Untuk segala kekhilafan
Untuk segala kealpaan
Untuk segala ucapan yang menyakitkan
Untuk segala tingkah laku yang menyebalkan
Untuk semua hal yang merugikan orang lain
Ijinkan saya mengucapkan, "Minal Aidin Wal Fa'idzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin"
A mother of two beloved daughters, Nasta and Nara. A lovely wife for my lovely hubby.
Tuesday, October 31, 2006
Friday, October 06, 2006
4th Anniversary
November 2001, kami resmi mengukuhkan hubungan. Waktu itu saya tanya, "mau seberapa serius nih?" dan di jawab, "serius mau menikah". Hehehe, jangan heran dulu yah. Emang sependek ingatan saya, justru saya yang agresif. Hahaha.. abis, dah terbukti kan sayang, gw cuekin bentar, jalan ma' daun muda, lo udah kelabakan. Hihihi...
Mulai lah perjalanan panjang, kemang - bekasi. Iya, dulu abang kost di Kemang. Untung BBM belum semahal sekarang yah? Sejak itu pula, 'mayan deh, pulang kantor di antar terus. Kecuali kalo abang lembur, (dulu sih sering lembur nya yah?). Duh, kantor Blok-M penuh kenangan itu. Hasil kerjasama yang baik antara gw, lutfi, margie dan rickson, akhirnya masing-masing berhasil sampai pelaminan. Ya ampun lucu banget deh kalo ingat banyak kejadian seru, konyol, norak dan ngangenin. Aduh.. Ji, kapan nih kita double date lagi? Kangen.
Lalu mulailah kami berdua menabung untuk menggelar akad nikah dan syukuran sederhana ala kami. Mengingat, ini acara kami dan smua biaya haruslah dari kami. Intinya orang tua hanya merestui. Untung nya kami berdua sama-sama mencoba realistis aja, acara diadakan sesuai dengan dana yang ada. Tidak boleh ada hutang piutang setelah pesta usai. Alhamdulillah, rejekinya calon penganten, ada aja. Jadilah kami bisa menggelar syukuran sederhana di Gedung Bharawidya Sasana. Smua kami urus berdua, mulai cari catering, pelaminan, oh iya, karena orang tua kami berasal dari Sumatera Barat, jadilah kami memakai adat minang. Duh, ngebayangin pake sunting setinggi rumah gadang (hiperbola dikit boleh kan?) kayanya dah pusing duluan. Walaupun bapak saya orang Jogjakarta, tapi tidak ada tuh yang cari hari baik bulan baik. Kami hanya berpikir semua hari adalah baik, dan yang tidak kalah penting pada saat itu, gedung perkawinan yang kosong tanggal berapa? hehehehe... itu lah hari pernikahannya.
Singkat cerita, prosesi ijab kabul, Alhamdulillah berjalan lancar. Menangis? bohong aja lah kalo ga. Dikit sih, karena saya harus tahan supaya tidak terlalu heboh, mengingat saya menggunakan contact lens pada saat itu. hahahaha... Smoga kami berdua bisa menjadikan rumah tangga kami sakinah, mawaddah, warrohmah.. Amieen... amien ya robbal alamin.
Tahun ini, 6 Oktober 2006 adalah tahun keempat pernikahan kami. Masih banyak yang perlu kami pelajari dari diri kami masing-masing. Masih banyak perbedaan-perbedaan yang harus kami samakan, masih perlu tenggang rasa yang tidak sedikit untuk menghadapi seorang pria yang berbeda dengan diri saya.
Harapan saya pribadi, smoga saya bisa menjadi seorang istri yang sabar dan ikhlas dalam menemani kemanapun langkah suami. Smoga saya bisa menjadi seorang istri yang menyenangkan buat suami, partner dan teman hidup dunia akhirat. Amien.
Doakan kami, smoga pernikahan kami selalu dilindungi Allah SWT. Dijauhkan dari godaan, diberkahi Allah SWT. Amien amien ya robbal alamin.
