pertama nya itu.

Tuesday, June 05, 2007

Menunggu itu membosankan

Saat ini saya sedang dalam kondisi menunggu. Menunggu jemputan. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 19.18, pfuihh...

Dan dalam kondisi agak sedikit menyesal.. kenapa saya tadi tidak langsung pulang saja jam 5 teng. Seandainya saya langsung pulang, tidak minta di jemput, tentunya saat ini saya sudah bercengkerama dengan kedua bidadari saya.

Seandainya saya pulang duluan.... aaaaaaaaahhhh..... lamanya...

SMS baru, "sudah dekat kantor".

Ups.. saya pamit dulu yah.

Monday, June 04, 2007

Butuh uang? ke ATM aja

Sudah lama saya tidak bercerita tentang Nasta dan Nara. Sudah smakin banyak polah dari kedua orang bidadari kecil saya itu. Nasta (bentar lagi 4th) sudah smakin bijak. Nara (16 bulan) cenderung mengikuti kelakuan kakak nya.

Nara sudah bisa manggil saya, "booooooo" :D
Dan lucunya, dia senang sekali mengucapkan kata "apel". Kami memang senang melihat dia mengucapkan kata itu, karena pas ucapan "pel", dia akan melipat lidahnya. Lucu dan menggemaskan sekali. Sedihnya, karena Nara tidak memakai anting-anting, jadi tidak sedikit orang yang mengira Nara adalah anak laki. Seringkali orang-orang mengatakan, "enak yah, anaknya sudah sepasang." Wakkksss... huwaaaaaaa.... anak saya perempuan... Hhm.. resiko deh.. tapi mau gimana lagi? lubang anting nya sudah tertutup, dan harus menunggu Nara besar untuk buat lubang anting baru.

Lain Nara, lain pula Nasta. Anak ini memang seringkali "menguji kesabaran" ibu dan ayahnya. Suatu saat dia bisa begitu menyenangkan, sehingga saya tidak akan berhenti menciumnya. Tapi, kalo dia sudah berubah menjadi anak yang "menyebalkan" AAAAAAAAARGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHH... rasanya saya ingin menangis saja...
Tapi sampai saat ini sih lebih banyak menyenangkannya kok. Belum tau nanti kedepannya. Pfuih...

Smoga saja baik saya dan suami saya bisa menjadi orang tua yang sabar dan lebih mengerti anak-anak nya. Amiiin.

Nasta juga masih suka becanda garing, bisa liat di sini. Duh.. menyesal saya, sudah lama tidak menulis tentang kegaringan dia, karena suatu hari nanti pasti bisa jadi obrolan menarik. Hahahahaha...

Sudah beberapa kali saya sering mendengar Nasta berbicara soal uang. Awalnya dari si mba, Nasta minta dibeliin sesuatu di warung. Mba nya bilang, "mba ga punya uang Ta." Dan dengan enteng nya nasta bilang, "mba ambil aja dulu di ATM." hihihihihihihi... Dan hal itu terjadi juga dengan kami, ayah dan ibu nya. Mentang-mentang setiap mau ambil uang kami suka ajak dia ke ATM.

Hahahaaha.. bisa-bisa bentar lagi dia akan mengerti, kalo untuk belanja bisa "gesek kartu aja"