photo dirumah-nurina-merah-468.gif

Thursday, October 05, 2006

THR

Saya yakin, smua orang sudah tau arti THR dan saat ini sedang menunggu THR. Bukan hanya karena saya pribadi lho yang menunggu-nunggu. Sampai kemaren, masih juga beberapa orang menanyakan ke saya, "mba, THR kira-kira kapan masuknya yah?" dan saya akan bilang, "kalo ngikutin peraturan depnaker, THR diterima 2 minggu sebelum hari H. Jadi asumsi gw, kita akan terima sekitar tanggal 9 atau 10." Dan mreka akan senang, "berarti sebelum tanggal 13 kan yah mba?" "Insyaa Allah," sahut saya.

Kemaren saya dapat bocoran dari orang yang bisa dipercaya, "Mel, masa THR dah mo dijalanin hari ini? Kecepatan ga sih? Nanti keburu abis sebelum waktu gajian tiba dong." Hehehehe… serba salah memang, di kasih kecepatan takut cepat habis, di kasih telat, ribut juga. Padahal nih, saya yakin, tuh uang THR ga sampa sehari, maksimal dua hari transit di rekening pribadi. Dan saya yakin juga, sekarang ini, stiap orang sudah punya daftar belanja atau daftar sedekah atau daftar pengeluaran lainnya. Jadi, mau THR cepat maupun tepat waktu, tidak akan jauh berbeda.

Bayar zakat, THR pembantu, baby sitter, kasih orang tua, siapin uang kecil untuk "salam tempel" – note, uang kecil sekarang ga bisa seribu dua ribu lho. Pfuih, anak kecil sekarang dah tau duit banget sih. Minimal mreka mau 5ribu perak. Itu pun kalo yang ga terlalu dekat, kalo keponakan sendiri? Ga mungkin kan ngasih segitu? Belum lagi baju untuk anak-anak dan keponakan. Kalo untuk saya? Well, udah niat ga akan beli baju lebaran, tapi beli Be-Ha boleh kan? Untuk suami? Baju koko abang dah banyak kan? Masih bagus pula, di pake lagi aja yah sayang. Hihihihi…

Untuk Nasta sendiri, sebenarnya dia masih punya beberapa baju yang cukup bagus, jarang di pakai pula. Tapi apa iya, saya bisa setega itu tidak membelikan sekedar 1 buah baju. Bagaimana dengan Nara, well, Nara termasuk jarang sekali saya beli kan baju. Hampir 90% baju pergi dia sekarang ini adalah hadiah waktu kelahiran dia. Hihihi… irit banget kan, eh, kecuali baju rumah lho. Itupun sudah lama sekali saya tidak membelikannya. Kasihan juga sih, liat celana nya dah pada sempit. Sabar yah sayang, nanti ibu beliin lagi.

Trus apalagi yah yang bisa saya pergunakan untuk –menghabiskan- uang THR itu, pastinya untuk hal yang berguna. Ada beberapa hal yang menjadi ritual kami sebenernya dalam menghadapi lebaran, tapi kali ini harus di pending dulu, maaf yah, THR kali ini dari satu sumber soalnya. Insyaa Allah, tahun depan, Allah memberikan kesempatan pada saya dan suami untuk lebih banyak memberi.

Buat yang mendapat THR, smoga bisa dipergunakan dengan baik. Sekedar usul, kalo mau kasih zakat maal, mendingan kasih ke sumber yang benar-benar membutuhkan. Saudara jauh mungkin? Atau tetangga yang kesusahan, bisa tetangga supir kamu, maupun tetangga office boy kantor mungkin? Berapapun jumlahnya, Insyaa Allah sangat berguna buat mreka yang membutuhkan.

1 comment:

Ni'am said...

kalo dapat THR, antara untuk zakat maal atau dihabiskan di mall

mending nabung deh

salam kenal Mbak