Untaian Do'a
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbaru , laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiirun, laa ilaaha illallaahu wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
Duhai Allah,
Duhai yang mendetakkan jantung ini,
Duhai yang selalu memberikan makan kepada hamba-hambaMu ini,
Duhai yang memberikan air yang sejuk di kala kami dahaga,
Duhai yang mengaruniakan kantuk di kala kami lelah,
Duhai yang selalu mengurus diri-diri kami di kala kami tertidur pulas,
Hanya Engkaulah Yang Maha Agung,
Ya Allah, betapapun kami menghianatiMu setiap waktu tapi tiada suatu saat pun terputus Engkau memberi nikmat kepada kami,
Ya Allah jadikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi segala kebusukan kami.
Penghapus bagi seluruh dosa-dosa kami, hari dimana Engkau singkapkan tabir dari hati kami, hari dimana Engkau gantikan segala kegelapan dengan cahaya di qolbu ini.
Ya Allah, kami ingin merasakan indahnya hidup dekat denganMu,
Kami ingin hari-hari yang tersisa ini menjadi hari-hari yang selalu akrab bersamaMu, kami lelah jauh dariMu ya Allah , kami tidak ingin terpuruk dan terhina karena tenggelam dalam kemaksiatan.,
Berikan kepada kami kemudahan, untuk mengenalMu Ya Allah,
Berikan kepada kami jalan untuk bisa mendekat kepadaMu,
Jadikan kami menjadi orang-orang yang selalu merasakan, kehangatan, kasih sayangMu.
Ya Allah jadikan sujud kami menjadi sujud yang selalu nikmat Kepada-Mu,
Jadikan shoadaqoh kami menjadi jalan yang membuat kami akrab denganMu,
Jadikan amal-amal kami sebagai amal -amal yang tulus hanya karenaMu,
Ya Allah jangan biarkan kesibukkan dunia membutakan hati kami,
Jangan biarkan hawa nafsu, menjerumuskan kami,
Jangan biarkan syahwat membuat kami terjerumus dalam maksiat,
Jangan biarkan amarah membuat kami terhina dalam kedzoliman,
Ya Allah, wahai yang Maha Mendengar, sayangilah kami Ya Allah.
Berkahi sisa umur kami ini,
Jadikan umur yang tersisa ini membawa maslahat bagi orang tua kami, bagi keluarga kami, bagi sebanyak-banyak-Nya umat Mu,
Rabbanaa aatinaa Fid dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa 'adzaaban naar "Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan (pula) di akhirat, dan peliharalah kami dari azab neraka"
Mulai lah perjalanan panjang, kemang - bekasi. Iya, dulu abang kost di Kemang. Untung BBM belum semahal sekarang yah? Sejak itu pula, 'mayan deh, pulang kantor di antar terus. Kecuali kalo abang lembur, (dulu sih sering lembur nya yah?). Duh, kantor Blok-M penuh kenangan itu. Hasil kerjasama yang baik antara gw, lutfi, margie dan rickson, akhirnya masing-masing berhasil sampai pelaminan. Ya ampun lucu banget deh kalo ingat banyak kejadian seru, konyol, norak dan ngangenin. Aduh.. Ji, kapan nih kita double date lagi? Kangen.
Lalu mulailah kami berdua menabung untuk menggelar akad nikah dan syukuran sederhana ala kami. Mengingat, ini acara kami dan smua biaya haruslah dari kami. Intinya orang tua hanya merestui. Untung nya kami berdua sama-sama mencoba realistis aja, acara diadakan sesuai dengan dana yang ada. Tidak boleh ada hutang piutang setelah pesta usai. Alhamdulillah, rejekinya calon penganten, ada aja. Jadilah kami bisa menggelar syukuran sederhana di Gedung Bharawidya Sasana. Smua kami urus berdua, mulai cari catering, pelaminan, oh iya, karena orang tua kami berasal dari Sumatera Barat, jadilah kami memakai adat minang. Duh, ngebayangin pake sunting setinggi rumah gadang (hiperbola dikit boleh kan?) kayanya dah pusing duluan. Walaupun bapak saya orang Jogjakarta, tapi tidak ada tuh yang cari hari baik bulan baik. Kami hanya berpikir semua hari adalah baik, dan yang tidak kalah penting pada saat itu, gedung perkawinan yang kosong tanggal berapa? hehehehe... itu lah hari pernikahannya.
Singkat cerita, prosesi ijab kabul, Alhamdulillah berjalan lancar. Menangis? bohong aja lah kalo ga. Dikit sih, karena saya harus tahan supaya tidak terlalu heboh, mengingat saya menggunakan contact lens pada saat itu. hahahaha... Smoga kami berdua bisa menjadikan rumah tangga kami sakinah, mawaddah, warrohmah.. Amieen... amien ya robbal alamin.
Tahun ini, 6 Oktober 2006 adalah tahun keempat pernikahan kami. Masih banyak yang perlu kami pelajari dari diri kami masing-masing. Masih banyak perbedaan-perbedaan yang harus kami samakan, masih perlu tenggang rasa yang tidak sedikit untuk menghadapi seorang pria yang berbeda dengan diri saya.
Harapan saya pribadi, smoga saya bisa menjadi seorang istri yang sabar dan ikhlas dalam menemani kemanapun langkah suami. Smoga saya bisa menjadi seorang istri yang menyenangkan buat suami, partner dan teman hidup dunia akhirat. Amien.
Doakan kami, smoga pernikahan kami selalu dilindungi Allah SWT. Dijauhkan dari godaan, diberkahi Allah SWT. Amien amien ya robbal alamin.
Untaian Do'a
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbaru , laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiirun, laa ilaaha illallaahu wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
Duhai Allah,
Duhai yang mendetakkan jantung ini,
Duhai yang selalu memberikan makan kepada hamba-hambaMu ini,
Duhai yang memberikan air yang sejuk di kala kami dahaga,
Duhai yang mengaruniakan kantuk di kala kami lelah,
Duhai yang selalu mengurus diri-diri kami di kala kami tertidur pulas,
Hanya Engkaulah Yang Maha Agung,
Ya Allah, betapapun kami menghianatiMu setiap waktu tapi tiada suatu saat pun terputus Engkau memberi nikmat kepada kami,
Ya Allah jadikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi segala kebusukan kami.
Penghapus bagi seluruh dosa-dosa kami, hari dimana Engkau singkapkan tabir dari hati kami, hari dimana Engkau gantikan segala kegelapan dengan cahaya di qolbu ini.
Ya Allah, kami ingin merasakan indahnya hidup dekat denganMu,
Kami ingin hari-hari yang tersisa ini menjadi hari-hari yang selalu akrab bersamaMu, kami lelah jauh dariMu ya Allah , kami tidak ingin terpuruk dan terhina karena tenggelam dalam kemaksiatan.,
Berikan kepada kami kemudahan, untuk mengenalMu Ya Allah,
Berikan kepada kami jalan untuk bisa mendekat kepadaMu,
Jadikan kami menjadi orang-orang yang selalu merasakan, kehangatan, kasih sayangMu.
Ya Allah jadikan sujud kami menjadi sujud yang selalu nikmat Kepada-Mu,
Jadikan shoadaqoh kami menjadi jalan yang membuat kami akrab denganMu,
Jadikan amal-amal kami sebagai amal -amal yang tulus hanya karenaMu,
Ya Allah jangan biarkan kesibukkan dunia membutakan hati kami,
Jangan biarkan hawa nafsu, menjerumuskan kami,
Jangan biarkan syahwat membuat kami terjerumus dalam maksiat,
Jangan biarkan amarah membuat kami terhina dalam kedzoliman,
Ya Allah, wahai yang Maha Mendengar, sayangilah kami Ya Allah.
Berkahi sisa umur kami ini,
Jadikan umur yang tersisa ini membawa maslahat bagi orang tua kami, bagi keluarga kami, bagi sebanyak-banyak-Nya umat Mu,
Rabbanaa aatinaa Fid dun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa 'adzaaban naar "Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan (pula) di akhirat, dan peliharalah kami dari azab neraka"
Makanan Sehat
Udah beberapa hari ini suami saya lagi "galak banget". Ntah kenapa dia jadi ga suka kalo saya makan makanan "ENAK". Dengan alasan, "jaga kesehatan dong." Padahal, sampai saat ini, Alhamdulillah saya tidak ketauan punya penyakit yang membahayakan. Seperti asam urat, kolesterol tinggi, darah tinggi, atau apapun. Alhamdulillah. Jadi ga ada alasan kan saya TIDAK MAKAN makanan "ENAK" (versi saya).
Tiga hari lalu saya kepengeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnn sekali makan kerang rebus. Eh, sebenarnya udah dari awal puasa tuh, tapi suami saya ga mau. Makan di Menteng aja. Yah.. ngebayangin kerang rebus, di ganti ma' bakso. Jauh banget kan? Nah, 3 hari lalu itu, saya kepengen kerang rebus itu. Dan keukeuh sumekeuh pengen kerang rebus."Jangan sering-sering kenapa sih makan makanan kaya gitu," itu kata dia. Langsung proteslah saya, "De ile.. emang kapan sih terakhir gw makan kerang rebus? Dah lama banget kan??" Dan.. memang sudah lamaaaaaa sekali. "Trus nanti gw makan apa dong?" itu alasan suami (karena memang dia menghindari banget makan seafood, dengan alasan bikin kolesterol tinggi. Saya bilang, "nanti kan bisa makan ikan bakar." Dan, alhamdulillah, jadilah kami transit di warung kaki lima yang menyediakan seafood. Ngabayangin kerang dara rebus (saya langsung pesen 2 porsi), tapi ternyata habis, ihiks... ya sudah lah, kerang ijo pun ga apa. (padahal saya sebenernya menghindari kerang ijo ini, karena konon kabarnya, kadar mercuri di kerang ijo lebih tinggi dibanding kerang dara). Tapi, demi keinginan makan kerang rebus, ya sudah lah. Satu porsi saja kok. Tambahan, udang goreng mentega. Porsi kecil kok. Suami? Konsisten makan ikan bawal bakar. Baiklah.
Nah, semalam, suami pengen makan di Bumen - Penjompongan. OK lah, dah lama juga saya ga makan mie rebus Bumen. Dan saya menyesal sekali membiarkan suami yang menulis orderan, sungguh menyesal. Karena sewaktu saya bilang, "sate kambing dong Bang, 5 tusuk aja." Kamu tahu jawabannya, "TIDAK". Huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..... padahal kan sate kambing Bumen juga enak. Dan saya benar-benar menyesal, kenapa ga saya aja yang nulis?
Jadi jangan salahkan saya, kalo mencari teman untuk menikmati sop sumsum Agus di Barito, atau Seafood 1001 di Kelapa Gading, atau gule otak di Sederhana .. kan ga tiap hari juga lah makan makanan ini. Oh iya, satu lagi makanan favorit saya yang di benci suami, benar-benar di BENCI. hiks... durian, apa kabar mu??
Tiga hari lalu saya kepengeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnn sekali makan kerang rebus. Eh, sebenarnya udah dari awal puasa tuh, tapi suami saya ga mau. Makan di Menteng aja. Yah.. ngebayangin kerang rebus, di ganti ma' bakso. Jauh banget kan? Nah, 3 hari lalu itu, saya kepengen kerang rebus itu. Dan keukeuh sumekeuh pengen kerang rebus."Jangan sering-sering kenapa sih makan makanan kaya gitu," itu kata dia. Langsung proteslah saya, "De ile.. emang kapan sih terakhir gw makan kerang rebus? Dah lama banget kan??" Dan.. memang sudah lamaaaaaa sekali. "Trus nanti gw makan apa dong?" itu alasan suami (karena memang dia menghindari banget makan seafood, dengan alasan bikin kolesterol tinggi. Saya bilang, "nanti kan bisa makan ikan bakar." Dan, alhamdulillah, jadilah kami transit di warung kaki lima yang menyediakan seafood. Ngabayangin kerang dara rebus (saya langsung pesen 2 porsi), tapi ternyata habis, ihiks... ya sudah lah, kerang ijo pun ga apa. (padahal saya sebenernya menghindari kerang ijo ini, karena konon kabarnya, kadar mercuri di kerang ijo lebih tinggi dibanding kerang dara). Tapi, demi keinginan makan kerang rebus, ya sudah lah. Satu porsi saja kok. Tambahan, udang goreng mentega. Porsi kecil kok. Suami? Konsisten makan ikan bawal bakar. Baiklah.
Nah, semalam, suami pengen makan di Bumen - Penjompongan. OK lah, dah lama juga saya ga makan mie rebus Bumen. Dan saya menyesal sekali membiarkan suami yang menulis orderan, sungguh menyesal. Karena sewaktu saya bilang, "sate kambing dong Bang, 5 tusuk aja." Kamu tahu jawabannya, "TIDAK". Huwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..... padahal kan sate kambing Bumen juga enak. Dan saya benar-benar menyesal, kenapa ga saya aja yang nulis?
Jadi jangan salahkan saya, kalo mencari teman untuk menikmati sop sumsum Agus di Barito, atau Seafood 1001 di Kelapa Gading, atau gule otak di Sederhana .. kan ga tiap hari juga lah makan makanan ini. Oh iya, satu lagi makanan favorit saya yang di benci suami, benar-benar di BENCI. hiks... durian, apa kabar mu??
Thursday, October 05, 2006
THR
Saya yakin, smua orang sudah tau arti THR dan saat ini sedang menunggu THR. Bukan hanya karena saya pribadi lho yang menunggu-nunggu. Sampai kemaren, masih juga beberapa orang menanyakan ke saya, "mba, THR kira-kira kapan masuknya yah?" dan saya akan bilang, "kalo ngikutin peraturan depnaker, THR diterima 2 minggu sebelum hari H. Jadi asumsi gw, kita akan terima sekitar tanggal 9 atau 10." Dan mreka akan senang, "berarti sebelum tanggal 13 kan yah mba?" "Insyaa Allah," sahut saya.
Kemaren saya dapat bocoran dari orang yang bisa dipercaya, "Mel, masa THR dah mo dijalanin hari ini? Kecepatan ga sih? Nanti keburu abis sebelum waktu gajian tiba dong." Hehehehe… serba salah memang, di kasih kecepatan takut cepat habis, di kasih telat, ribut juga. Padahal nih, saya yakin, tuh uang THR ga sampa sehari, maksimal dua hari transit di rekening pribadi. Dan saya yakin juga, sekarang ini, stiap orang sudah punya daftar belanja atau daftar sedekah atau daftar pengeluaran lainnya. Jadi, mau THR cepat maupun tepat waktu, tidak akan jauh berbeda.
Bayar zakat, THR pembantu, baby sitter, kasih orang tua, siapin uang kecil untuk "salam tempel" – note, uang kecil sekarang ga bisa seribu dua ribu lho. Pfuih, anak kecil sekarang dah tau duit banget sih. Minimal mreka mau 5ribu perak. Itu pun kalo yang ga terlalu dekat, kalo keponakan sendiri? Ga mungkin kan ngasih segitu? Belum lagi baju untuk anak-anak dan keponakan. Kalo untuk saya? Well, udah niat ga akan beli baju lebaran, tapi beli Be-Ha boleh kan? Untuk suami? Baju koko abang dah banyak kan? Masih bagus pula, di pake lagi aja yah sayang. Hihihihi…
Untuk Nasta sendiri, sebenarnya dia masih punya beberapa baju yang cukup bagus, jarang di pakai pula. Tapi apa iya, saya bisa setega itu tidak membelikan sekedar 1 buah baju. Bagaimana dengan Nara, well, Nara termasuk jarang sekali saya beli kan baju. Hampir 90% baju pergi dia sekarang ini adalah hadiah waktu kelahiran dia. Hihihi… irit banget kan, eh, kecuali baju rumah lho. Itupun sudah lama sekali saya tidak membelikannya. Kasihan juga sih, liat celana nya dah pada sempit. Sabar yah sayang, nanti ibu beliin lagi.
Trus apalagi yah yang bisa saya pergunakan untuk –menghabiskan- uang THR itu, pastinya untuk hal yang berguna. Ada beberapa hal yang menjadi ritual kami sebenernya dalam menghadapi lebaran, tapi kali ini harus di pending dulu, maaf yah, THR kali ini dari satu sumber soalnya. Insyaa Allah, tahun depan, Allah memberikan kesempatan pada saya dan suami untuk lebih banyak memberi.
Buat yang mendapat THR, smoga bisa dipergunakan dengan baik. Sekedar usul, kalo mau kasih zakat maal, mendingan kasih ke sumber yang benar-benar membutuhkan. Saudara jauh mungkin? Atau tetangga yang kesusahan, bisa tetangga supir kamu, maupun tetangga office boy kantor mungkin? Berapapun jumlahnya, Insyaa Allah sangat berguna buat mreka yang membutuhkan.
Kemaren saya dapat bocoran dari orang yang bisa dipercaya, "Mel, masa THR dah mo dijalanin hari ini? Kecepatan ga sih? Nanti keburu abis sebelum waktu gajian tiba dong." Hehehehe… serba salah memang, di kasih kecepatan takut cepat habis, di kasih telat, ribut juga. Padahal nih, saya yakin, tuh uang THR ga sampa sehari, maksimal dua hari transit di rekening pribadi. Dan saya yakin juga, sekarang ini, stiap orang sudah punya daftar belanja atau daftar sedekah atau daftar pengeluaran lainnya. Jadi, mau THR cepat maupun tepat waktu, tidak akan jauh berbeda.
Bayar zakat, THR pembantu, baby sitter, kasih orang tua, siapin uang kecil untuk "salam tempel" – note, uang kecil sekarang ga bisa seribu dua ribu lho. Pfuih, anak kecil sekarang dah tau duit banget sih. Minimal mreka mau 5ribu perak. Itu pun kalo yang ga terlalu dekat, kalo keponakan sendiri? Ga mungkin kan ngasih segitu? Belum lagi baju untuk anak-anak dan keponakan. Kalo untuk saya? Well, udah niat ga akan beli baju lebaran, tapi beli Be-Ha boleh kan? Untuk suami? Baju koko abang dah banyak kan? Masih bagus pula, di pake lagi aja yah sayang. Hihihihi…
Untuk Nasta sendiri, sebenarnya dia masih punya beberapa baju yang cukup bagus, jarang di pakai pula. Tapi apa iya, saya bisa setega itu tidak membelikan sekedar 1 buah baju. Bagaimana dengan Nara, well, Nara termasuk jarang sekali saya beli kan baju. Hampir 90% baju pergi dia sekarang ini adalah hadiah waktu kelahiran dia. Hihihi… irit banget kan, eh, kecuali baju rumah lho. Itupun sudah lama sekali saya tidak membelikannya. Kasihan juga sih, liat celana nya dah pada sempit. Sabar yah sayang, nanti ibu beliin lagi.
Trus apalagi yah yang bisa saya pergunakan untuk –menghabiskan- uang THR itu, pastinya untuk hal yang berguna. Ada beberapa hal yang menjadi ritual kami sebenernya dalam menghadapi lebaran, tapi kali ini harus di pending dulu, maaf yah, THR kali ini dari satu sumber soalnya. Insyaa Allah, tahun depan, Allah memberikan kesempatan pada saya dan suami untuk lebih banyak memberi.
Buat yang mendapat THR, smoga bisa dipergunakan dengan baik. Sekedar usul, kalo mau kasih zakat maal, mendingan kasih ke sumber yang benar-benar membutuhkan. Saudara jauh mungkin? Atau tetangga yang kesusahan, bisa tetangga supir kamu, maupun tetangga office boy kantor mungkin? Berapapun jumlahnya, Insyaa Allah sangat berguna buat mreka yang membutuhkan.
Monday, October 02, 2006
Am Healthy but NOT Fit
Statement di atas itu memang menggambarkan kondisi fisik (dan mungkin jiwa) gw beberapa hari terakhir.
Gw Alhamdulillah ga sakit, sehat kok. Tapi ga fit aja. Tau kan kondisi seperti itu? Malas bergerak banyak, mood juga ga stabil (cenderung menurun), linu sendi (hihihi.. dah kaya iklan suatu supplement aja), yah... gitu deh..
Masalah hidup pastilah ada, manusia hidup kan membawa permasalahannya masing-masing. Bagaimana setiap manusia menyikapi hidup atau menyikapi setiap permasalahannya itu lah yang unik. Gw punya masalah, kamu pasti punya masalah juga. Tapi, balik lagi ke cara pandang kita semua dalam menyikapinya yang membuat kita berbeda.
Balik lagi ke masalah sehat. Gw tuh tau banget, kekurangan gw adalah TIDAK DISIPLIN dalam berolahraga. Padahal seandainya gw cukup disiplin, - jalan kaki - aja tiap hari, Insyaa Allah badan gw jadi lebih bugar. Gampang kan? Jalan kaki. Masa gw harus selalu menggunakan alasan "menyusui" terus kalo orang-orang komen soal berat badan yang tidak kunjung berkurang, padahal anak udah 8 bulan.
Nasta aja sampai bolak balik bilang, "ibu gendut" stiap kali dia liat perut gw yang memang aduhai ini, hehehehe....
Puasa bisa bikin badan sehat? Percaya, tapi bisa bikin bugar ga? Bisa sih, asal tetep olahraga selama di bulan puasa ini. Nah.. itu lagi satu masalah. Kalo weekend, sebelum buka, bisa aja ngajak Nara jalan-jalan, tapi itupun cuma 1 blok aja.
Nah.. niat nya sih, sekarang ini, kalo gw lagi bete ma' kerjaan or ma' boss yg emang nyebelin itu, gw akan keliling kantor, naik turun tangga. biar energi terkuras di situ. Hehehehe.... kira-kira bakal terlaksana ga yah?
Apalah mel, usaha dong usaha... umur baru 33, upsss... dah tua juga yah? Kan niat gw, Nasta dan Nara dah ABG, gw masih bisa nemenin mreka. Nemenin shopping, jogging, clubbing, apapun yang mreka kerjakan, Insyaa Allah gw bisa ngikutin.
Yaa... diusahakan deh, lebih sehat dan lebih bugar. Amiiiiiiiiiiiiiiiinnnnn...
Gw Alhamdulillah ga sakit, sehat kok. Tapi ga fit aja. Tau kan kondisi seperti itu? Malas bergerak banyak, mood juga ga stabil (cenderung menurun), linu sendi (hihihi.. dah kaya iklan suatu supplement aja), yah... gitu deh..
Masalah hidup pastilah ada, manusia hidup kan membawa permasalahannya masing-masing. Bagaimana setiap manusia menyikapi hidup atau menyikapi setiap permasalahannya itu lah yang unik. Gw punya masalah, kamu pasti punya masalah juga. Tapi, balik lagi ke cara pandang kita semua dalam menyikapinya yang membuat kita berbeda.
Balik lagi ke masalah sehat. Gw tuh tau banget, kekurangan gw adalah TIDAK DISIPLIN dalam berolahraga. Padahal seandainya gw cukup disiplin, - jalan kaki - aja tiap hari, Insyaa Allah badan gw jadi lebih bugar. Gampang kan? Jalan kaki. Masa gw harus selalu menggunakan alasan "menyusui" terus kalo orang-orang komen soal berat badan yang tidak kunjung berkurang, padahal anak udah 8 bulan.
Nasta aja sampai bolak balik bilang, "ibu gendut" stiap kali dia liat perut gw yang memang aduhai ini, hehehehe....
Puasa bisa bikin badan sehat? Percaya, tapi bisa bikin bugar ga? Bisa sih, asal tetep olahraga selama di bulan puasa ini. Nah.. itu lagi satu masalah. Kalo weekend, sebelum buka, bisa aja ngajak Nara jalan-jalan, tapi itupun cuma 1 blok aja.
Nah.. niat nya sih, sekarang ini, kalo gw lagi bete ma' kerjaan or ma' boss yg emang nyebelin itu, gw akan keliling kantor, naik turun tangga. biar energi terkuras di situ. Hehehehe.... kira-kira bakal terlaksana ga yah?
Apalah mel, usaha dong usaha... umur baru 33, upsss... dah tua juga yah? Kan niat gw, Nasta dan Nara dah ABG, gw masih bisa nemenin mreka. Nemenin shopping, jogging, clubbing, apapun yang mreka kerjakan, Insyaa Allah gw bisa ngikutin.
Yaa... diusahakan deh, lebih sehat dan lebih bugar. Amiiiiiiiiiiiiiiiinnnnn...
Subscribe to:
Posts (Atom)